Bagian 11💚

341 158 89
                                    

Hai ... semuanya.
Selamat datang di cerita ini. Semoga kalian suka dan tertarik. Pasti kalian mengerti bagaimana cara menghargai tulisan seseorang.

Pada cerita ini. Beberapa tokoh akan saya ganti nama depannya demi keberlangsungan cerita.

Ini sama sekali tidak ada kaitannya dengan kehidupan nyata. Ini murni cerita fiksi.

.
.
.
.
.

Pukul 13:00 KST.

Jisung sudah terlelap. Jeongyeon terbangun saat Joy datang memeriksa keadaan Jisung.

Pintu ruangan Jisung terbuka, menampakan wanita paruh baya. Walaupun tidak muda lagi, garis wajahnya tetap memancarkan kecantikan.

"Ternyata ada Jeongyeon."

Sinis Suzy. Nenek Jisung dari pihak Mamanya.

Jeongyeon yang awalnya berbaring di sofa, langsung duduk serta sedikit menunduk, menghormati yang lebih tua.

Suzy meletakan buah yang ia bawa keatas nakas. Kemudian ia ikut duduk di samping Jeongyeon.

"Ambilkan remot tv itu."

Suzy menunjuk remot tv yang ada diatas meja. Jeongyeon sedari tadi memang sedang menonton.

Jarak antara Suzy dan meja tidak terlalu jauh, sebenarnya Suzy lebih dekat dengan meja dari pada Jeongyeon.

"Remot nya ada di sana tante."

Jawab Jeongyeon mencoba tersenyum.

"Kamu menyuruh saya. Astaga apa menantuku memberimu gaji yang kecil."

Perkataan Suzy sudah membahas yang lain. Sedari dulu, Jeongyeon mengetahui, bahwa mertua Abang sepupunya ini sangat buruk.

"Mohon maaf Tante, saya tidak pernah merasa di gaji dengan ini."

"Saya heran deh. Si Winwin bayar kamu berapa, sampai segini nya. Apa kamu tidak punya pekerjaan lain?"

Sinis Suzy sambil mengambil remot, dan mengganti chanel tv.

"Maksud Tante?"

Tanya Jeongyeon menatap kearah Suzy.

"Bagusnya kamu itu jangan duduk disini. Saya ini majikan kamu, menantuku sudah membayarmu."

"Berhubung saya orang baik. Saya akan membiarkanmu untuk tetap duduk di situ."

Jeongyeon mencoba untuk tidak menanggapi ucapan Suzy.

Keheningan tercipta diantara mereka berdua. Suzy mulai kesal, sebab Jeongyeon sama sekali tidak menanggapi.

"Tolong ambilkan tas saya."

Ujar Suzy menunjuk tas mewahnya diatas meja.

Jeongyeon menurut, ia tidak mau mendengar kata-kata buruk dari mulut Suzy. Jika bukan mengingat Suzy orangtua, Jeongyeon sedari tadi sangat ingin menjawab.

Suzy mengeluarkan beberapa lembar uang. Ia meletakkannya diatas meja.

"Ini untukmu, karena sudah menjaga Jisung."

Life partner | Winwin (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang