KALAUada yang bertanya apakah aku memiliki hari yang membuatku bahagia, aku akan menjawab 'ya, ada'. Dan hari yang paling membuatku bahagia adalah saat Kak Shin'ichirō menyatakan perasaan sukanya padaku, kemudian kami pun berpacaran. Rasanya aku ingin menjeda waktu agar aku bisa terus merasakan hari membahagiakan itu bersama dengan Kak Shin'ichirō.
Hubungan kami pun akhirnya diketahui oleh adik-adiknya Kak Shin'ichirō, termasuk Mikey. Dan reaksi dia adalah ...
"HAHAHAHAHHH, lo suka kan sama nii-chan? Gitu awalnya bilang nggak suka, idih! Malu-malu babi lo," ejek Mikey sambil tertawa terbahak-bahak.
Aku menjitak kepalanya cukup keras hingga dia mengaduh kesakitan. Seharusnya dia itu ikut bahagia bukannya malah mengejekku seperti itu. Ya, mungkin niatnya dia ikut berbahagia bersamaku tapi aku merasa dia sedang mengejekku.
Untung saja saat ini tidak ada siapapun selain Mikey. Kami berdua sedang ada di kelas. Aku baru saja menemani Mikey yang mendapat remedi. Anak itu yang memintanya. Dia memang manja, kemana-mana minta ditemani. Aku sendiri heran kenapa temannya yang namanya Ken itu bisa sabar menemani Mikey kemanapun dia pergi. Kalau aku melihat mereka, aku seperti melihat ayah dan anak.
Sembari Mikey membereskan tasnya, kami pergi keluar kelas. Suasana sekolah sudah sangat sepi karena kebanyakan siswa sudah pulang ke rumah masing-masing. Hanya ada beberapa siswa yang melanjutkan aktivitas mereka di ruang klub. Aku sendiri tidak mengikuti aktivitas klub karena aku tidak tertarik ( baca : malas ) untuk mengikutinya.
Selagi berjalan keluar, aku membuka ponselku. Seperti biasanya, Kak Shin mengirimiku pesan singkat yang membuatku senyum-senyum sendiri. Ya ampun, aku masih tidak menyangka kalau laki-laki itu kini menjadi pacarku! Aku membuka ruang obrolan kami lalu membalas pesan-pesannya.
━─━────༺༻────━─━
kak shin'ichirō : dek km udah pulang blm? kakak jemput km nih (灬º‿º灬)♡
me : eh iya kak udah kok maaf baru bls kak 😢 makasih udh repot2 jemput
kak shin'ichirō : kakak udah di depan nungguin km kesayangannya kakak 🤗❤️
me : kak
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
🥺🥺🥺🥺
━─━────༺༻────━─━
Kan, sudah kubilang kalau pesan-pesannya itu membuatku senyum-senyum sendiri. Rasanya aku ingin guling-guling di tempat, tapi nanti Mikey mengecapku sebagai orang gila. Tapi kayaknya dia sadar deh kalau aku sudah mulai gila.
"[Name], lo nggak pa-pa, kan?" tanya Mikey dengan raut khawatirnya sambil menyentuh dahiku.
Aku menyingkirkan tangannya cepat-cepat, "Apa sih? Gue nggak pa-pa," jawabku kesal. Ngomong sama Mikey bikin darah tinggiku kumat.
