part 18

3K 225 54
                                    

Rutinitas yang selalu terulang setiap harinya, hampir satu bulan pond selalu mengunjungi rumah phuwin, menjemputnya untuk pergi ke kampus bersama serta mae dan pho phuwin senantiasa menyambut kedatang pond, mereka tak mencurigai tentang hubungan pond dan phuwin, hanya akhir akhir ini phuwin sering sakit, Setiap malam phuwin selalu mual, mae dan pho phuwin khawatir dengan keadaan anaknya tapi phuwin selalu menolak saat mae mengajak pergi ke dokter, phuwin berpikir mungkin hanya masuk angin biasa...

"Huekkk ..."huekkk...

Phuwin memuntahkan cairan bening ke  wastafel, pukul sepuluh malam tubuhnya bereaksi kembali, sedari tadi siang phuwin belum memakan apapun selain roti gandum, tubuhnya lemas, hari ini pond tak mengunjunginya tidak seperti biasanya, tidak ada telpon dari pond juga malam ini, mungkin pond sedang tidur karena ini sudah malam..

Phuwin terus memuntahkan isi perutnya, rasa mual dan pusing yang phuwin rasakan, tubuhnya ambruk di bawah lantai kamar mandi, ini sudah malam tidak mungkin ia membangunkan mae dan phonya yang sedang tidur, tidak mungkin juga ia menelpon pond untuk menolongnya, phuwin malah takut jika pond menganggapnya beban yang selalu merepotkan...

"Masuk angin tapi tidak sembuh sembuh sudah satu minggu, phuwin berucap pada dirinya sendiri, lalu phuwin berjalan kembali ke tempat tidur...

__Pagi harinya

Mae masuk kedalam kamar phuwin untuk mengajaknya sarapan, tapi mae tidak menemukan anaknya, biasanya phuwin sedang memakai riasan sebelum berangkat ke kampus..

"Huekk.. "huekkk.......

Suara phuwin terdengar dari dalam kamar mandi, mae yang tahu jika anaknya sedang muntah langsung mendobrak kamar mandi dan menemukan phuwin tengah menuntahkan cairan dari mulutnya, wajah phuwin pucat pasi, mae khawatir ia mendekat ke arah phuwin untuk membantunya

"Nakk... Ya ampun, mae akan panggil dokter sekarang juga

Phuwin hanya pasrah saat maenya turun tangan dengan keadaan dirinya yang belum membaik..

Beberapa menit kemudian dokter samapi dan langsung memeriksa keadaan phuwin

"Mae pho gimana keadaan phuwin, pond datang dengan terburu buru, ia baru saja mendapat telpon dari mae phuwin jika phuwin sedang sakit, pond yang mendapat kabar phuwin sakit ia merasa sangat bersalah, kemarin ia tidak menemui phuwin karena ada ujian dikampus sementara ia lupa menelpon phuwin waktu malam, ia benar benar  kelelahan lalu tidur tanpa mengucakpan selama malam pada phuwin..

"Phuwin sedang di periksa oleh dokter semoga dia tidak terjadi apa apa, jawab mae dengan wajah cemas..

Sang dokter memanggil semua orang untuk berbicara masalah hal serius..

"Selamat tuan,, putra anda sedang hamil, kandunganya sudah menginjak satu bulan.. ucap sang dokter

Mae dan pho kaget termasuk juga dengan pond dan phuwin yang tak kalah kaget mendengar pernyataan dari sang dokter..

"Apaa.. putraku hamil, bagaimana bisa dokter, dia seorang laki laki, tidak mungkin hamil, sahut pho phuwin yang berteriak histeris..

"Putra anda memiliki rahim di perutnya, ini sangat langka terjadi pada laki laki, hanya satu persen dari laki laki yang ada di bumi ini yang mengalami hal serupa dengan putra anda,"kalo begitu saya harus pergi mungkin ini bisa kalian bicarakan sesama keluarga, saya titip pesan jangan menekan putra anda, kandunganya sangat lemah karena tidak didukung oleh gender, saya sarankan untuk tidak banyak pikiran serta istirahat yang cukup..

Sang dokter pamit pergi setelah menerangkan semuanya..

Pond hanya terpaku, rasanya ia ingin memeluk phuwin dengan erat, tapi keadaanya masih tidak mendukung, pond bisa melihat jika pho phuwin sedang marah..

