BAB 4

321 64 15
                                    

4. Sedikit Berubah

"Ayah tidak bisa." Kata Sehun.

"Kenapa?" Taeoh memasang wajah penuh tanya.

Haowen menarik tangan mungil sang adik. "Itu karena ayah sibuk sekali. Kata ibu, kita tidak boleh ganggu ayah."

"Tapi kan biasanya kita boleh main-main di toko." Kata Taeoh.

Dia terus memperhatikan orang-orang yang mulai sibuk memindahkan barang-barang. Mengingat toko mereka akan di renovasi.
Taeoh kembali menatap ayahnya—berharap lelaki dewasa itu mengurungkan niatnya untuk menghabiskan waktu seharian dengan bekerja.

"Taeoh." Haowen membetulkan posisi topi sang adik. "Ayah sedang cari uang. Nanti kalau uangnya banyak kita bisa pergi ke Disneyland."

"Betul kata hyungmu, Taeoh." Kini sang ayah menyamakan tingginya—berlutut di hadapannya. "Kalau ayah sudah banyak uang kita bisa pergi ke Disneyland dan beli mainan yang banyak untuk kalian."

"Taeoh butuh ayah. Bukan butuh uang."

"Sehun, bisa diskusi sebentar?" Tuan Kang memanggilnya.

Tanpa sepatah katapun Sehun pergi meninggalkan kedua anaknya. Haowen yang melihat itu merasa sedikit kesal. Maka dia menarik tangan adiknya untuk segera pulang.

 Maka dia menarik tangan adiknya untuk segera pulang

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


Makan malam yang lagi-lagi tanpa ayah mereka.
Nampaknya Haowen sudah mulai terbiasa, sangat berbeda dengan Taeoh yang notabene sangat manja pada ayahnya.
Anak itu nampak murung meskipun ibu membuatkan pudding mangga kesukaannya.

"Orang-orang di toko ayah sangat menyebalkan." Jawab Taeoh ketika ibu tanya kenapa manyun terus.

"Menyebalkan gimana?"

"Iya, menyebalkan. Toko ayah dirusak, terus ayah dibuat sibuk. Sampai Taeoh main ke sana saja tidak boleh."

Jongin menggeleng pelan. "Bukan tidak boleh. Tapi memang ayah sedang sibuk."

"Tapi Taeoh kan butuh ayah. Tidak butuh uang. Ibu sama hyung butuhnya uang, ya?"

Haowen terkikik geli mendengar ucapan sang adik. "Taeoh bicara terus. Puddingnya Hyung habiskan."

"Jangan!" Serunya, seraya memakan puddingnya cepat-cepat.

"Anak-anak." Kata Jongin, dengan nada lembut. "Ayah kan sedang berjuang untuk kita. Jadi kita harus sedikit bersabar. Kalian paham?"

Haowen mengangguk, meskipun terpaksa. Begitu juga Taeoh yang tidak tahu mengapa dia harus mengangguk.

 Begitu juga Taeoh yang tidak tahu mengapa dia harus mengangguk

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
NEVER ENOUGH (HUNKAI TRILOGI)Where stories live. Discover now