DELAPAN - end of this story

406 35 14
                                    

Setelah menikah meski Nena belum bisa melupakan Dimas, kehidupan mereka adem-ayem saja. Anak pertama lahir dan dinamakan Fathir. Setelah melahirkan anak kedua, rumah tangga mereka mulai goyah. Nena mulai berubah tidak memperhatikan anak-anaknya lagi. Tapi ia masih berusaha berakting baik.

Dan sikapnya yang berubah terjawab ketika Dimas datang ke rumah.

Beberapa tahun kemudian Dimas mengatakan ia tidak bisa melupakan Nena. Dan mereka sudah punya affair sejak lama.

Dan Adrian naik pitam. Dia memukul Dimas sangat kencang. Dihajarnya pria itu sampai pria itu tidak bisa bergerak. Nena yang melihat perkelahian itu menolong Dimas sampai ia ikut terpukul oleh suaminya.

"Betapa hinanya dirimu, Nena!" Adrian berdecak jijik pada istrinya. Ia meludah ke lantai. "Kau khianati pernikahan ini. Kau khianati kebaikanku padamu! Kau... Kecewakan anak-anak kita untuk pria yang meninggalkanmu! Kau.... Kau main di belakangku bersama pria yang telah meninggalkanmu saat kau menaruh nyawa!"

"Apa?" tanya Dimas bingung.

"Ya, Dimas, Nena hamil saat kau ke Oxford! Ke mana kau saat itu? Dia keguguran! Dan dia harus berjuang seorang diri melalui itu... Tidak, dia tidak seorang diri! Aku bersamanya, dan aku memungutnya dari kenistaan yang kalian perbuat!"

Adrian tidak bisa ditawar lagi. Dia meninggalkan mereka berdua di ruang tengah rumahnya. Sebelum Adrian meninggalkan rumah dibantingnya pintu dengan keras.

"Jadi kau sempat hamil anakku?" tanya Dimas.

Nena mengangguk sedih.

"Lalu kenapa tidak kau surati aku?"

"Aku tidak tahu di mana kau tinggal!"

Damn!

"Nena, pergilah bersamaku. Aku sudah menyiapkan rumah untuk kita berdua."

"Lalu bagaimana dengan anak-anakku? Suamiku? Istrimu?"

"Tidak perlu kau khawatirkan. Adrian pasti bisa merawat anak-anak kalian dengan baik. Fathir dan Savarina pasti mengerti." Dimas berusaha meyakinkannya. "Dan Intan... Dia sudah tahu semuanya. Dia wanita yang pintar, dia pasti tahu aku tidak setia padanya. Hatiku hanyalah untukmu. Aku tidak pernah bermaksud meninggalkanmu. Saat itu ayahku memaksaku untuk ke Inggris lebih cepat, dan aku tidak punya uang untuk mengabarimu. Nena, please... percayalah padaku."

"Aku butuh waktu."

"Dan aku akan selalu menunggu, sama sepertimu saat menungguku dulu."

Dan dari sanalah penderitaan demi penderitaan bermula. Hati orang-orang yang tulus mencintai pasangannya mulai terluka. Adrian setiap malam harus menyesali hidupnya karena telah memilih wanita dari kubangan lumpur. Dia dibenci anak-anaknya karena dianggap telah mengusir ibu mereka. Dan Intan harus menangisi nasibnya yang tidak dicintai oleh pria yang menikahinya demi harta.

Siapa Pemilk Hatimu? (prequel Jangan Lukai Hatiku Lagi)Where stories live. Discover now