🍁Keturunan🍁

Mulai dari awal
                                    

"Astaga,,, boy, kau berhasil mendapatkan nya?" Pria paruh baya yang dikenal bernama Kenzo itu menggelengkan kepala tak percaya. Tak sia-sia ia mendidik anaknya. "Kau memang benar-benar putraku".

"Tapi beruntungnya, dia tidak memiliki darah Casanova seperti mu" cibir Alice, meledek suaminya. Yap, dulu juga Kenzo adalah seorang Casanova seperti Skala.

Sayna rasanya ingin sekali angkat bicara membantah pernyataan Alice yang mengatakan bahwa anaknya tidak memiliki darah Casanova. Namun melihat wajah suaminya yang tegang ia jadi ingin tertawa, pasti pria itu takut dimarahi.

"Oh,, come on sayang, aku sudah tidak lagi saat bersamamu. Kau lah wanita yang dapat merubah ku" Kenzo mengedipkan matanya genit, membuat Alice memutar bola mata malas.

Tak menghiraukan ucapan suaminya, Alice kembali menghadap Sayna "Gimana sama kandungan kamu sayang?"

"Alhamdulillah, dokter bilang kedua janinnya sehat tante"

Alice dan Kenzo sontak membulatkan matanya tak percaya. "Kau hamil kembar sayang?" Sayna mengangguk sambil tersenyum simpul.

Bugh!

"Sialan! Kau mengalahkan senior mu junior" ujar Kenzo bergurau, ia memukul bahu anaknya sedikit kencang.

Informasi saja: kenzo memiliki kembaran perempuan, makannya tidak heran jika keluarga mereka memiliki keturunan kembar juga.

"Ck! Mom, lihat lah suami mu,,," rengek Skala malas. Ia mendelik menatap daddy-nya sebal.

"Apa dia seperti itu juga kepada mu Sayna?" Alice terkekeh melihat rengekan Skala yang seperti anak kecil.

"Setiap hari tante" ujar Sayna yang langsung mendapat tatapan cemberut dari Skala.

"Panggil mommy sama daddy saja sayang. Jangan Tante"

"Iya mom" jawab Sayna mengangguk sopan.

"Dasar tukang ngadu, manja, cengeng" ledek Kenzo semakin membuat Skala mengerucutkan bibir kesal.

"Sama seperti mu!" Balas Alice pada suaminya.

"Kau jangan membuka kartu ku sayanggg,,"

Oke, Sayna tahu sekarang. Alasan kenapa suaminya itu sangat manja, menyebalkan, dan memiliki darah Casanova. Ternyata itu semua turunan dari papah mertuanya.

•••••

"Mommy sama daddy pulang dulu yah sayang" ujar Alice kepada Sayna. Waktu sudah menunjukkan pukul sepuluh malam, membuat suaminya itu merengek ingin cepat pulang.

"Ga nginep aja mah?" Tawar Sayna yang langsung mendapat tatapan tak percaya dari Skala. Bisa-bisa daddy-nya yang sangat menyebalkan itu akan menggangu waktu berduanya bersama Sayna.

Alice yang melihat raut wajah putranya, terkekeh geli. Wanita itu tau apa yang ada di dalam pikiran Skala, dasar LAKIK.

"Mamah harus kembali ke mansion utama sayang" ujar Alice, tersenyum manis. "Atau,,,, kau saja yang menginap disana?" Tanya Alice, bermaksud menggoda Skala.

"TIDAKKK" bantah Skala cepat.

"Kaaa" tegur Sayna, karna suaminya itu berbicara dengan nada tinggi di depan mommy nya.

"Jangan menginap sayangggg,,, tidak boleh pokoknya,," ucapnya lirih membuat Alice terkekeh geli, Skala memang fotocopy-an Kenzo sekali.

Hingga suara klakson mobil, membuat ketiganya menoleh. "Sudah mommy sana, pria tua bangka itu sudah menunggu"

"HEH!" Seru kedua wanita itu bersama, membuat Skala menyengir takut.

"Yaudah mamah pulang dulu yah sayang" ucapnya kepada Sayna. "Jagain menantu ku boy! Awas saja sampai kau menyakiti nya. Jika mau main kasih jeda, kasihan dia" peringatan tajam Alice, mampu membuat Skala menelan ludah.

Not Perfect Husband || END  Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang