part 20

3K 200 27
                                    

Kediaman rumah keluarga naravit

Pond membujuk phonya agar mengizinkan phuwin tinggal sementara dirumah kediaman mereka, agar pond bisa melihat kondisi phuwin yang sedang hamil, pond tidak mau jauh jauh dari phuwin, ia akan selalu disisi phuwin kapanpun dan dimanapun

Tuan tian bukan tak mengizinkanya, tapi pond harus pokus pada kuliahnya agar cepat lulus, setelah itu tuan tian akan membebaskan pond untuk melakukan apa saja, tua tian berpikir jika pond dekat dengan phwuin saat ini pasti kuliah pond tak akan selesai selesai...

"Pho, aku memohon sekali lagi, apa pho tega membiarkan calon cucu pho jauh dengan ayahnya, ucap pond sambil memohon pada tuan tian..

"Aii pond jangan lebay, hanya dua bulan saja, kamu pokus dulu pada kuliahmu setelah selesai semuanya kamu boleh bertemu denganya..

Pond mendengar jawaban dari phonya sangat kecewa, baginya dua bulan adalah waktu yang sangat lama, bahkan jika tidak bertmu phuwin dua jam saja membuat pond frustasi, apa lagi dua bulan, bisa busa mati pond akibat stres..

"Tidak pho, aku harus bertanggung jawab, pho yang bilang padaku, sekarang aku harus merawatnya, aku tidak bisa jauh darinya pho, jika memang pho tidak setuju lebih baik aku pergi dari sini dan tinggal berdua bersama phuwin dirumah yang lain..

"Aisssss anak ini...

Tuan tian pasrah, putra satu satunya ini sangat keras kepala, tapi mau bagaimana lagi, tuan tian kalah bicara dengan anaknya..

Nyonya nam yang ikut merasakan perdebatan antara suami dan anaknya, tentu saja nyonya nam memihak pada pond, entah mengapa melihat phuwin pertama kali nyonya nam langsung menyukainya, nyonya nam ingin juga phuwin tinggal dirumah besarnya ini....

"Sudahlah pho, yang pond katakan itu benar, bagaimanapun phuwin adalah tanggung jawab kami, pho kan ingin cepat memiliki cucu, ucap nyonya nam membuat hati tuan tian luluh..

__________________________________


Pond menggenggam tangan phuwin saat hendak masuk kedalam rumah besar keluarganya, phuwin tampak terlihat ceria bisa dilihat dari gigi kelincinya yang imut disaat phuwin tersenyum, bahkan pond bisa merasakan halusnya kulit phuwin..

"Bolehka aku meminta satu ciuman, tanya pond,,, dimata pond phuwin selalu cantik, pond tak akan pernah bosan memandang wajahnya

Phuwin menunduk malu malu saat mendengar ucapan pond..

"Jangan disini pond, bagaimana jika ada yang melihat..

Phuwin takut jika kedua orang tua pond melihat mereka bermesraan, kanmalu...

"Ayoklah,, pond menajukan wajahnya perlahan lalu bibirnya menyentuh bibir kenyal phuwin..

Cupp...


Phuwin terpejam saat pond tiba tiba mengecup bibirnya, posisi mereka didepan pintu, sebenarnya phuwin juga menginginkan ciuman dari pond tapi nanti jika sudah masuk didalam, phuwin hanya malu karena berciuman diluar rumah..

Pond melepaskan bibirnya yang menempel, lalu menatap wajah phuwin..

"Apa lipstikmu rasa strawbery, baunya sangat harum aku suka.. ucap pond diselang ciuman mereka

"Bukan lipstik tapi lipbalm pond, phuwin berucap dengan mencabikkan bibirnya..

"Bukankah mereka sama saja..

"Beda pond.. apa kamu tidak tahu.. phuwin sedikit jengkel..

"Lupakanlah.. aku tidak menyukai mereka, yang ku suka adalah bibir mu, ucap pond sambil tersenyum, lihatlah tidak ada yang bisa membuatku mabuk selain bibir ini,..

My passion Where stories live. Discover now