"Phuwin!!! Siapa yang menghamilimu
Kurang ngajar sekali dia,, tanya pho phuwin dengan sedikit membentak

Mae phuwin mengusap punggung suaminya agar tidak kelewat batas, mae tahu kondisi phuwin sedang tidak sehat jadi ia tidak ingin bertanya, menunggu waktu yang tepat

"Hikssss.... Hikssss...

Phuwin tak menjawab, ia menangis sejadi jadinya.. hanya terdengar suara isakan pilu..

Phuwin tak berani bicara, hanya bisa mengeluarkan air mata karena ketakutan

Hati pond hancur saat melihat phuwin menangis didepanya, ia sangat meresa bersalah dengan dirinya sendiri..

"Pho mae, lebih baik kalian berdua menenangkan diri diluar, phuwin masih sakit, aku takut jika ini membuatnya tambah sakit..

Pho phuwin menghela napas, benar yang di katakan pond,.

Mae phuwin mengangguk

"kita berdua keluar dulu kalo begitu, tolong pond kamu tanyakan pada phuwin, siapa tau jika kamu yang bertanya phuwin bisa mau menjawabnya,, ucap mae phuwin lalu keluar bersama dengan pho..




...Grebbbbbb.....


"Phuwin sayang....

Pond langsung memeluk phuwin dengan erat..

"Hiksss... Pond bagaimana ini,, hikss..
Aku takut, phuwin menangis sejadi jadinya di pelukan pond..

Tangan Pond mengusap punggung phuwin,..

"tidak papah berhentilah menangis kumohon, aku akan tanggung jawab atas apa yang ku lakukan padamu..

Pond menatap wajah phuwin yang masih sesenggukan, pond menatap mata phuwin lama..

"Percaya padaku, aku akan bicara pada orangtuamu bahwa aku yang menghamillimu,, ucap pond

Phuwin masih tak percaya dengan dirinya yang tengah mengandung anak dari pond, tapi ia bahagia karena yang melakukanya adalah pond orang yang ia cintai..

"Hiksss.... Tapi pond aku takut ..hikss
Phuwin masih menangis

Kedua tangan pond menangkap wajah
Phuwin, lalu memanggut bibir phuwin yang sedari tadi menjadi perhatian pond karen terlihat sangat mengiurkan

Cupp...

Ciuman yang sangat lembut untuk beberapa saat agar phuwin berhenti menangis..

"Kamu tidak perlu takut, aku akan didisimu, "aku tidak peduli jika orang tuamu marah padaku saat mereka tahu aku ayah dari anak yang kamu kandung sekarang

pond mengelus wajah phuwin yang basah akibat air mata...

"Aku mencintaimu.. ucap phuwin

Pond yang mendengar itu langsung terharu, suara phuwin lebih indah dari apapun, pond mencuim bibir phuwin yang kedua kalinya, kali ini hanya kecupan ringan

"Aku juga mencintaimu, kita akan melewati ini bersama, dua bulan lagi aku akan lulus kuliah setelah itu aku akan menggantikan phoku di perusahaan, lalu aku akan menikahimu dan menjalin keluarga bersama, aku janji akan menjagamu seumur hidupku, kita akan bersama selamanya..

Phuwin terharu dengan apa yang pond katakan, seulas senyum muncul dari bibir phuwin, phuwin bahagia dengan perkataan pond tadi..

"Tapi.. bagaimana dengan orang tuamu pond, dan bagaimana juga dengan orang tua kita, tanya phuwin yang masih merasa gelisah..

Pond mengelus kembali kepala phuwin untuk menenangkanya..

"Kamu tenang saja, semuanya akan ku urus, kamu harus jaga kesehatan tidak boleh banyak berpikir, kasian sama dede bayi yang ada di perutmu

Tangan pond mengelus perut phuwin yang masih rata, ia bahagia karena dengan kehadiran bayi yang ada di perut phuwin menjadikan dirinya dan phuwin semakin terikat, dan sekarang phuwin telah menjadi miliknya untul selama lamanya...





















Malam nanti aku up lagi yah ☺️

Gak papah kan kalo m-preg😭❤️
Gemes banget soalnya sama mereka

My passion Where stories live. Discover now