MEET YOU (2)

346 28 0
                                    

Pagi ini dengan tergesa-gesa Velicia menyiapkan diri untuk berangkat ke kampus.

Ini adalah hari pertama kuliah dan dia tak ingin terlambat. Akibat pulang party pada dini hari maka dia bangun terlambat dan bergegas sampai tak sempat sarapan.

Setelah mengunci pintu ia langsung berlari menuju lift. Suara langkah kaki yang berlari menyita sepasang mata elang yang baru saja keluar dari salah satu pintu apartemen.

Yah, semalam karena terlalu mabuk Pirentz dibawa oleh temannya Jose pulang ke apartemennya. Apartemen yang sama dengan Velicia tapi tentu saja Pirentz tak tahu.

"Ahh..itu dia"kata Pirentz.

"Siapa?"tanya Jose.

"Itu , gadis yang kuceritakan tadi malam. Aku belum sempat bertanya pada Bradley".

"Apa kau sedang bercanda?".

"No Jose. Dari semalam aku sangat penasaran dengannya. Aku harus tahu siapa dia".

"Lalu,apa  yang akan kau lakukan?"tanya Jose.

"Hari ini aku tak masuk kantor. Aku akan menunggu disini sampai dia kembali".

"Hahaha...are you kidding me bro?".

"Tidak. Aku lebih dari serius. Aku akan mendapatkan apa yang kuinginkan Jos".

Dan Pirentz menepati janjinya. Seharian ini dia berada di apartemen Jose yang berjarak 3 pintu dari apartemen Velicia.

Sepertinya keinginannya terkabul, karena menjelang pukul 2 siang dia mendengar bunyi langkah sepatu yang sama. Entah kenapa ia tahu bahwa itu pasti gadis itu.

Perlahan ia membuka pintu apartemen Jose untuk melihat gadis itu.

Pirentz bersandar pada tembok seraya membatin.

" Jika dia lewat lalu menatap tepat di mataku, aku berjanji akan mencintainya seumur hidupku".

 Gotcha!!!!

Velicia berjalan tergesa - gesa melewati depan pintu apartemen Jose. Bagai gerakan lambat ia memalingkan wajah dan melihat seseorang yang sangat tampan dan atletis juga tengah memandangnya.

Dengan cepat Velicia memutuskan pandangan dari Pirentz lalu berlari menuju pintu apartemennya.

Ia sangat lelah dan ingin segera tidur. Ia berjanji tidak akan datang lagi pada party apapun kecuali malam minggu.

 Sementara itu di kamar Jose...

"See... I got it"kata Pirentz bangga.

"Apa kau sudah berkenalan dengannya?"balas Jose mencibir.

"Belum. Tapi aku akan segera berkencan dengannya dan aku akan mencintainya seumur hidupku".

"Ya..ya.. I know you are crazy man.. Sekarang pulanglah. Aku mengusirmu sebelum aku membawamu ke rumah sakit jiwa".

"Okay. Tapi nanti malam aku akan datang lagi".

"No way! ".

"Bersiaplah  frend. Karena mulai sekarang ini adalah rumah pertamaku setelah pulang kantor".

Jose lalu mendorong Pirentz keluar dan langsung membanting pintu dengan keras.

"Ohh God.. Why me? ".

 Malam harinya....

Pukul 7.00 malam Pirentz sudah tiba di apartemen Jose. Dia langsung masuk karena pin sudah ia hafal.

Jose yang baru saja keluar dari kamar mandi sangat terkejut.

"Kau akan membuatku mati dengan cepat Rentz"kata Jose pura-pura kesal.

Pirentz dengan santai melepas jasnya dan melemparnya ke sofa. Lalu duduk dan berpangku kaki.

"Kenapa kau ada dikamarku sekarang? Apa kau tak punya rumah?".

"Apa kau lupa apa yang tadi siang kukatakan?" Pirentz balas bertanya.

"Aku kira kau masih mabuk" Jawab Jose dengan suara rendah.

"Bersiaplah Jos! " Pirentz bicara dengan nada memerintah.

"Aku tidak berniat kemanapun Rentz".

"Kalau begitu jangan menyesal aku menyeretmu dengan memakai handuk itu sekarang".

"Ya,.ya. Dasar pemaksa" Ujar Jose sambil berlari ke walk in closet.

 Beberapa menit kemudian dengan terpaksa Jose berdiri di depan pintu apartemen Velicia dan menekan belnya.

Tak lama pintu terbuka dan tampak gadis cantik dengan rambut dikucir asal ,kaos oblong putih dan hotpants biru berdiri dengan kaget menatap Jose.

"Hai...aku Jose".

"Apa aku mengenalmu?"tanya Velicia bingung.

"Tentu saja tidak. Oh ya, aku juga tinggal disini. Tepatnya 3 pintu dari sini. Kita akan bertetangga mulai sekarang".

"Ohh.,sory. Aku Velicia. Tentu saja aku akan sangat senang memiliki teman lagi disini ".

"Okey Vel, kalau begitu jangan sungkan untuk bertanya apapun padaku. Senang berkenalan denganmu".

"Terima kasih Jose".

Jose pun kembali ke kamarnya.

"Bagaimana ?" tanya Pirentz tak sabar.

"Tolong berikan segelas air. Aku sangat gugup".

Tanpa berkata apa-apa Pirentz berjalan menuju kulkas dan kembali dengan minuman kaleng dingin. Jose langsung menerima dan meneguk isinya sampai habis.

"Katakan padaku apa yang kalian bicarakan tadi. Aku tidak sabar lagi atau aku akan menghajar mu".

"Tenang lah kawan, baiklah jadi namanya Velicia. Dia...".

" Velicia,yes!" Pirentz mengulang apa yang dikatakan Jose.

"Aku belum selesai Rentz"protes Jose.

"Cukup. Info lainnya biar aku yang akan bertanya padanya.Carilah cara untuk mempertemukan aku dengan Velicia. Hari ini atau besok".

"Big No dude. Pikirkan sendiri caranya" Tolak Jose.

"Okay kalau begitu sekarang"kata Pirentz sambil berdiri.
Jose sangat terkejut dan kesal.

" Apa kau sakit jiwa ?".

" No".

"Kalau begitu besok atau lusa. Itu saja. Aku pulang dulu. Tidur yang nyenyak ya, aku tunggu kabar darimu besok pagi".

Pirentz melangkah keluar dengan senyum dan hati yang berbunga- bunga.

Velicia...gumamnya.

Sementara Jose sangat kesal dan menendang pintu dengan sangat keras.

"Ini gila!".

***

HATE YOU 1%( COMPLETE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang