52 | Baik-Baik Saja

Start from the beginning
                                    

Setelah mengatakan itu Irvin dan Darius keluar dari ruangan. Namun, dia sempat menoleh sekilas. "Pesanlah makanan sepuasnya, saya akan membayarnya sebagai ucapan terima kasih." Kali ini Irvin dan Darius benar-benar menghilang di balik pintu.

Hidung panjang Lena mengembang, dua lelaki berhasil memancing emosinya, merendahkan harga dirinya.

"Berengsek!"

***

"De, bisa bawakan bubur Mami ke kamarnya." Keifani menyerahkan nampan berisi bubur jagung buatannya pada Deana yang lewat di depannya.

Deana yang baru akan membuka kulkas menoleh. "Lho, Mbak aja yang bawa ya, aku mau makan dulu. Lapar."

"Tapi...."

"Nggak pa-pa, Mbak. Nggak usah takut, Mami kalau marah nggak pernah lama kok, apalagi pada anak-anaknya." Deana menyakinkannya.

Keifani menghela napas panjang, sebelum akhirnya mengangguk pelan. Dia memantapkan hati untuk menghadapi mami sendirian, dia hanya berharap mami memarahinya daripada diam seperti yang dilakukannya di rumah sakit.

Begitu sampai ke depan kamar mami yang tertutup, dia kembali menghela napas lalu membuangnya. Keifani lalu membuka pintu dengan pelan, pandangannya jatuh pada ranjang di mana mami berada. Dia tahu mami meliriknya tetapi diabaikan, maka keyakinan yang di hatinya kembali menciut.

"Mi, aku bawain bubur jagung, dimakan ya." Keifani menyimpan nampan di atas nakas samping ranjang.

Mami hanya melirik sekilas sebelum mengalihkan tatapannya pada layar datar TV di depannya.

Keifani berdiri gelisah di tempatnya, kakinya terasa terpaku pada lantai. Dia bimbang ingin segera keluar dari kamar ini atau tetap bertahan dan menyelesaikan masalahnya dengan mami.

Oh tentu saja dia memilih opsi kedua, dia harus segera bicara dengan mami sekarang juga. Tak mau masalah ini semakin berlarut-larut hingga membuat hubungannya dengan mami menjadi renggang.

"Mi, mau aku suapin nggak?" tanya Keifani lirih.

Reaksi mami hanya diam, dia anggap jawabannya adalah iya. Maka Keifani memberanikan mendekat lalu duduk di pinggir ranjang, mengambil mangkuk bubur kemudian mengaduknya.

Keifani menyodorkan sesendok di depan bibir mami. "Mi, makan yuk."

Mami melirik sendok di depan bibirnya lama sebelum membuka mulutnya menerima suapan dari menantunya.

Keifani tersenyum lebar, dia semakin semangat menyuapi mami hingga tak sadar mangkuk di tangannya telah habis tak bersisa. Dia cepat mengambil air putih yang langsung diterima mami, Keifani menatap mami dengan binar bahagia.

"Makasih," ucap mami setelah terdiam.

"Sama-sama, Mi," balas Keifani cepat. "Mami butuh sesuatu lagi?" Mami menggeleng. Dia mendesah kecewa, tetapi tak lantas menyerah. "Atau Mami mau makan buah?"

"Nggak," tolak mami. "Kamu bisa keluar nggak? Mami mau istitahat."

"Oh o-ke, Mi. Kalau gitu aku keluar dulu." Keifani tergagap, tanpa disuruh dua kali dia bangkit dari duduknya lalu berjalan cepat ke arah pintu.

"Kei," panggil mami membuat langkah Keifani terhenti, segera saja membalikkan badannya.

"Iya, Mi?"

"Kamu nggak usah repot-repot bawakan makan untuk Mami, kamu bisa suruh Deana aja."

Keifani mengangguk kaku, berusaha sekuat tenaga melangkah keluar dari kamar mami. Hatinya terasa tertusuk mendengar permintaan mami, dia akan sulit mendapatkan maaf dari mami. Ya, kesalahannya memang sangat besar. Berani mempermainkan sebuah pernikahan, Darius memang salah tetapi dia juga salah karena menyetujui kontrak itu.

Sungguh Keifani menyesal, seandainya waktu bisa diputar kembali dia tak akan menerima kontrak itu. Tetapi semuanya terjadi, yang harus dia lakukan sekarang memperbaiki apa yang sudah rusak.

Keifani tak sendiri, selalu ada Darius di sisinya. Dia percaya semuanya akan baik-baik saja.

***

BERSAMBUNG

Mami masih marah tuh, yang sabar ya Kei 😌 gimana ya cara mas uus meluluhkan hati mami? 🤔

Yesss, aku up lagi dong, bukan karena apa ya karena hari ini hari spesial buat aku.
Ada yang bisa tebak? 😅

Btw, cerita ini udah TAMAT di karyakarsa dong, yang mau baca silakan langsung cusss ya, link ada di bio kok :)

Yang masih setia baca di wp juga gak papa, tapi perlu sabar yang banyak ya 😁

Ohiya, hari ini aku ulangtahun loh, adakah yang mau ngucapin? 😂

Oke, vote dan komennya dong 🙏
Bantu mas uus 200K pembaca yukk 😊

See you next part

See you next part

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Loveable Ties (TAMAT) Where stories live. Discover now