chapter 3

100 23 7
                                    

Saat ini manusia bernama Kim Doyoung tengah terduduk simpuh depan rumahnya, seperti manusia yang tidak ada tempat tinggal

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Saat ini manusia bernama Kim Doyoung tengah terduduk simpuh depan rumahnya, seperti manusia yang tidak ada tempat tinggal.

Manusia itu malah tertidur santai menyandar di pagar rumahnya tanpa ada beban ataupun malu, ya emangnya Kim Doyoung ini tidak memiliki urat-urat malu bahkan sejak dirinya debut di bumi.

Matanya terus terpejam

Yuna, gadis itu melewati halaman rumah Kim Doyoung melihat pemuda bermarga Kim itu Tenga tertidur justru memberikan kesan menyedihkan di matanya.

Yuna bukannya pulang ia malah melipir di depan halaman Keluarga Kim dan berjongkok memandangi setiap detail wajah pemuda itu tanpa terlewat satu inci pun.

"Dobby,, Dobby,,, pelet lo kok kuat kuat ya. Ampe Jiheon mantan Sunoo yang jelas jelas gantengan dia dari pada lo ikut ke pelet, sumpah apa si yang lo pake."

"Jangan jangan lo pake bulu perindu ya!" tuduh Yuna tanpa niat membangunkan pemuda itu

"Apa lo juga mau melet gue!?"

"Ih gila, iya pasti! Soalnya gue suka halu kalo sama lo, fix banget lo melet gue. Astaga!!" gadis itu berpura pura mundur terkejut namun ia malah tergelincir saat kakinya tak sengaja menginjak tangan Doyoung yang berada di sebelah kanan kakinya

"Aakk!" Pekik Kim Doyoung

"Aduh anjir!!" Yuna terkejut saat Doyoung memekik bukannya terduduk kebelakang ia malah terjatuh ke depan

Merasa bagian tubuhnya ada yang aneh ataupun berat pemuda itu membuka matanya "Siapa si anjir ah!"

Sedangkan tersangka malah melotot kan mata saking terkejutnya, "A-apaan, apaan nih anjir!?"
Yuna memundurkan dirinya dan bangkit dengan wajah memerah

Doyoung juga ikut terkejut saat melihat posisi Yuna sahabatnya

Kalian bayangkan posisi Yuna terjatuh tepat dibagian antara perut bawah juga bagian *ekhem* dirinya, sudah begitu Yuna malah harus melihat proses berdirinya benda tersebut.

Doyoung panik, ia dengan cepat menutup bagian bawah dengan tangannya "Ya-ya lo ngapain anjiirrr!?"

Yuna tidak menjawab ia masih terfokus dengan mata ketir melihat bagian yang ditutupi pemuda itu dan tanpa basa basi ia berlari masuk ke rumahnya membiarkan Doyoung memanggilnya.

"Y-yu-yuna!!"

"Ga-gak gini anjir, astaga!!!"

Sepeninggalan gadis itu wajah Doyoung memerah dengan tiba tiba dan seluruh bagian tubuhnya juga menegang.

"Damn it!" pemuda itu meremat keras rambutnya sambil bangkit mengatur nafasnya

"Orang rumah kemana si akh!" sumpah rasanya jadi Doyoung pasti pengen menenggelamkan diri detik itu juga

Tin tin

Dengan seprustasinya Doyoung, ia pun menoleh mendapati kakaknya yang pulang kuliah membawa mobil bersama ibu juga ayahnya.

Bodoamat sopan santun, pokoknya dia harus nyelesain semuanya termasuk bagian bawah "Kunci mana kunci?"

Setelah mendapat kan benda tersebut dengan buru-buru ia memasukkan motor dan masuk ke dalam kamarnya.

"Woy bukain pintunya dulu bocah!!"

Persetan

Tanpa membuka seragamnya ia mengguyur seluruh badannya dan menyelesaikan hal yang tertunda gara-gara Yuna.

Tapi sialnya yang dibayangi olehnya bukan wanita lain melainkan Shin Yuna, sahabatnya sendiri.

"Oh shit!" Lagi lagi Doyoung meremat kebelakang rambutnya dan tangan kanannya terus menyelesaikan

Gak lama beberapa jam kemudian, pemuda itu keluar dari kamar mandi dengan wajah segar dan lega.

"Kan lega."

Oktober, 2021

 FriendShit Where stories live. Discover now