Happy reading:)
.
.
Dipagi yang cukup cerah seorang gadis cantik dengan rambut yang digerai dan seragam sekolah yang melekat pada tubuhnya sedang menatap dirinya di cermin yang ada dikamar nya.
tiba-tiba pandangannya ter arah di pintu kamar nya yang terlihat abangnya rey yang tengah menatapnya malas.
"lo sampai kapan berdiri disitu!?" ucapnya kesal. Sedari tadi rey menunggu aqella dibawah yang ntah kapan selesainya dengan urusan gadis itu.
"ck, sabar kali! namanya juga cewek! ya pasti lama dong" tutur aqella dengan sewot, lalu memutar bola matanya saat menatap rey. "cepetan dong!! nanti telat nih, belum juga gue masuk sekolah dah terlambat aja gara gara nungguin lo!!" omel nya kesal.
Aqella yang merasa dirinya salah, hanya dapat menggaruk tengkuknya yang tidak gatal. "hehe iya iya, kuy kita pigi" ucap nya lalu mengambil tas yang ada disebelah nya.
"MAMA.... kami pergi ya!!" ucap rey dan aqella lalu menghampiri nana dan menyalim tangan sang mama. "hati hati ya sayang,, rey ingat mama izinin kamu bawa mobil, tapi jangan ngebut ngebut ya." Kata nana dengan penuh peringatan kearah rey.
rey hanya mengangguk dan pergi kesekolah bareng aqella. Tadi sebelum pergi rey pergi menemui nana untuk meminta izin agar ia diperbolehkan membawa mobil milik keluarganya.
Awalnya nana menolak, tetapi saat rey meyakinkan nana akhirnya ia mengizinkan anaknya itu membawa mobil kesekolah, apalagi saat mengingat sopir pribadi yang biasa mengantar aqella pergi pulang kampung.
***
"Dek lo antarin gue ya keruangan kepala sekolah" ucap rey saat mereka sampai disekolah, saat ini mereka sedang berada diparkiran sekolah dan belum keluar dari mobil.
"iya iya, yaudah sekarang aja soalnya lima belas menit lagi bel bunyi" tutur aqella menjelaskan. Lalu mereka berdua turun, dan semua yang berada diparkiran sedang menatap mereka.
"Kok mereka liatin kita ya bang? atau gue ada yang salah ya sama penampilan gue?" Ucap aqella bingung saat semua mata tertuju kearah mereka.
"Mungkin karna ada gue dek, lo gak liat kalau gue tuh termasuk cowok keren plus tampan" kata rey dengan pede, aqella yang mendengar ucapan rey
hanya mencibir pelan.
"terserah lo!!" lalu aqella cepat cepat pergi dari parkiran tanpa menunggu rey. rey pun pergi menyusul aqella yang sudah pergi meninggalkan nya.
Di lapangan milla melihat aqella bersama seorang laki-laki yang tidak ia kenali, ia melihat bingung kearah sahabatnya itu. "itu siapa ya? yang sama aqella?" gumamnya sendiri. Lalu ia menghampiri aqella yang tidak jauh dari lapangan.
"anjirr!! siapa tu?" tanya milla dengan antusias. aqella mendengus melihat sahabatnya yang satu ini. "ck, kepo banget lo!" kata aqella sewot.
"gilak, ganteng amat dah ni orang" milla mengatakan itu dalam batinnya, ia melihat sambil senyum senyum sendiri. rey melihat aneh kearah milla. "woi!! ngapa lo mill!?" aqella mengibaskan tangannya kearah milla yang sedang senyum senyum sendiri.
"eh-h qell ini siapa?" tanya milla tanpa mengalihkan pandangannya dari rey. "ck, ni abang gue, mulai hari ini dia sekolah disini" kata aqella menjelaskan. "Haii" sapa milla dengan kaku.
"Haii, nama gue reynand bagantara lo bisa panggil gue rey" rey memperkenalkan dirinya ke milla sambil mengulurkan tangannya untuk bersalaman, milla pun ikut mengulurkan tangannya."ha-i gue milla anatasya, lo panggil gue milla aja" kata milla dengan malu-malu.
YOU ARE READING
Barra Untuk Aqella (On Going)
Teen FictionKesedihan?? Satu kata yang cocok untuk mendeskripsikan seorang gadis cantik yang bernama 'Aqilla Zeline'. Ia menatap langit malam dengan hati yang terluka. Kenangan itu terus bermunculan diingatannya dengan jelas. "Tolong jauhin gw!! Gw gak mau liba...
