4.🍂

466 62 11
                                    

Lisa tak mengerti harus berbuat apa saat ini. Melihat Tuan Ahn dan Jungkook beradu pandang dengan aura yang sangat menyeramkan mampu membuat Lisa tidak bisa berkutik. Terlebih lagi saat Tuan Ahn bangkit dan membalas Jungkook dengan pukulan yang tak kalah keras.

Jungkook terjatuh saat sang Ayah memukul rahangnya dengan sangat kuat. Tuan Ahn mendecih meremehkan melihat Jungkook langsung terkapar hanya dengan satu bogeman saja.

"Lemah. Sok-sok an sekali ingin melawan saya."

Jungkook dipaksa berdiri. Sangat tak berperasaan, Tuan Ahn kembali memukul Jungkook dibagian perutnya.

Saat Jungkook kembali terjatuh, Tuan Ahn langsung menarik kerah bajunya. Memperlihatkan kepada Lisa keadaan Jungkook sekarang ini.

"Apakah harus saya singkirkan laki-laki ini sekarang juga?"

Tidak. Tidak mungkin kan Tuan Ahn tega membunuh anaknya sendiri?

"Kamu masih ingat dengan tawaran saya tadi? Jika kamu memilih saya, saya akan melepaskan Jungkook sekarang juga."

"Brengsek!"

Bukan, itu bukan Lisa yang membalas. Tuan Ahn melirik meremehkan menatap Jungkook. "Akui saja kalau kali ini ayahmu yang menang, Ahn Jungkook."

Bukannya takut, Jungkook membalas menatap dengan angkuh. "Kurangi kepedaanmu itu Ahn Hyeseong. Gadis sebaik dia tidak pantas untukmu."

Bugh!

Tuan Ahn kehabisan kesabaran. Tangannya ia layangkan untuk terus memukul Jungkook secara bertubi-tubi. Hal itu memberikan Lisa kesempatan mengambil ponsel nya di dalam kamar untuk menghubungi pihak kepolisian.

Dengan tangan gemetar Lisa segera menelpon pihak kepolisian. Gadis itu sangat bersyukur saat sudah berhasil tersambung. Dengan cepat Lisa memberitahu apa yang sedang terjadi di rumahnya. Ia juga memberikan alamat rumahnya supaya polisi cepat datang.

"Tolong cepat kema--"

Belum selesai Lisa berbicara, ponsel nya sudah direbut oleh Tuan Ahn dari belakang. Pria itu berdecak. Langsung mematikan sambungannya serta melempar ponsel nya ke tembok membuat ponsel itu hancur berkeping-keping.

"Ingin bermain-main dengan saya rupanya?"

Tuan Ahn menatap nyalang. Terus memajukan langkahnya mendekat ke Lisa yang membuat gadis itu ikut memundurkan langkahnya, memberi jarak kepada Tuan Ahn.

Lisa merasa waspada saat tubuhnya sudah terpentok meja belajar miliknya. Saat melihat ada buku di atas meja tersebut, Lisa memanfaatkannya. Tinggal dua langkah lagi Tuan Ahn mendekat, Lisa langsung mengambil buku tebal itu. Lalu, langsung menghantamkannya ke kepala Tuan Ahn.

Melihat pria paruh baya tersebut mengaduh kesakitan memegangi kepalanya yang berdenyut nyeri, Lisa segera menerobos kabur darinya.

Namun, dengan sigap Tuan Ahn segera mencekal lengan Lisa. Menarik lengan gadis itu dengan kencang lalu melemparnya dengan keras ke arah lantai.

Lisa memegangi kepalanya yang terbentur keras dengan ujung ranjang. Belum sempat Lisa menenangkan deru nafasnya, Tuan Ahn langsung menariknya-- memaksa berdiri dan menghempaskan tubuh Lisa ke arah ranjang.

Dengan tatapan tajamnya Tuan Ahn mengurung tubuh Lisa. Mencengkeram kedua tangan Lisa dengan erat supaya gadis itu tidak bisa kabur lagi. Sebuah senyuman miring terpatri di wajah Tuan Ahn saat ia memikirkan sesuatu yang tidak-tidak.

Lisa mencoba memalingkan wajahnya ke kanan dan ke kiri terus menerus untuk menghindari Tuan Ahn yang sedari tadi terus mendekatkan wajah ke arahnya.

I Wanna Be With You || Lizkook [END]✔Where stories live. Discover now