Beralih menatap kedua anaknya, Sayna tersenyum hangat melihat Sakha dan Sarga yang masih nyaman berada di dalam pelukannya. "Pake baju dulu yah jagoan mommy, nanti telat kalian di tinggalin daddy"

"Sakha belangkat sama mommy aja, nda mau sama daddy"

Sarga mengangguk lucu. "Daddy suluh belangkat sendilian aja"

"Heem, kita belangkat beltiga aja angan sama daddy" timpal Sakha dengan wajah serius.

Skala yang mendengar dari belakang tembok, sontak memegang dadanya dramatis. Layaknya anak pongot, pria itu duduk dilantai menguping pembicaraan bocah kembarnya yang astaghfirullah subhanallah masyaallah.

"Ko gitu ngomong nya hmm? Nanti kalo daddy gk mau ngebeliin kalian mainan lagi gimana?" Ujar Sayna gemas, mencoba menakut-nakuti kedua anaknya.

Seolah termakan omongan Sayna, bocah kembar itu terdiam sejenak memikirkan apa yang mommy nya ucapkan. Sementara Skala, pria itu sudah keluar dari persembunyian dengan wajah sombongnya.

"Ekhm! Aku akan membeli mobil-mobilan untuk hadiah ulangtahun Skyland" ujar Skala mengeluarkan dompet tebalnya. Bermaksud menyombongkan kepada kedua bocah itu.

"Sssttt,," Sayna memanggil kedua anaknya yang tengah menatap Skala, namun masih memeluk tubuhnya erat. Ibu muda itu mengangkat kedua baju anak. "Ayo cepet minta pakein daddy, biar di beliin mainan" ucap Sayna seolah berbisik, membuat kedua bocah itu mengangguk dan mengambil baju yang berada di tangannya.

"Daddy kein Sakha aju"

"Salga uga daddy"

Kedua bocah itu berlari mengejar Skala yang berpura-pura tak mendengar teriakkan mereka. Pria itu bersiul-siul, berjalan keluar kamar masih dengan tampang sombongnya.

Sayna yang melihat tingkah suaminya, hanya bisa menggelengkan kepalanya sambil terkekeh kecil. Ada-ada saja kelakuannya.

•••••

Tangisan Skyland berpadu dengan suara musik ulang tahun. Bahkan tangisan anak pertama dari Sky itu, mengalahkan suara mc yang mencoba menenangkan. Siapa lagi ulanya jika buka si kembar, lebih tepatnya Sakha Alltha Mahendra.

Bayangkan saja, bocah itu meniup lilin ulangtahun Skyland hingga padam. Bahkan kue bolunya saja ia ambil langsung tanpa aba-aba. Membuat si pemiliknya menangis karna kue ulangtahun nya yang hancur.

"Huaaaaaa, papa kue alanddd"

"Sssttt,,, sssttt nanti kita beli lagi yah sayang" ujar Sky mencoba menenangkan anaknya.

Skyland menggeleng cepat "nda mauuu,,,, Sakha jahat huaaa,,, kue alandddd,,,"

"Ais mamah yu, sini sayang" bujuk istri Sky, yang langsung mengangkat anaknya. Wanita itu mengelus punggung Skyland lembut.

Sedangkan Sakha? Bocah itu tengah menikmati kue bolu Skyland tanpa rasa bersalah, bahkan ia menawarkan kepada kembarannya, Sarga. Dengan wajah yang penuh dengan krim dan coklat, kedua cebong Skala yang sudah berkembang itu asik menghabiskan kue yang tidak lagi berbentuk.

"Aduh, maaf yah ka Sky ka Novi. Nanti sama ka Skala diganti kue nya" ucap Sayna tak enak hati.

"Gapapa, namanya juga anak kecil" ujar Novi terkekeh. Sejujurnya ia masih malu bertemu dengan Sayna lantaran aksi kepergok nya waktu itu.

"Iya, kau tenang saja. Suami mu pasti akan mengganti" goda Sky menaik turunkan alisnya pada Skala.

"Hahaha, anak mu Ska" seru Ander yang tengah menggendong anaknya, pria itu tergelak melihat ke absurd-tan anak-anak Skala. Ander kini sudah menikah dengan wanita yang mau menerima dirinya apa adanya, ia juga sudah meninggalkan kebiasaan buruknya menjadi seorang Casanova.

Dugh,

Vivian menyenggol pinggang Ander menggunakan sikunya, membuat pria itu sedikit meringis. Mereka memiliki tiga buah hati. Yang pertama Alexander, umurnya lebih muda setahun dari si kembar. Yang kedua Felica, anak perempuan yang harus Ander jaga setengah mati. Dan yang ketiga masih berada di dalam kandungan. Anak-anaknya hanya berselang satu tahun, dikarenakan kebobolan saat bermain.

"Hei, kau mau ini jagoan kecil?" Skala memperlihatkan mobil berwarna hitam khusus anak kecil yang memang sudah ia siapkan.

Skyland menengok, dalam sekejap bocah kecil itu langsung berhenti menangis. "Aland mau itu mah,,," tunjuk nya pada mobil pemberian Skala.

 "Aland mau itu mah,,," tunjuk nya pada mobil pemberian Skala

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Iya, nanti di ajarin sama papah yah"

Skyland berlari girang mendekati mobil hitam itu untuk dinaiki. Namun kedua bocah kembar tiba-tiba menghadangnya dengan wajah yang dibuat julid.

"Ini punya Sakha sama Salga!" Ucapnya kompak. Mereka melipat kedua tangannya di depan dada layaknya kaka kelas yang membully adik kelas.

"Hei gk boleh gitu" tegur Sayna, mencoba menarik anak-anaknya agar menjauh.

"Ini punya kita mommy, daddy liin buat kita" seru Sakha, memang dasarnya anak yang satu itu lebih suka ngomong dari pada kembarannya.

Skala berjongkok di hadapan anak-anaknya. "Ini punya Skyland sayang, nanti daddy beliin yang baru buat kalian yah" bujuk pria itu, namun tak berhasil.

"Nda mauu" Sakha dan Sarga berlari menghampiri mobil Skyland, namun Skala menggendong mereka secara tiba-tiba dari belakang.

"Huaaaaa daddy epas, Sakha mau itu" tangis Sakha, memberontak di gendongan Skala.

"Salga uga mau itu" ucapnya santai. Bocah itu mengerjapkan matanya menatap kembarannya yang menangis. Tak mengerti, kenapa Sakha harus sampai menangis.

"Iya nanti di beliin sama daddy" ujar Sayna lembut kepada anak-anaknya. Wanita itu beralih menatap Sky dan Novi. "Ka kita pulang dulu yah, nanti di ganti ko sama ka Skala. Sekali lagi maaf"

"Hahaha santai saja Sayna" kekeh Sky dan istrinya. Lagi pula untuk apa ia marah, toh Skala sudah mengganti nya dengan mobil mainan yang harganya bahkan berkali-kali lipat dari pada kue itu.

🍁🍁🍁

Skala kalo mati, di ganti sama Arthur sabi kali ye

Not Perfect Husband || END  Where stories live. Discover now