"Oke. Gini aja," kata Naura seraya condong ke hadapan Arga kemudian ia mengoleskan lipstik merahnya di beberapa bagian dada Arga yang membuat Arga mulai memahami apa yang Naura lakukan.

"Kamu bikin kissmark?" tanyanya.

Naura mengangguk sementara Arga tergelak. "Kenapa harus bikin yang palsu begini ketika kita bisa buat yang asli?" tanya Arga. Naura menatapnya penuh perhitungan, membuat Arga tertawa dengan kencang.

"Udah sih kamu diem aja," protes Naura.

Baiklah. Arga akhirnya diam, tapi ia tak bisa diam lebih lama. Pria itu memperhatikan Naura yang sibuk mengolesi tubuhnya dengan lipstik. Rambutnya terurai dengan bebas, jatuh dan menutupi lehernya. Tangan Arga terulur. Dengan cepat meraih rambut Naura lalu..

CHUP!

Arga mengecup leher Naura. Dalam, dan lama. Membuat mata Naura terbuka lebar.

"Argaaaa!" protesnya.

Arga tertawa sementara Naura malah memukulinya habis-habisan, tapi hal ini justru membuat tawa Arga semakin lebar. Melihat hal itu, Naura kepikiran sesuatu.

"Kayaknya kita harus ubah rencana," kata Naura.

Arga mengangkat bahunya tidak tahu, "Ubah rencana gimana Naw? Rencana awal kamu aja aku nggak tahu," sahutnya.

Naura menatap Arga. Ia menjulurkan tangannya untuk mengacak-acak rambut Arga.

"Kalau mau bajingan ya harus bajingan sekalian. Orang kirim video, bales juga dong sama video," ucap Naura.

Arga menatapnya tak menyangka, "Kamu mau buat video sama aku?" tanyanya.

"Enak aja!" pekik Naura.

"Nggak sebenar-benarnya video lah, kita buat seolah-olah kita abis melewati malam panjang yang panas. Makanya nih kissmark sana sini supaya keliatan kalau semalem heboh. Tadinya aku mau bikin foto aku lagi tidur sambil meluk kamu, tapi nggak deh."

"Kenapa engga?" tanya Arga.

"Kalau mau balas dendam tuh bukan dengan hal serupa. Kalau kamu mau balas dendam sama orang yang bikin kamu bangkrut, bukan bikin dia bangkrut juga. Tapi bikin kamu bangkit dan lebih sukses dari dia. sebaik-baiknya balas dendam adalah dengan kesuksesan."

Ucapan Naura terkadang membuat Arga tidak mengerti dan membutuhkan penjelasan lebih lanjut darinya namun alih-alih berdebat, Arga memilih untuk diam dan menuruti apa kata Naura.

"Coba ketawa lagi kayak barusan," pinta Naura.

"Udah diminta buka baju, sekarang diminta ketawa. Caranya gimana?" tanyanya.

Naura memasang tampang jeleknya kemudian menunjukkan wajahnya pada Arga, membuat pria itu tertawa seketika.

Tepat ketika Arga tertawa, Naura meraih ponsel Arga dan mengabadikan momen tawanya kemudian ia mendekat pada Arga, mengalungkan tangannya di leher Arga dan meminta Arga untuk melakukan banyak pose sementara tangannya memegang ponsel, siap untuk memotret diri mereka sendiri dengan kamera depan.

Ada banyak foto yang mereka ambil. Naura yang menjulurkan lidah ke arahnya sementara Arga tertawa, Arga tersenyum, Arga mencium pipinya dan Naura memasang wajah terkejut, mereka tertawa dan saling berhadapan, kemudian foto terakhir adalah ketika Arga mencium keningnya sementara Naura memasang ekspresi wajah yang sangat manis.

Naura menjauhkan dirinya dari Arga. Ia sibuk memilih-milih foto barusan namun Arga mendekat ke arahnya. Pria itu memeluknya dari belakang dan meletakkan kepalanya di bahu Naura.

3 SOMETHING ABOUT LOVETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang