{Happy reading}
>>>_________________________<<<
"Papa Nayra berangkat." Ujar gadis itu dengan balutan seragam yang rapih dan rambut yang terkuncir. Ia memakai sepatunya sambil berjalan keluar dari pintu rumah.
"Morning sayang" Nayra tersentak, ia melebarkan mata nya melihat pria gila yang tersenyum manis kepadanya.
"Kesambet apaan lo pagi-pagi kesini?" Tanya Nayra yang langsung menghampiri Mark yang sedang duduk di atas motornya.
"Jemput pacar lah! Masa pacarnya naik bus, gatega dong" ujar Mark tanpa melunturkan senyumnya.
"Mark, lo aslinya emang alay begini ya?" Nayra menunjukan wajah muak nya secara terang-terang an.
"Sialan lo! Udah cepet naik keburu siang!" Nayra pun memutar bola matanya malas, lalu naik ke motor besar milik Mark.
"Buset ini gue jadi tinggi begini" ujar Nayra, Mark tersenyum jahil lalu menancap gas secara tiba-tiba yang membuat gadis itu langsung terjatuh di punggung Mark.
"IH MODUS YA LO!!" Seperti tak mendengar Nayra, pria itu semakin mengencangkan laju motornya, hingga mau tak mau Nayra mencengkram pinggang Mark dengan erat.
"GUE GA MAU LAGI SEMOTOR SAMA LO MARK LEE!!!!"
Mereka berdua pun sampai di sekolah, sudah ketebak reaksi semua orang yang terkejut menatap Nayra bisa berada satu motor dengan Mark. Terlebih yang membuat mereka makain membelalak saat Mark merangkul Nayra di perjalanan mereka menuju ke kelas.
'Cewe cupu itu pacaran sama Mark?'
'Kok Mark tiba-tiba mau sih sama cewe itu? Bukanya dari awal di bully habis-habis an ya'
'Paling Nayra cuma dimainin, sebentar lagi juga dikunci digudang.'
'Mark gila ya?'
'Caper banget sih jadi cewe'
Saat mereka melewati beberapa murid yang berlalu lalang, terdengar cemooh an yang menunjuk pada Nayra. Alih-alih tersinggung, Nayra justru bangga bisa dijadikan pusat perhatian seperti ini. Terlebih Mark menunjukan bahwa pria itu miliknya sekarang.
"Emang perlu banget Mark terang-terang an begini?" Meski ia tak keberatan, namun Nayra tetap bertanya pada pria yang tak segan merangkul dirinya itu.
"Iyalah perlu, itu tujuan lo kan? Buat bikin mereka bungkam." Ujar Mark berbicara seolah mengerti maksud tujuan Nayra.
Gadis itu hanya terdiam, ia mencoba mencerna apa yang diucap dan dilakukan oleh Mark saat ini. Tetap saja meski semua sudah terjadi, namun terasa canggung mengingat bahwa Mark adalah pembully terkeji Nayra. Melihat mereka sekarang menjalin hubungan, tentu perubahan itu sangat drastis untuk sekedar dipercaya.
Sesampainya di kelas, mereka berpisah dan duduk di tempat masing-masing. Nayra tetap melakukan kegiatan nya seperti yang ia lakukan.
Ia merogoh tas nya dan mengambil buku dan alat tulis, lalu mulai belajar hingga nanti bel masuk tiba. Nayra tidak punya teman, sepanjang ia sekolah disini kenangan yang ada hanya pembullyan dan juga belajar.
Namun ada sedikit harapan dari lubuk hati terdalam gadis itu bahwa orang-orang akan mulai merubah cara pandangnya terhadap dirinya dan tidak lagi mengganggu dirinya.
YOU ARE READING
Hide And Seek -Na Jaemin
Horror[ Revisi 📌 ] "Aku selalu ada, dimanapun kamu berada. Itu sumpahku untukmu"
