bab 9 : air mata

37 1 0
                                    

Entah berapa kali aku air mata ku menetes setiap kali aku melihat ke arah wajah ku rasanya begitu membuatku ingin melukai  tubuh itu .

Berulangkali terlintas dalam benak ku untuk mengakhiri segala nafas hidup ku ini . Pikiran pikiran itu terus mendesak ku . Masa depan , karir dan kehidupan menghantuiku silih berganti . sungguh aku tak sanggup menahan berbagai pemikiran pemikiran itu .

"Mengapa emosi ku seperti ini , aku sungguh lelah menghadapinya." Ucap ku menjambak rambut ku .

Setiap aku berusaha untuk bangkit dari kerasnya kehidupan ini selalu saja dipatahkan oleh keadaan.

"Apa yang harus ku lakukan?" Ucap ku pada diri ku sendiri.

Diriku yang selalu berusaha untuk tegar di depan papa dan mama  selalu terlihat baik baik saja tetapi , inilah aku di balik cermin yang sebenarnya begitu rapuh untuk bertahan menghadapi segala pikiran pikiran negatif, Segala emosi yang kurasakan

Telah membuat ku ingin rasanya mengatakan semuanya

"Papa, Mama senja lelah dengan semua ini."

Namum, aku tak sanggup untuk mengatakan berbicara saja aku membutuhkan sejuta keberanian untuk membuka diri pada dunia ini .

Akankah semua terlihat indah atau kah terlihat bahagia ?

Ku lirik jendela kedua orang tua ku ingin rasanya aku mengakhiri hembusan nafas ku namun....

Bagian terakhir dari kisah aku dan hujan telah diunggah

Bagaimana nasib senja ?

Author serahkan kepada para reader ☺️

See you next time ...

aku dan hujanDonde viven las historias. Descúbrelo ahora