O6

474 62 0
                                    

Now play – Simple by Woozi

Oneului majimak, i gire seoitda. Maeil ireohke

(Hari ini adalah waktu terakhir, berdiri di jalan ini)

"Lee Jihoon. Ini hasil medismu"  Diambil kertas itu dari tangan dokter kepercayaan nya. "Bukankah ini hanya depresi biasa?" Gelengan pelan terlihat dari sang dokter dengan wajah sedih menghiasi.

"Complex Regional Pain Syndrome, tidak tau sejak kapan. Tapi ini benar terjadi padamu" Jihoon masih membaca serius hasil medis itu "apa maksudnya? Kenapa penyakit itu asing ditelinga ku?" Dia yang kebingungan dan merasa asing sangat khawatir dengan masa depannya.

"Penyakit langka mematikan ini... berbahaya ji" dengan sigap Jihoon menatap mata lekat tenaga medis itu "bagaimana maksudnya?" Dia yang masih ada diangan kebingungan belum sepenuhnya mengerti.

"Penyakit ini yang membuat tubuhmu terkadang membengkak tanpa sebab, insomia, dan merasakan nyeri tak beraturan. Penyakit ini juga yang terkadang membuatmu merasa depresi dan merusak mentalmu secara psikologis sehingga tiba tiba mendapat luka tanpa kau ketahui" apa yang harus Jihoon lakukan sekarang?

Deuneorbeun sesangen nan meonjimando mothan geol
Jal algoitjiman

(Di dunia yang luas ini, aku tau bahkan aku bukan lah debu yang berharga, tapi...)

"Hyung..."  dengan bergetar bibir jihoon berbicata kepada sang manager "kenapa? Mimpiku harus terhenti disini? Bagaimana masa depanku hyung? Keluargaku?" Sang manager hanya bisa menatap sendu sembari memberikan pelukan dna kata penenang.

"Hey, tenanglah ji. Kau berharga" Ah berharga ya, Jihoon bahkan sekarang merasa hanya sebagai sampah menyusahkan.

swiun il hana eopneun. chulgu eopneun miroindeuthan sesang

(Disana tidak ada tugas yang mudah. Dilabirin yang seperti dunia tak ada jalan keluar)

"Penyakit ini. Tak dapat disembuhkan hyung" keputus asaan Jihoon membuat nyeri hati banyak orang jika mendengarnya. Jihoon yang perfectionis, Jihoon yang selalu dipenuhi aura optimis adalah Jihoon yang sangat rapuh. Lihatlah dia sekarang, tak berdaya dihadapan sesama insan. Tak bertenaga dihadapan sang pencipta.

haengbogeun geunyang malman itneun geogo

(Kebahagiaan hanyalah sebuah kata)

"Ji apa kau bahagia hyung bawa kesini?"  Anggukan Jihoon yang membuat Jeonghan tertawa "aigo, gemas sekali kau ini" ah kata kata yang selalu terlontar dari Soonyoung. Jihoon sadar sekarang, terlalu percaya tak membuat mu berakhir pada kebahagiaan namun diambang kehancuran.

moduga wonhaneun dreamilppunirago

(Dan itu adalah mimpi yang semua orang dambakan)

"Ji bahagia selalu ya. Hyung sangat ingin kau bahagia dan sangat berharap. Kebahagiaan mu adalah yang utama, jangan pikirkan kwon brengsek itu oke"    Tak ada orang yang tak menginginkan kebahagiaan bukan? Harapan setiap orang itu sama, bahagia pada jalan yang ia harapkan. Lagi lagi tentang harapan.

maldo an doeneun yaegingeol yeah. mitgo sipjido anhaseo yeah

(Itu adalah sesuatu yang tak bisa dimengerti. Dan akupun tak percaya padanya)

Seorang yang seharusnya menjadi penguat Jihoon sudah menghilang. Setelah pemutusan hubungan dari Kwon Soonyoung tadi, Jihoon terduduk menekuk lutut bersandar di meja studio nya. "Dulu diri ini terlalu larut dalam bahagia. Sekarang baru tersadar jika bahagia hanya bisa sementara. Benar benar tak bisa dipercaya"

nareul sumswige haneun modeun geosi. geujeo gandanhaesseumyeon hae

(Segalanya yang mengizinkan ku untuk bernapas. Ku harap mereka menjadi sederhana)

"Tuhan mengizinkan nya bernapas selama ini. Mereka yang mengharapkan ku untuk selalu berdiri dan berjuang. Terima kasih, akan ku buat hari ini dikenang. Akan ku buat harapan kalian tak sia sia. Akan ku buat semuanya menjadi indah dengan sederhana" monolog Jihoon kepada diri nya sendiri. Meyakinkan raga bahwa semua baik baik saja didepan kaca yang menunjukkan dengan jelas kepedihan yang dirasakannya.

naegeseo meolli deo meolli, deo boiji anheul ttaekkaji

(Lebih jauh dan lebih jauh dariku, sampai aku tak dapat melihat lagi)

Ya, rasa pening yang hinggap dikepala Jihoon sangat sangat mengganggu. Namun, tetap dilanjutkannnya tanpa menunjukkan rasa sakit. Mengingat, masih ada satu lagu utama yang harus disuarakannya. Di lawan rasa nyeri di tubuh yang tiba tiba menyerang. Seakan tak terjadi apa apa, dia lanjutkan dengan tenang dan senyuman.

naega teullin georago yeah moduga malhaedo

(Saat semuanya bilang aku salah)

Bisa terbayang, banyak tudingan yang menyalahkan seorang Lee Jihoon. Hari dimana pertengkaran yang mengakibatkan dirinya kembali mendekam berhari hari di studio, memutar kenangan betapa salah dirinya dimata orang lain.

Dirinya yang dianggap egois, dirinya yang dianggap tidak tau diri, diri nya yang dianggap keras kepala, dirinya yang dianggap hanya peduli dengan diri sendiri. Dia yang selalu mengharapkan pengakuan, kesetiaan, kesempurnaan dan dukungan terlempar jauh ke jurang kehancuran saat itu juga.


i bami jinamyeon hamkke useul su itgil

(Sehabis malam ini, aku berharap tuk tersenyum lebar)

Selalu berharap jika bisa mengganti semua kesedihan dengan senyuman di esok hari. Kembali berpura pura kuat seolah tak terjadi apa apa. Sayang nya takdir mendukung skenarionya, tak satupun dari kehidupan kedepan yang tak ia jalani dengan sebuah kebohongan. Dia berhasil, berhasil menipu semua masa depan.



















Continue


pub; mon, 15 aug 2021



Sedikit penjelasan tentang penyakit woozi

Complex Regional Pain Syndrome (CRPS)

CRPS adalah penyakit yang menyebabkan rasa sakit yang luar biasa, sehingga membuat pengidapnya mengalami kelelahan kronis akibat kekurangan tenaga. CPRS disebabkan oleh kerusakan sistem saraf dan sistem saraf pusat di otak. Rasa sakitnya dapat begitu merusak hingga menyebabkan masalah kesehatan mental, seperti depresi dan gangguan kecemasan.

Seseorang yang menderita CRPS akan merasa tubuhnya panas seperti terbakar dan mengalami rasa nyeri yang menusuk tubuh serta sensasi berdenyut-denyut. Hal ini juga dapat menyebabkan mati rasa, bengkak, nyeri sendi, dan insomnia.

SOLITUDE ! soonhoonWhere stories live. Discover now