LIMA

142 24 15
                                    

Wah udah berapa lama ini aku gak update? 🤣 satu bulan ya? Kena writers block, dan akhirnya aku sekarang bisa update lagi 🙂

Sek absen dulu sini.
Siapa yang kangen sama kak pacar?
Siapa yang nungguin banget?

Jangan lupa vote dan komen ya sayang 🤗

Jangan lupa vote dan komen ya sayang 🤗

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Selamat membaca ,😘


"Sidik jari Nona Diraa ditemukan di knop pintu kantor, karena rekaman cctv hilang, sidik jari tersebut sudah cukup untuk menjadi bukti kuat bahwa Nona Diraa adalah pelaku sebenarnya."

Jaksa Han ngasih selembaran hasil dari olah tkp tim forensik kepada Hakim. Dia juga kasih kamu salinannya untuk di baca. Diam-diam kamu gertakin gigi sambil ngumpat. Bener-bener licik lawan kamu ini. Bahkan kamu gak ngira kalau dia bakal berbuat sejauh ini. Merusak TKP dengan sengaja taruh sidik jari Diraa di sana.

Meskipun kamu tau Diraa gak ada di TKP waktu kejadian, tetep aja kamu kesusahan buat menyangkal tuduhan ini. Andai aja rekaman CCTV di kantor Diraa gak hilang. Pasti gak akan serumit ini jadinya

"Pembela, ada sangkalan untuk bukti ini?" ujar Hakim utama dengan memandang kamu dalam.

Jungkook yang ada di kursi pengunjung udah tegang banget karena kamu di serang habis-habisan. Alih-alih dia nasehatin kamu bahkan sampai maksa buat mundur, kamunya tetep ngeyel dan lanjutin kasus ini.

Kamu tarik napas panjang-panjang terus berdiri. "Ini bukti terakhir yang saya miliki," Kamu angkat sebuah flashdisk yang isinya rekaman dasbor truk pengangkut sampah di waktu kejadian.

"Semua rekaman CCTV kantor boleh hilang," kamu mulai berjalan menghadap Hakim utama. "Tapi saya memiliki rekaman dari kamera dasbor truk sampah yang bertugas malam itu."

"Hakim, izinkan saya menyerahkan bukti ini."

"Tidak Hakim. Bisa saja itu adalah rekaman palsu yang direkayasa." Potong Jaksa Han langsung berdiri.

Kamu noleh dan kasih dia senyum asimetri, "Kenapa anda seolah-olah mengetahui hal seperti itu Jaksa Han?" cerca kamu perlahan mengubah raut wajah Jaksa Han menjadi gugup.

"Jika di izinkan, video ini akan menjadi ultimatum juga penutup kasus ini Yang mulia."

"Baiklah, bukti di terima."

"Yang mulia!!!!" sela Jaksa Han lagi.

"Jaksa Han, jika anda mencoba menghalangi barang bukti maka kesaksian anda selama ini patut di pertanyakan."

"

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
KAK PACAR Season 2Where stories live. Discover now