3. Bertanya Pada Sunyinya Malam
Jongin tahu apa yang dimaksud Sehun tentang kerjasamanya dengan keluarga Kang Seulgi. Entah kenapa jantungnya berdegup lebih cepat saat membayangkan sesuatu yang tidak seharusnya dia bayangkan.
8 tahun bersama, tetapi baru kali ini dia merasakan ada sedikit celah dalam hubungan mereka."Sehun sepertinya sedang sibuk ya, Jongin." Kata bibi pemilik minimarket langganannya.
"Ah, itu." Kata Jongin, dia memberikan senyuman cerah.
Bibi Ahn sudah mengenal keluarga Oh dengan sangat baik. Si bungsu yang tukang jajan dan si sulung yang selalu menemani adiknya berbelanja. Siapa sih yang tidak kenal keluarga mereka? Keluarga kecil yang terkenal dengan paras rupawannya. Ayahnya yang tampan, ibunya yang cantik, dan dua jagoan mereka yang menggemaskan.
"Sehun bilang akan melakukan ekspansi untuk usaha kami, bi." Kata Jongin.
"Oh, begitu. Pantas sibuk sekali akhir-akhir ini. Sudah seminggu jarang ketemu. Apa mau pindah toko?"
"Tidak tahu juga, bi. Sepertinya tidak. Itu kan toko pertama kami."
"Iya, lebih baik jangan. Itu kan saksi bisu jerih payah kalian. Tapi bibi tidak larang lho, Jongin." Kata Bibi Ahn, menasihati. "Omong-omong, mana si bungsu? Tumben tidak ikut."
"Anak-anak sedang tidur siang, bi. Mari, aku pulang dulu."
"Anak-anak sudah tidur?" Tanya Sehun.
Dia sampai rumah sekitar pukul 10 malam. Jelas saja anak-anaknya sedang tidur.
"Sudah." Jawa Jongin. "1 jam yang lalu."
Sehun berjalan ke arah kamar mandi. Dia mencuci tangan dan wajahnya. Kemeja biru lengan panjangnya sudah dilipat sebatas siku. Tetesan air membasahi wajahnya yang tampan.
Jongin masih duduk di sofa sambil menonton tv. Dia sepertinya sedang merajut ditemani acara TV lokal di malam hari. Acara favoritnya dan Sehun sebelum punya Haowen dan Taeoh.
"Capeknya." Kata Sehun. Dia segera merebahkan kepalanya di pangkuan Jongin.
"Jangan terlalu memaksakan diri, Sehun." Kata Jongin. "Kau bisa sakit nanti."
Sudah 7 hari ini dia jarang makan malam bersama keluarganya. Keluarga Kang akan mengajak Sehun bertemu para kolega bisnis baik lokal maupun internasional. Beberapa Investor nampaknya berminat untuk membiayai projek mereka nanti.
"Sudah makan?"
"Iya. Tadi sempat makan bersama keluarga Kang."
Sehun dengan bangga mengatakan kalau mereka menyambut Sehun dengan sangat baik. Jongin berusaha mengingatkan Sehun agar tidak terlalu terbawa suasana, karena dalam bisnis harus pandai bermuka dua. Sehun setuju, tetapi kebaikan keluarga Kang tidak bisa dia anggap tak tulus.
Sehun sudah lebih dulu mengenal keluarga itu sejak remaja.
KAMU SEDANG MEMBACA
NEVER ENOUGH (HUNKAI TRILOGI)
FanfictionPerjuangan mereka masih berlanjut. anak-anak mereka dan usaha kecil yang tengah mereka rintis. semula Jongin sangat bangga dengan pencapaian Sehun. Tetapi jalan tidak akan pernah mulus-mulus saja, bukan? *** Jangan lupa vote dan komentar nya, ya♥️...