Married With Femdom. [End]

^o^MWF-13^o^

KALIAN NUNGGUIN YA? MUEHAHAHAHAHAHA, sengaja aku tuh. Soalnya ngeliat kolom komentar sepi jadi gak semangat.

Selamat Reading😾
.
.

NEZA meregangkan tubuhnya yang sedikit pegal, jam sudah menunjukan pukul 9 malam dan dia sudah pulang.

Amaya belum sih, soalnya Amaya harus pindah ke Studio lain untuk pemotretan jadi Neza pulang duluan.

"Seru juga ikutan pemotretan, besok-besok lagi ah." Neza tak tau jika pemotretan bersama Amaya akan seseru itu.

Karena di rumah mereka saat ini tak ada pembantu ataupun supir, di karenakan mereka sudah pulang ke rumah yang ada di belakang sana.

Jadi hanya ada Neza saja, Neza tak memikirkan hal lain selain Amaya, dia membuka kemejanya dan melemparnya begitu saja ke Sofa.

Tin nong.

Neza mendelik, kata Amaya dia pulangnya jam setengah 10 malam dan ini masih jam 9 lewat 2 menit.

"Siapa sih?." Neza berjalan mendekati pintu rumah, dia tak terpikir siapapun itu.

Maybe cuma kurir? Tapi kurir apa yang nganter barang jam segini.

Cklek.

"Eh? Sofia?." wanita yang dipanggil Sofia itu tersenyum amat manis, dia langsung nyelonong masuk ke dalam.

Neza menutup pintu rumah lalu menyusul langkah Sofia saat ini, wanita itu duduk dengan selo nya disofa, kakinya berselonjor.

"Kamu ngapain kesini?." tanya Neza tak suka, dia tak mau Amaya salah paham.

Jangan sampai, Sofia ini gadis yang dia tiduri di malam pertama dia dan Amaya dulu.

Ah, mimpi buruk, kenapa Neza mau ya main sama lubang wanita lain sedangkan menikah dan bermain dengan Amaya lebih seru.

Sofia tersenyum anggun, dia menarik tangan Neza kuat sampai pria itu terjatuh keatas tubuh Sofia. "Udah lama loh, kita gak main. Gak kangen sama aku nih?." tanya nya menggoda.

Neza bergidik, dia hendak bangkit namun Sofia malah meremat pantat Neza.

Membuat pria itu menegang seketika.

"Apa yang kau lakukan." desis Neza emosi, dia menyingkirkan tangan Sofia lalu bangun dari tubuh wanita itu.

Menatapnya dingin seketika "Keluar dari sini, sebelum aku memaksamu." perintah Neza dingin.

Sofia malah tersenyum remeh, dia membuka kancing kemejanya dan memperlihatkan bra coklat yang menutupi gunung kembarnya.

Mata Neza sontak melotot, apa-apaan perempuan ini.

"HEH! GILA YA LO!?." kan, bahasanya Neza udah beda lagi.

Dia menarik tangan Sofia dan menyeretnya menuju pintu rumah, tapi Sofia tak habis akal.

"Ahh, nikmat banget Nez." desahnya sembari memeluk leher Neza dari belakang dan membuat tanda dileher Neza.

Neza memberontak, dia mendorong tubuh Sofia dan bergidik ngeri, dengan brutal dia menggosok bekas hisapan Sofia.

Berharap bekas itu hilang. "LO GAK WARAS!." pekiknya emosi.

Cklek.

Jantung Neza serasa berhenti berdetak, dia berbalik dan melihat Amaya masuk bersama Xaka disebelahnya.

Mata Amaya membulat kaget, terlebih saat melihat keadaan Sofia yang setengah telanjang dan leher Neza yang ada bekas uh ah nya.

"Apa-apaan ini? Selingkuh di rumah ku? Hebat sekali?." sinis Amaya penuh emosi.

Dia membanting tas belanja yang dia bawa, tadinya dia mau manja-manjaan sama Neza tapi ternyata, Neza masih bejat juga.

Neza menggeleng ribut, dia hendak menahan Amaya tapi wanita itu menepis kuat. "Gausah pegang-pegang aku, pokoknya kita cerai ya Neza! Tunggu suratnya dan aku gak mau lagi lihat muka kamu!." maki Amaya keras.

Neza menggeleng kuat. "ENGGAK! KAMU SALAH PAHAM AMAYA! MAKANNYA DENGERIN AKU DULU!." teriaknya kalut.

Neza memeluk kaki Amaya dan memohon, tapi Amay tak mau dengar sama sekali, dia bahkan jijik dan enggan disentuh.

Dengan teganya Amaya melepas pelukan Neza dan menendang tubuh pria itu.

"Menjijikan!." desisnya marah lalu berjalan keluar dari rumah.

"AMAYA TUNGGU!." Neza bangkit dan mengejar Amaya.

Meninggalkan Xaka yang tersenyum puas, dia melirik Sofia dan mengangguk pelan.

"Kerja bagus." bisiknya tanpa suara.

Sofia menyeringai, dia memakai kembali kemejanya dan merapikan rambutnya, ini mah gampang.

Dengan begitu, tugasnya selesai dan uangnya lancar jaya.

Bersambung😾

Dah ya, 2 hari lagi up lagi, lihat komen sama votenya, kalau banyak up lagi.