25. Bonus chapter (2)

8K 534 58
                                    

⚠️ Maafkan masih banyak typonya.
⚠️ Little 🌚
.
.
.
.

💛💙 Happy Reading 💛💙

06.05 KST

Setiap hari Renjun selalu bangun sepagi ini untuk menyiapkan sarapan keluarganya. Meskipun ini dihari minggu, ia harus tetap bangun pagi.

 Meskipun ini dihari minggu, ia harus tetap bangun pagi

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Renjun Rencananya akan memasak sup iga hari ini.

Saat ia sedang berkutat dengan kegiatannya, tiba-tiba sepasang lengan kekar memeluknya dari belakang, diiringi dengan tumpuan kepala dibahu sempitnya.

"Kenapa bangun? ini masih pagi lo" -Renjun

Mata Jeno masih terpejam
"Kamunya gak ada, aku gak bisa tidur kalau gak peluk kamu" -Jeno
Ia berkata dengan suara serak khas bangun tidur

"Kamu tu ya ada-ada aja deh" -Renjun

Jeno memang sering terbangun dari tidurnya ketika ia merasa Renjun tidak lagi dalam pelukkannya.

"Jen, lepas dulu aku susah gerak kalo kamu gini." -Renjun

Jeno menggeleng, ia malah dengan sengaja menggesekkan hidung mancungnya diceruk leher Renjun.

Renjun meremang
"Jenhh, nanti kita telat sarapannya" -Renjun

Jeno tak peduli, malah ia sekarang menjilat dan menghisap leher Renjun.
"Jenohh pleasehh" -Renjun
Ia meremat spatula ditangannya

Tangan Jeno masuk ke piyama Renjun, mengelus perut rata yang terdapat goresan luka indah disana, Lalu naik keatas menyapa tonjolan kecil yang mulai mengeras.
"Aahhh Mmhhh Jenhh jangan sekaranghh" -Renjun

Tangan Renjun berusaha menghentikan sentuhan nakal Jeno dengan tubuh yang mulai melemas.

Jeno membalikkan tubuh Renjun, lalu ia menyerang bibir cherry Renjun dengan rakus dan penuh nafsu.

"Mmhhh" -Renjun
Ia mendesah disela ciuman itu

Tangan Renjun memukul dada bidang Jeno tanda ia akan kehabisan napas. Jeno melepaskan ciuman dibibir Renjun, ia kemudian beralih menjilati dan mengulum telinga Renjun dengan penuh nafsu.
"Sayang~ boleh ya? aku udah gak tahan" -Jeno
Ia berbisik seduktif ditelinga Renjun

Renjun hanya mengangguk pasrah.

Kemudian Jeno mengangkat tubuh mungil Renjun ke meja dapur disamping bahan makanan yang akan dimasak oleh Renjun. Jeno mulai membuka kancing piyama Renjun,
.
.
.
.
"Bu-naa~"
Tangan mungil itu menggosok-gosok matanya yang masih mengantuk

Sontak suara barusan membuat Renjun dan Jeno berjengit dan segera memperbaiki posisi mereka.

"Chenle?" -Jeno

Jeno mendengus pasrah, melihat seorang anak kecil gendut lucu berjalan melangkah kearah Renjun dengan kaki mungilnya, sembari mengumpulkan nyawa dari bangun tidurnya.

[✓] The Duality; Noren [REVISI]Where stories live. Discover now