{Happy reading}
>>>_________________________<<<
"Kamu hanya seonggok manusia tak berjiwa yang sedang jatuh cinta diluar garis takdirmu."
Nayra terbangun di ruangan yang tak ia kenal, bau busuk langsung menyeruak di indra penciuman nya, dengan kepala yang sakit ia mencoba untuk bangkit.
"Gue dimana..." gumam nya sambil mencoba meraba segala yang ada di ruangan ini.
Gadis itu menajamkan mata nya, guna melihat setiap inci dari ruangan gelap gulita ini, ia sama sekali tidak ingat apa yang sudah terjadi.
Klap...
Klap...
Suara sepatu terdengar seperti sedang ada yang berjalan di luar. Nayra tak memikirkan siapa orang tersebut, gadis itu bergegas mencari pintu, ingin segera keluar dan meminta bantuan pada siapapun.
"Hah, ketemu." Ujarnya dengan wajah penuh harap mencoba membuka pintu usang tersebut.
Namun naasnya, pintu itu terkunci dari luar. Nayra mencoba mendekatkan telinganya untuk mendengar apakah ada orang lain disini.
Baru saja ia menempelkan telinga nya di pintu Nayra mendengar sesuatu yang mampu membuatnya menjerit ketakutan,
"Mana kepalaku...." suara seperti bisikan yang terbawa oleh angin, Nayra melompat terkejut, nafasnya terasa sesak.
Rasanya seperti tercekik, lidahnya kelu. Keringat membanjiri seluruh tubuhnya dengan seribu pertanyaan yang terlintas di benaknya.
Nayra melangkah mundur, menatap lekat ke arah pintu, dan-
Brak! Pintu itu terbuka, seperti di dobrak namun hal yang membuatnya ketakutan bukan karena pintu yang terbuka sendiri, melainkan sesuatu yang menggantung di pintu
Sebuah kepala tanpa badan, dengan posisi terbalik, melayang di pintu dengan darah yang menetes kelantai, mata memerah membelalak ke arah Nayra, lalu seperkian detik, kepala itu tersenyum lebar hingga mulutnya sedikit terbuka.
Tidak ada lidah.
"Dimana kepalaku?" Ucapnya tanpa suara namun dapat di ketahui dengan jelas kalimatnya oleh Nayra.
Gadis itu menjatuhkan tubuhnya, nafasnya memburu dengan seluruh tubuhnya yang gemetar hebat. Nayra tak bisa melakukan apapun, bahkan hanya sekedar menggerakan mata nya, ia tak mampu.
Kepala itu menjatuhkan dirinya, tepat di pangkuan Nayra, tersenyum sangat lebar hingga menyentuh mata.
"AAAAAAKKKKKKKKKK!!!!" Teriak Nayra.
"Hahhh...hahhh..." gadis itu terduduk di kasurnya, dengan keringat bercucuran. Mata nya tak henti menatap ke seluruh penjuru ruangan.
Ia berada di kamarnya, tak ada hal yang terjadi, kecuali mimpinya yang berhasil membuatnya ketakutan hingga ia sadar.
"Mimpi macam apa itu, sebelumnya gapernah ada mimpi kaya nyata begitu" gumam nya. Ia menepuk pelan pundaknya sendiri, mencoba menenangkan dirinya.
Gadis itu lantas beranjak turun dari kasur, tubuhnya yang basah karena keringat itu terbawa sampai dunia nyata.
Saat sampai di depan pintu, Nayra tampak berfikir, memandang pintu tersebut dengan perasaan takut.
Nayra memegang gagang pintunya, lalu dengan seluruh keberanian nya ia membuka perlahan pintu tersebut. Sesuai harapan, tidak ada apa-apa.
Ia keluar dari kamarnya tak lupa juga menutup kembali pintunya, Nayra menatap sekeliling di lantai dua dengan banyak kamar dan lampu remang-remang. Hal yang sudah biasa ia lihat namun kali ini perasaan nya berbeda.
YOU ARE READING
Hide And Seek -Na Jaemin
Horror[ Revisi 📌 ] "Aku selalu ada, dimanapun kamu berada. Itu sumpahku untukmu"
