31

356 40 5
                                    

"Yaudah hati-hati ya sayang" Mommy Seo mengusap pucuk kepala sang menantu. Felix jadi merindukan ibunya... Setelah insiden keguguran Keluarga Lee tak pernah menghubungi nya lagi dan saat ia menelpon ibu nya pasti selalu di tolak, Felix rindu keluarga nya yang dulu.

"Aduh aduh ini keponakan aku manja banget sama istrinya" ucap Seohyun tante yang berbeda umur 5 tahun dengannya. Seohyun mencubiti pipi Changbin yang berada di bahu Hyunjin.

"Mommy sakittttt" teriak Changbin dengan sangat keras.

"Hyun kesian keponakan kamu itu jangan di aniaya dong" ucap kakek Seo kepada putri bungsu nya.

Seohyun melepas cubitannya dan imut duduk di samping keponakannya.

"Hyunjin gimana butik kamu?" Tanya Seohyun. Ngomong-ngomong dia juga memiliki butik dengan brand terkenal. Dan pemegang perhotelan keluarga Seo.

"Berjalanan lancar tan banyak pengunjung nya juga. Aku mau buka cabang lagi kayanya" ucap Hyunjin sambil tersenyum ramah kearah tante nya.

Felix yang terus memperhatikan merasa iri karena ia belum pernah berbincang seakrab itu dengan kelurga dari suaminya.

Drrrrtt drrrrtt drrrrt

Ponsel Changbin berbunyi ia melepas pelukannya pada Hyunjin lalu beranjak keluar ruang keluarga.

"Sebentar sayang" ucap Changbin lalu mencium pucuk kepala Hyunjin.

"Halo kenapa Chan?"

Ya. Orang yang menelpon Changbin barusan adalah Chan tangan kananya.

"Bin jangan bilang lo lupa kalo kita punya janji makan siang sama klien. Cepet kesini ajak Minho!!!" Changbin lupa bahwa hari ini masih hari kerja jadi mau tidak mau ia harus segera bergegas.

"MINHO CEPET SIAP SIAP ADA JANJI MAKAN SIANG SAMA KLIEN" Minho yang tengah asik berbincang dnegan Seohyun dan Hyunjin terkejut lalu segera menghampiri suaminya yang menunggu di lift.

"Aduh kebiasaan banget mereka ini" gumam Wooyoung yang masih terdengar oleh seisi ruangan.

"Emang mereka suka gitu ya Woo?" Tanya papa mertua dan di angguki oleh Wooyoung dan Hyunjin. Felix menyusul Changbin ke kamar Minho karena baju kerjanya lebih banyak berada di kamar Minho.

.
.
.
.
.

Felix mengintip di balik pintu, benar saja Minho dan Changbin tengah berdebat masalah pakaian.

"Ho jangan pake yang itu... Udah sempit nanti cebong gue kejepit" protes Changbin saat melihat Minho menakan pakaian ketat.

"Terus yang mana dong?!!!" Tanya Minho dengan tidak santai.

"Pake ini aja" Changbin memberi baju kepada Minho dengan senyum tengil nya.

Pletak

Minho memukul kepala Changbin karena suaminya itu memberinya lingerie berwarna hitam yang biasanya ia pakai untuk menggoda sang suami.

"Sakit tau Ho!!" Protes Changbin karena pukulan Minho benar-benar menyakitkan.

"Lagian ya orang lagi buru-buru juga!!" Ucap Minho sambil memajukan bibirnya, merajuk pula kucing galaknya itu.

"Itu kan baju kesukaan kamu sayang" ucap Changbin sambil menepuk pantat Minho yang hanya berbalut boxer yang sangat pendek.

"Beda lagi Seo!! Udah cepet siap-siap" Minho segera berjalan menuju lemari pakaiannya untuk memilih baju.

Namun lagi lagi Changbin mengganggu nya dengan melingkarkan lengan kekarnya di perut sang istri.

"Satu ronde yuk Ho" ucap Changbin sambil menempelkan miliknya yang mengeras pada pantat sang istri membuat Minho melotot garang dan berakhir menjambak rambut suaminya dengan ganas. Ya walaupun mereka berakhir dengan melakukannya satu ronde  karena Changbin terus memaksanya.

Poligami Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang