"Ye-er." Suara Shiyi ketika memanggil nama wanita itu terdengar sangat menyentuh seolah dia benar-benar tahu apa yang pernah di alaminya. "Semua sudah berlalu. Saat ini hanya ada kita berdua. Pria bajingan itu sudah tidak ada dan semuanya akan segera berakhir."

Setelah itu terdengar suara-suara ambigu yang membuat telinga Chu He merasa risih. Kedua orang itu berciuman.

Chu He tertegun sejenak. Dia benar-benar terkejut dengan apa yang terjadi saat itu. Masalahnya, dari tempatnya berada saat ini, Chu He bisa melihat dengan jelas apa yang dilakukan kedua orang itu. 

Dan yang terjadi selanjutnya adalah hal yang tidak pernah dia bayangkan seumur hidupnya. Chu He benar-benar ingin menghilang saat itu juga.

Gu Shiyi dengan gerakan lihai dan perlahan mulai melucuti pakaian Liu Ye. Dan Liu Ye membiarkan pria itu melakukannya dengan mudah. Liu Ye juga mulai membuka pakaian Gu Shiyi.

Chu He sering berurusan dengan tubuh wanita yang telanjang. Bahkan membedahnya untuk mendapatkan bukti pembunuhan atau untuk mengetahui penyebab kematiannya. Akan tetapi melihat tubuh wanita yang telanjang yang masih hidup, dia harus menelan ludah dan mengumpat dalam hati.

Setelah kegiatan melucuti baju perlahan-lahan yang membuat mata merasa risih, Chu He benar-benar terkejut setengah mati dengan apa yang di lihat matanya. Itu ketika Liu Ye benar-benar menanggalkan semua pakaiannya, ternyata masih ada sesuatu yang menempel di tubuhnya.

Dibagian dadanya terdapat sesuatu yang seperti kulit manusia dan membentuk bulatan seperti payudara perempuan. Bagian bawah tepat di mana alat kelaminnya, di situ juga ada. 

"Pasti sangat mengerikan mempertahankan barang seperti ini di tubuhmu?" Suara Gu Shiyi terdengar sendu ketika menatap tubuh Liu Ye.

"Ya. Akan tetapi sekarang aku tidak harus mempertahankannya lagi." Dan Liu Ye membuka sesuatu itu dari tubuhnya.

"Liu Ye seorang pria?" Chu He terkejut dan tanpa sengaja mengeluarkan suara.

"Ssstt... Pelankan suaramu. Kita bisa ketahuan."

Dan baru saat itulah Chu He sadar jika di belakangnya ada Xiao Jinli. Chu He menoleh dan dahinya terbentuR dagu Xiao Jinli Dan membuat pria yang bersangkutan sedikit mengerutkan kening dan mengusap dagunya yang baru saja terbentur kepala Chu He.

"Maaf, maaf..." bisik Chu He meminta maaf.

"Bisakah kau diam dan berhenti bersuara." Xiao Jinli mengatakan itu tetapi dengan senyum di bibirnya.

"Kenapa kau mengatakan hal itu dengan ekspresi aneh? Mencurigakan." Dan Chu He kembali berbalik dan melihat apa yang akan terjadi selanjutnya.

Selanjutnya mereka berdua, Liu Ye dan Gu Shiyi sama sekali tidak berkata-kata. Akan tetapi tangan mereka berdua saling menyentuh tubuh satu sama lain. Gu Shiyi yang apling agresif. Dia mencium setiap sudut tubuh Liu Ye dengan penuh gairah. Erangan-erangan erotis tidak bisa terhindarkan lagi. Walaupun sudah diminimalisasikan oleh Liu Ye, akan tetapi masih dalam jangkauan pendengaran Chu He dan Xiao Jinli.

Tangan Gu Shiyi semakin menjelajah nakal. Dan akhirnya berakhir di bagian bawah belakang Liu Ye.

"Nghhh....." Desahan erotis keluarga dari mulut Liu Ye.

"Apa kau siap?" Gu Shiyi bertanya dan di jawab oleh anggukan kepala Liu Ye yang lemah.

Gu Shiyi membalikkan keadaan. Jika tadi Liu Ye yang beraa di atasnya dan dia berada di atas meja, sekarang Gu Shiyi mendorong Liu Ye ke bawahnya.

Gu Shiyi mengangkat salah satu kaki Liu Ye, dan dia menyiapkan kejantanan miliknya tepat di lubang Liu Ye

Dan detik berikutnya, kejantanan Gu Shiyi yang sudah tegang sejak tadi perlahan mendorong masuk.

"Akhhh..."

Chu He menatap tidak percaya apa yang dia lihat. Dan dengan gerakan refleks dia berbalik badan dan bersembunyi di dada Xiao Jinli.

"Sial! Apa yang sedang mereka lakukan? Kenapa harus melakukannya di tempat seperti ini!" Umpat Chu He dengan suara yang teredam di antara baju Xiao Jinli.

Sedangkan Xiao Jinli hanya diam. Sebenarnya dia sama sekali tidak akan menyangka akan ada kejadian seperti ini.

Xiao Jinli yang melihat reaksi Chu He, segera mengulurkan tangan dan menutup kedua telinga Chu He. Sesaat, Chu He tertegun, akan tetapi akhirnya dia menerima bantuan Xiao Jinli.

Suara erangan dan bunyi kulit yang bertabrakan memenuhi ruangan itu dengan samar.

Tiba-tiba Chu He merasakan benda tumpul menusuk perutnya. Dan ketika dia mengintip ke bawah, dia bisa melihat milik Xiao Jinli sudah menegang di balik celananya.

Entah sudah berapa kali hari ini dia merasa terkejut. Ketika akan mendorong tubuh Xiao Jinli menjauh, tiba-tiba Xiao Jinli menarik dan memeluknya.

"Diamlah." Suara Xiao Jinli terdengar berat dan sedikit terengah-engah. "Mereka berdua menuju ke arah kita."

Chu He mengutuk di dalam hati. Kejantanan Xiao Jinli semakin menekan perutnya. Dan dia menjadi semakin canggung

*********

[BL] The General and His ForensicsHikayelerin yaşadığı yer. Şimdi keşfedin