{Happy reading}
>>>_________________________<<<
Saat sedang melangkah turun tangga, Nayra di hadang oleh seorang pria yang membuat gadis itu langsung menghentikan langkahnya.
"Kemana aja lo? Lo lupa sama pekerjaan lo?" Ketusnya, menatap Nayra dengan tajam.
"Gue bukan babu lo, minggir." Belum selangkah Nayra ingin pergi, laki-laki bertubuh tinggi itu menarik pergelangan tangan Nayra dan membawa gadis itu turun dengan langkah yang cepat.
"Sakit, sakit Mark!!" Rintih Nayra yang tidak didengar oleh Mark.
Sampai akhirnya langkah Mark membawa Nayra ke sebuah ruangan, melihat itu mampu membuat gadis itu membeku.
"Tidak Mark, jangan ini, tidak tidak" ujar Nayra terus memohon kepada Mark yang semakin membawa langkahnya untuk masuk ke ruangan tersebut.
Ruangan yang tak terpakai, berisi barang-barang lama yang beberapa sudah rusak. Ada banyak tikus dan serangga disini, ruangan yang gelap dan lembab.
Mark mendorong Nayra hingga gadis itu terjatuh, Mark mendekati Nayra, lalu menjajarkan tubuhnya dengan gadis itu, tangan Mark meraih dagu Nayra lalu mengangkatnya hingga tatapan mereka bertemu. Saat itulah Mark tersenyum lembut, namun senyumnya itu bukanlah sebuah bentu cinta atau kasih sayang, senyum lembut yang dapat membuat semua orang jatuh cinta, namun Mark memiliki arti tersendiri pada senyum yang ia tunjukan.
"Ini hukuman lo, karena ngebantah gue! Lo seharusnya sadar akan posisi lo!" Bentak nya hingga suaranya menggema di gudang ini.
"Pergi dari hidup gue, bajingan!" Balas Nayra, membuat Mark sedikit tersontak.
Pasalnya, gadis itu jarang sekali melawan, itulah alasan mengapa ia terus mengganggu Nayra.
Mark tersenyum, lagi-lagi senyum yang lembut namun mengerikan.
"Diem disini dan sadari posisi lo." Ujarnya penuh penekanan, pria itu pun bangkit lalu melangkah keluar ruangan, sedangan Nayra hanya diam menunduk. Rasanya akan sia-sia jika ia pun merintih ke Mark.
Mark pun menutup pintunya, mengunci nya dari luar. Ia menatap Nayra dari balik pintu yang memang memiliki kaca di tengah pintu.
Pria itu menatap lekat, Gadis yang ia siksa hanya terdiam, tak mengangkat kepalanya, senyum Mark kembali mengembang lantas ia melenggang pergi dari sana, dengan tangan kanan nya memegang kunci gudang.
"Aku mencintaimu, Nayra. Namun hanya saat kamu menderita" gumam nya, tanpa memudarkan senyum lembutnya.
"BRENGSEK!!!" Teriak Nayra, ia mengadahkan kepalanya lalu menangis sejadi-jadinya.
Gadis itu bangkit lalu menatap sekeliling, gelap, lembab, dingin dan menakutkan. Gudang yang tak pernah tersentuh oleh orang lain selain Mark dan Nayra.
Nayra melangkahkan kakinya, ia berjalan tertatih mencoba meraih sesuatu. Sebuah kayu berukuran sedang diambil oleh kedua tangan nya. Lalu gadis itu memukul semua benda yang ada di hadapan nya dengan kayu tersebut.
Dengan membabi buta, Nayra mencoba menghancurkan barang-barang yang ada di ruangan ini. Rambutnya yang semula terikat, menjadi tergerai, berantakan. Begitu juga bajunya yang sudah kusut dengan beberapa noda debu dari kayu yang tak sengaja mengenai bajunya.
YOU ARE READING
Hide And Seek -Na Jaemin
Horror[ Revisi 📌 ] "Aku selalu ada, dimanapun kamu berada. Itu sumpahku untukmu"
