Ibu alfa mengangkat kepala nya dan meraih kedua telapak tangan Aiyla dan mengelush nya dengan sangat lembut, Aiyla memejamkan kedua mata nya dan tertundu, usapan ini yang Aiyla butuh kan sekarang.

Tapi, kenapa harus dari wanita lain? Kenapa usapan ini tidak dari ibu kandung nya sendiri yang dimana orang itu berada di tempat yang sama dengan nya.

Ibu kandung nya bukan nya memeberi usapan dan pelukan yang menenangkan malah yang dia dapat kan hanya tatapan tajam dan pemandangan yang kembali Membuatnya lemah saat ini.

Ini tidak bisa dibiarkan, mereka tidak bisa membuat diri ku lemah seperti dulu, Aiyla yang dulu tidak bisa kembali lagi. Aku harus kuat! Ini bukan saat nya bersedih, ini saat nya untuk membalas kan dendam.

Aiyla berdiri dan berjalan meninggalnkan tempat itu, urusan nya belum selesai masih banyak yang harua dia urus, untuk Alfa, aiyla sangat yakin bahwa pria itu akan baik-baik saja toh sudah ada tunangan nya yang akan merawat nya disaat dia sadar nanti. Jadi, Fafa nya tidak membutuh kan lala nya lagi.

"Aurel, siap kan penerbangan ku ke-"





***

1 minggu kemudian,,,,

"Al dikit lagi yaa" Ucap seorang gadis dengan merengek. Sedangkan yang direngekkan hanya membuang wajah nya kesamping.

"Ihh,,, ayok Al satu suap lagi deh, habis itu udahan" Bujuk gadis itu kekeh"

Akhirnya pria yang berada di atas brankar itu mulai membuka mulut nya untuk menerika makanan yang di anggap nya sangat hambar itu.

"Utututu,,, pinter banget tunangan aku nih" Ucap gadis itu sambil menirukan suara anak kecil sambil mencubit gemas kedua pipi pria tersebut.

"Ck! Lepas Sa.." Ucap pria itu risih sambil melepaskan cubitan gadia itu.

Entahlah semakin lama hubungan nya dengan clarissa, semakin hambar saja perasaan nya. Sejak siuman beberapa hari yang lalu dia selalu menunggu kedatangan gadis yang sangat dirindukan nya itu, entah bagaimana keadaan gadis itu sekarang.

Ibu nya sudah memberi tau bahwa Aiyla sempat datang dihari dimana dia di operasi, namun saat itu Aiyla tiba-tiba beranjak pergi dan sampai detik ini gadis permata elang itu tidak nampak di penglihatan mereka.

Disekolah pun aiyla sudah hampir dua bulan tidak masuk sekolah, hal itu yang membuat Alfa risau akan keberadaan gadis nya itu.

Apakah masih pantas dia mengaggap aiyla sebagai gadis nya disaat dia sudah berstatus sebagai tunangan dari kakak angkat gadis itu sendiri, dia pikir itu tak masalah selagi dia mencintai Aiyla dan dia yakin Aiyla juga mencintai nya maka, Aiyla akan tetap menjadi gadis nya.

Entah mengapa sulit bagi Alfa untuk melepas clarissa, dan Alfa juga sulit untuk melepas Aiyla. Mereka mempunyai tempat tersendiri dihati Alfa, egois memang namun, arghhh entah lah Author juga bingung dengan perasaan Alfa.

***

"Han!! Kemana aja seminggu ini?" Tanya Arfan.

Pasalnya sudaj seminggu gadis itu tidak masuk sekolah, bukan maksud apa-apa yaa,,,, hanya saja dia ingin menanyakan soal Aiyla yang hampir 2 bulan tidak masuk sekolah dia sedikit risau apa lagi gadis itu sudah tidak tinggal dirumah Alfa.

"G-gue saki kemarin" Jawab nya dengan menunduk.

"Ouh,,, lo tau nggak Aiyla kemana?" Tanya Arfan tanpa peduli wajah pucat dari gadis dihadapan nya.

"Enggak Ar gud enggak tau" Jawab jihan. Ada rasa sedikit tidak terima saat Arfan menemuinya hanya untuk menanyakan keberadaan Aiyla. Namun, dia sadar akan posisi nya saat ini di tambah kejadian malam itu sangat mengguncang mental nya.

"Yaudah gue ke kelas dulu bayee" Pamit Arfan dan berlalu meninggal kan jihan yang mulai terisak ditempat nya.

Jihan berlari menuju roooftop sekolah dia berdiri dan berteriak kemudiam terduduk dilantai kasar itu, menghiraukan lutut nya yang tergores oleh lantai kasar itu.

"Hiks! Kenapa Harus gue!! Kenapaa!! Hiks" Teriak Jihan sambil menjambak rambut nya.

"Brengsekk..."

"Anjingg lo"

"Nggak guna lo hidup brengsek!!"

"ARGHHHH..."

jihan terus menjambak rambut nya dan memukul-mukul nya dengan kepalan tangan nya berharap dengan begitu semua ingatan tentang malam itu enyah dari kepala nya, dia berharap dengan begitu semua nya bisa kembali seperti semula namun hal itu tidak akan pernah terjadi.

Dia sudah rusak, orang itu telah merusak nya. Dan orang itu tidak ingin bertanggung jawab, ingin rasanya dia menghabisi diri nya sendiri tapu dia tidak bisa.

"Udah, nyakitin diri sendirinya?" Ucap seseorang yang sedang duduk disofa kusam yang berada dirooftop itu.

"Masalah enggak akan selesai dengan menyakiti diri lo sendiri" Ucap orang itu kemudia berbalik dan meninggal kan tempat itu.

Sedangkan jihan, diahanya termanung merenungkan ucapan dari pria yang tak dikenal nya itu.






TBC

Hy gimana gimana????

Udah panjang belom part kali ini?

Coba tebak pria yang bertemu dengan jihan itu siapa yaaa???

Tokoh yang paling kalian suka siapa aja nih??

Jangan lupa like dan spam comment nya yaa,,,
Biar aku semangat up nya 😁



AIYLA (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang