Athalla berjalan memasuki sekolah dengan mata tajam dan rahang yang mengetat, siapapun yang melihat nya pasti tau jika cowok berparas tampan tersebut sedang marah.

Dia mengelilingi setiap penjuru sekolah, tidak menemukan keberadaan Rina dimana-mana. Semenjak kejadian semalam, Rina jadi menghilang. Entah kemana keberadaan gadis halus itu.

Banyak siswa yang menatap Athalla bingung, ada juga yang berbisik-bisik di sertai gosip. Tapi Athalla tidak mementingkan hal itu, dia hanya mementingkan keberadaan Rina.

Athalla berjalan ke gudang sekolah, menendang pintu gudang tersebut dengan kuat.

"RINA!!" teriak Athalla memanggil Rina

"Gue makin marah kalau Lo ga keluar!" Teriak Athalla

"Rina!! Lo denger gue gak!!" Bentak Athalla

"Rina! Gue udah balikin tuh cewek! Kalau Lo ga keluar gue bunuh dia!" Ancam Athalla sekali lagi berhasil memancing Rina keluar

"Athalla," panggil Rina lirih

"LO-"

"Tubuh kamu kenapa?" tanya Athalla panik ketika melihat tubuh Rina yang memudar

"A-aku gatau. Tiba-tiba aja udah kayak gini, padahal aku ga ada ngelakuin apa-apa," isak Rina mengadu kepada Athalla

Athalla menghampiri Rina. "Its oke, kita cari cara untuk tubuh kamu ga pudar lagi."

Rina mendongak menatap Athalla. "Kamu ga bakalan pakai tubuh cewek lain lagi kan?"

"Gak."

Rina tersenyum senang mendengar jawaban Athalla, gadis halus mengentuh pipi Athalla, walaupun hanya hembusan angin lewat saja yang di rasakan oleh Athalla, tetapi cowok itu tetap tersenyum.

"Jangan khawatir," ujar Athalla menenangkan

"Lo gila?" pertanyaan itu membuat perhatian Athalla terahlikan, menatap seorang cewek yang sekarang sedang berada di ambang pintu gudang

Athalla mendengus nafas kasar dan berlalu pergi dari gudang tersebut, sedikit menyenggol tubuh gadis itu.

"WOY! SANTAI BRAY! PERUT LAPAR? MAKAN POPMI" teriak gadis tersebut

Athalla hanya berjalan tanpa berniat untuk membalas ucapan gadis tersebut.

Melanjutkan langkah kaki nya ke ruangan OSIS. Sesampai disana dia melihat hanya ada Sari saja disana.

"Kumpulkan anggota OSIS sekarang!" perintah Athalla langsung di turuti Sari

Gadis itu berjalan keluar ruangan tergesa-gesa hingga sampai di anak tangga Sari tersadar.

"Anjir! Kan punya hp," gumam Sari kesal

Gadis itu mengetikan sesuatu di kolom chattan tersebut, apa sulit nya mengetik begini saja? Athalla benar-benar cowok yang tukang perintah! Untung saja dia ketua OSIS disini, kalau tidak. Yahh mana Sari berani, wajah Athalla saja menyeremi.

Room OSIS

Me
Kumpul! Athalla suruh

Yoga
Ngapain?

"Anjir si yoga! Pake nanya ngapain segala, di baca Athalla mampus Lo," gumam Sari dengan mata yang melotot ke arah hp

"Biasa aja mata Lo Sar! Copot baru tau rasa Lo!" Celutuk Andro yang kebetulan lewat

"Cabut Lo!" usir Sari

"Lo ga ada sopan-sopan nya ya sama yang lebih tua," balas Andro menatap Sari kesal

"Lagian Lo ngapain kesini? Udah tamat juga! Manusia kuker kayak Lo memang" sinis Sari. Jangan heran kenapa Sari begitu sinis pada Andro. Cowok tampan itu kerap kali menganggu siapapun termasuk dirinya

"Gue cabut! Bosan liat nenek lampir kayak Lo!" Cetus Andro berlalu pergi

"Sembarangan Lo ya!" Pekik Sari tidak terima

Room OSIS

Agam
Otw

Bunga
Ga usah banyak bacot Lo Yogyakarta, datang aja!

Yoga
Nama gue yoga njir, bukan Yogyakarta!

Bemo
Bacot! Mana Lo semua? Gue udah sampai, cuma ada ketua, Agam sama gue disini

Sari melototkan mata nya ketika membaca pesan Bemo, dengan segera dia melangkah kan kaki nya menuju ruang OSIS kembali. Dan benar saja apa yang di bilang Bemo benar apa ada nya.

Beberapa detik kemudian terdengar banyak langkah kaki yang berlari ke arah ruang OSIS, dan munculah mereka. Artis yang di tunggu-tunggu.

"Langsung ke intinya, jadi gini..."

-----»«-----★Athalla★-----»«-----

TBC

ATHALLAWhere stories live. Discover now