━ 𝟎𝟖 , 𝐢'𝐦 𝐚𝐥𝐰𝐚𝐲𝐬 𝐡𝐞𝐫𝐞

1K 166 5
                                    

HARI-HARIKU setelah pindah sangat berbeda dengan saat aku masih berada di Tokyo. Kesepian, itu satu kata yang tepat dengan kondisiku saat ini. Meski aku dan Kak Shin rutin berkirim pesan dan menelepon di tiap malamnya, aku masih saja merasa kesepian. Aku sangat menginginkan Kak Shin ada disini. Aku merindukan kehangatan tubuhnya, aku ingin memeluknya. Dan aroma maskulinnya itu ... ah, aku sangat ingin menghirupnya! Dan juga ... mencium bibirnya yang hangat dan lembut, aku juga menginginkan itu, hehehe.

Aku juga mulai masuk kuliah akhir-akhir ini. Aku mendapatkan teman baru, tapi tetap saja aku merasa kesepian. Mereka semua tidak bisa menggantikan Kak Shin'ichirō seorang.

Biasanya kalau aku sedang kesepian seperti ini, aku akan menghabiskan waktuku dengan tidur di rumah. Ya mau berbuat apa lagi selain tidur? Aku melangkahkan kakiku keluar kampus. Udara di Miyagi mulai dingin, apalagi sekarang sudah bulan Desember. Terkadang turun salju, namun tidak parah. Aku suka musim dingin, tapi aku tidak suka jika sudah turun salju. Entahlah, aku tidak suka saja jika kakiku kedinginan saat sepatuku berjalan diatas tumpukan salju.

Aku merapatkan mantelku seraya terus berjalan. Dari kejauhan ada seseorang yang melambaikan tangannya ke arahku. Siapa itu, pikirku. Aku pun berjalan menghampirinya. Kedua sudut bibirku terangkat keatas begitu tahu bahwa orang itu adalah Kak Shin'ichirō! Kakiku juga mempercepat langkahnya supaya aku bisa cepat-cepat memeluk tubuh kekasihku.

Bruk!

"Ya ampun, Dek!" keluh Kak Shin yang kesakitan saat kepalaku menabrak dagunya cukup keras ketika aku memeluknya, "Kakak tahu kamu kangen, tapi jangan gini juga. Sakit tahu."

Aku tertawa renyah, "Maaf, Kak. Soalnya aku kangen banget sama Kakak."

Kak Shin terkekeh. Lalu kami melepas pelukan kami. Kak Shin menggandeng tanganku, "Ya udah kalau gitu kita lanjutin di tempat lain aja yuk!"

"Eh, kemana, Kak?"

"Ikut aja, Dek."

━─━────༺༻────━─━

Oops! Ang larawang ito ay hindi sumusunod sa aming mga alituntunin sa nilalaman. Upang magpatuloy sa pag-publish, subukan itong alisin o mag-upload ng bago.

━─━────༺༻────━─━

Aku mengernyit kala aku mendapati kemana Kak Shin membawaku. Kak Shin memarkir motornya di depan sebuah bangunan apartemen. Aku belum pernah tahu kalau Kak Shin punya teman atau kerabat yang tinggal disini. Aku pun turun dari motornya, begitu pula dengan Kak Shin. Tangannya langsung menggandengku begitu ia turun dan mengajakku untuk masuk ke area apartemen.

"Kita mau ke rumah siapa, Kak?" tanyaku penasaran.

"Nggak ke rumahnya siapa-siapa, Dek."

"Hah? Lah terus ngapain kita kesini, Kak?"

Kak Shin tidak menjawab pertanyaanku yang selanjutnya. Dia tetap membawaku masuk lebih dalam. Aku pun diam dan memilih untuk mengikutinya.

𝐁𝐎𝐘𝐅𝐑𝐈𝐄𝐍𝐃,shin'ichirō ✓Tahanan ng mga kuwento. Tumuklas ngayon