^o^MWF-16^o^

17.6K 1.6K 86
                                        

Hai kaliaaaan, ayo-ayo yang belum pernah nge vote tolong di vote ya, anda menikmati ini secara gratis jadi tolong hargai.

Makasih untuk yang rajin vote apalagi sama yang rajin vote terus rajin kasih komen lagi, unch makasih banyak😾💕.

Selamat Reading😾
.
.

5 hari, 1 minggu, 2 minggu sudah Neza menetap di RSJ ini, kerjaannya tiap hari ya sama, menangis, melamun, memanggil Ama terus menerus.

Amaya tau? Dia tau, bahkan setiap hari dia datang dan memandang Neza dari luar.

Kan syaratnya 1 bulan dan ini masih 2 minggu. Masih ada hukuman 2 minggu lagi jadi Neza harus bersabar.

Mami Neza datang dengan sesuatu ditangannya, dia akan mengetes kewarasan anaknya dulu. Dengan cara memberikannya surat cerai.

Jika Neza udah gak waras lagi, pasti dia akan menandatangi surat cerai ini.

Tapi kalau Neza masih sedikit waras, dia pasti menolak.

"Neza, nak coba tanda tangani ini." ujar Mami begitu sampai dikasur Neza.

Pria itu tadinya sedang memandangi langit-langit kamarnya tanpa bersuara, dengan guling dipelukannya seperti biasa.

Neza melirik maminya singkat, lalu bangun dan duduk dipinggir kasur.

Menerima surat yang Maminya berikan dan juga pulpen hitam.

"Ini surat apa?." tanya nya hampir berbisik.

Neza baru saja hendak membumbuhi surat itu dengan tanda tangannya, tapi mendengar jawaban Maminya, Neza langsung terdiam.

"Itu surat cerai, kamu dan Amaya kan mau cerai." jawab Maminya santai bahkan kelewat santai.

Neza mendongak, memandang Maminya dengan manik berkaca-kaca.

"GAMAU!! NEZA GAMAU CERAI ENGGAK!! GAMAU!! GAMAUU MAMI GAMAUUU!! ARGHHHH GAMAUUU!!."

Dia langsung berteriak histeris, merobek surat itu menjadi bagian kecil dan melemparnya, Neza memukul kepalanya kuat dan terus menjerit.

"AMA GABOLEH CERAIIN AKU! ENGGAK BOLEH!! GAMAUUU!! NEZA GAMAU CERAII! ENGGAAAAK!!!. " jeritnya.

Mami mengangguk pelan, dia menekan tombol merah diatas kasur Neza lalu berjalan keluar, Putranya masih setengah waras.

Syukurlah.

Begitu Mami keluar, Dokter dan perawat datang guna menenangkan Neza yang mengamuk dan terus menjerit histeris tak mau diceraikan.

"Gimana mi?." Mami mengulas senyum manis dan menepuk pundak Amaya pelan.

"Kerja bagus, dia masih sedikit waras." puji Mami pada Amaya.

Amaya mengangguk pelan, kasihan melihat suaminya itu berteriak histeris dan menangis. Tanpa sengaja, Neza menoleh kearah kaca yang ada di pintu.

Dan melihat sosok Amaya.

"AMAYA! ITU AMAYA!!." jeritnya girang sembari mendorong perawat yang hendan menyuntiknya.

Sialnya pintu tak dikunci, dengan mudahnya Neza membuka pintu dan langsung menerjang Amaya dengan pelukan erat.

"AMA DATANG! AMAYA DATANG!! hihi Amaaaaaa Neza kangeeeeen..hiks..AMAYA JAHAT! AMA NINGGALIN NEZAAA HUAAAAAAAAA."

Duh, Amaya bingung harus apa.

Dia berusaha melepaskan pelukan Neza tapi pria itu menggeleng keras dan mengeratkan pelukannya.

"JANGAAN DILEPAAS HUAAAAAAAAAA..hiks..NEZA KANGEEEN..hiks..JANGAN DILEPASS JANGAAAAN!!." histerisnya tak tertahankan.

Amaya diam, membiarkan Neza memeluknya erat, perlahan tangannya terangkat guna mengelus punggung ringkih Neza.

Badannya kurus, bahkan Amaya takut memeluknya, takut membuat tulangnya patah jika Amaya memeluknya terlalu erat.

"Amaaa..hiks..jangan tinggalin Neza lagii..Neza gamauu..sakit rasanya Ama..hiks..sakit sekali..hiks..Neza gamau ditinggal Ama lagi.." lirihnya pilu.

Amaya tak menjawab, dia masih mengelus punggung Neza dan berusaha menenangkan pria malang ini.

"Neza kangen..hiks..kangen meluk Ama.."

Amaya menyenderkan kepalanya dibahu Neza, lalu berbisik. "Aku juga kangen sama Neza.." Neza mengulas senyum manis diwajahnya.

Dia senang, Amaya membalas ucapannya.





















Bersambung😾

Thank you buat yang udah voment😾💕

Married With Femdom. [End]Where stories live. Discover now