🍁Club🍁

171K 13.3K 187
                                    

Setelah menemui salah satu rekan bisnisnya, Skala berniat untuk pulang menemui Sayna. Namun saat akan membuka pintu, Sky dan Ander datang kekantor nya.

"Hi bro, apa kabar" sapa Sky saat mendudukkan dirinya di sofa.

Skala berdecak malas, mau apa lagi kedua temannya itu datang kesini.

"Waw,,, sofa mu ganti Ska" ujar Ander yang menyadari sofa di ruangan Skala berbeda, membuat Sky menoleh memperhatikan sofa yang ia duduki.

"Ya, aku tidak mau memakai sofa haram itu"

"Sofa haram?" Ander mengerutkan dahinya tanda tak paham, sedangkan Sky sudah terkekeh geli mengingatkan kejadian itu.

"Tidak perlu di bahas. Mau apa kalian kemari?"

"Kau tak melihat grup Ska?" Tanya Ander yang di balas gelengan kepala oleh Skala. Lantas pria itu menghembuskan nafas malas. "Kau bahkan terlalu sibuk hanya untuk membuka grup saja"

"Dia sibuk 40% untuk bekerja dan 60% untuk istrinya, benarkan Ska" goda Sky menaik turunkan alisnya.

Ander berdecak, ia tentu tau kemana arah pembicaraan Sky. Mengingatkan kedua temannya yang sudah mempunyai istri, ia malas membahas itu.

Entah sampai kapan ia akan menemukan pendamping hidup, seorang wanita yang bisa merubahnya menjadi pria baik seperti Skala. Ander bahkan sudah meninggalkan kebiasaan buruknya menjadi seorang Casanova.

"Ck, kita ke club malam ini, bagaimana Ska?"

"Tidak, aku tidak mau ketempat seperti itu lagi"

"Sekali ini saja, anak-anak sudah berkumpul di sana Ska. Mereka ingin mengadakan reunian"

Skala memutar bola mata malas "Lebih baik aku menghabiskan waktu berduaan dengan istriku dari pada ikut ketempat seperti itu"

"Ayolah Ska, kapan lagi kita berkumpul. Kau lihat, Sky saja yang sudah mempunyai istri ikut untuk berkumpul dengan teman lama"

"Cih, aku dipaksa oleh mu" gerutu Sky malas.

"Ayo Ska, hanya sebentar saja"

"Hm, baiklah. Tapi aku tak mau meminum alkohol"

"Kau tenang saja"

•••••

Saat memasuki tempat yang jarang Skala datangi itu, suara musik yang sangat berisik menyambut kedatangan mereka bertiga. Ander berjalan di depan, mencari meja teman-teman lamanya yang sudah berkumpul.

"Woy, kemari" teriak salah satu pria dari meja pojok. Di sana sudah ada beberapa teman-temannya yang lain dan dua orang wanita.

Ander menghampiri mereka yang diikuti oleh Skala dan Sky dibelakang. Terlihat dari wajahnya, Skala tak ada niatan sama sekali untuk bergabung.

"Wow tumben kau datang Ska" seru Arkan, salah satu temannya.

Skala tersenyum paksa "yahh, dia yang memaksa ku" ujarnya sambil menunjuk Ander dengan dagunya.

"Duduk lah, kalian pasti lelah. Mau minum apa, aku yang akan mentraktir" ucap Anton, pengusaha yang juga tak kalah sukses dari Skala.

"Biasa" sahut Ander cepat

"Kau?" Tanyanya pada Skala dan Sky

"Mereka tidak minum alkohol, dilarang istrinya" kekeh Ander seolah berbisik untuk menggoda kedua temannya itu.

Lantas Skala dan Sky berdecak malas. Tanpa disadari, seorang wanita yang duduk di sana tersentak kaget mendengar ucapan Ander. Skala sudah menikah? Luntur sudah senyuman yang terbit saat ia melihat kedatangan pria itu. Vanilla, wanita yang sudah lama menyukai Skala.

Not Perfect Husband || END  Where stories live. Discover now