10. Baby Jeno

6.6K 580 64
                                    

⚠️ Maafkan masih banyak typonya.
⚠️ 3k ++ word
.
.
.
.

💛💙 Happy Reading 💛💙

07.30 KST

Renjun memutuskan untuk izin bekerja beberapa hari. Pagi ini sekitar jam 6, ia membuka ponselnya dan terdapat banyak sekali pesan ataupun panggilan dari kekasihnya. Jeno mengatakan bahwa ia sedang tidak enak badan, ia merasa badannya sedikit panas dan kepalanya pusing. Renjun berpikir mungkin Jeno demam karna kemarin menghabiskan dua cup eskrim sendirian.

Renjun sedang dalam perjalanan dengan Winwin ke apartemen Jeno. Winwin mengantar Renjun sampai ke lobi, ia menatap kepergian Renjun kearah lift.

Setelah memastikan Renjun hilang dari pandangannya, Winwin melanjutkan perjalanan ke rumah sakit

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Setelah memastikan Renjun hilang dari pandangannya, Winwin melanjutkan perjalanan ke rumah sakit.

Renjun menaiki lift sampai pada lantai 23. Ia menekan pin pintu apartemen Jeno, hening ketika ia memasuki apartemen itu
"Jen?" -Renjun

Renjun melepaskan coat yang dipakainya. Ia menuju kamar utama apartemen tersebut, ia membuka pintu kamar perlahan. Ia melihat Jeno yang masih terlelap didalam selimut.

Renjun segera memasak bubur dan menyiapkan perlengkapan untuk Jeno.

Setelahnya ia ke kamar kembali untuk membangunkan Jeno. Perlahan ia mendekati kasur king size itu, duduk ditepi ranjang lalu mengelus perlahan rambut Jeno. Dapat Renjun rasakan bahwa kekasihnya benar-benar demam, dahi Jeno terasa hangat
"Jen..." -Renjun
Mengusap rahang tegas Jeno dengan lembut

Jeno bergerak, merasa terusik dengan elusan tangan Renjun.

Jeno mengenali sentuhan tangan Renjun
"Emm... sayang?" -Jeno
Suara serak khas bangun tidur menyapa telinga Renjun

Jeno perlahan mengerjapkan matanya, menatap kekasih manisnya, ia segera meraih tangan mungil dirahangnya kemudian memeluknya dan memejamkan matanya kembali.

"Jen, ayo bangun dulu." -Renjun

Jeno tak bergeming
"Emmm..." -Jeno

Renjun tak kehabisan akal, bagaimanapun juga Jeno harus bangun, Jeno harus sarapan dan meminum obatnya.

Renjun memajukan badannya

Cup. . .

Renjun mengecup pipi Jeno sekilas
"Sayang-nya Injun, ayo bangun dulu Jen." -Renjun

Sebenarnya Jeno terkejut dengan perlakuan manis Renjun, jantungnya mulai berdebar. Ia membalikkan badan lalu tidur telentang dengan tetap menutup matanya, lalu memberi kode ke Renjun untuk menciumnya dibibir. Renjun memutar matanya malas, ia salah sudah berbaik hati pada seorang Jung.

Kali ini Renjun menuruti Jeno dengan mengecup dibibir Jeno. Seketika Jeno menahan Renjun dengan memeluknya, perlahan Jeno melumat sebentar bibir cherry Renjun.

[✓] The Duality; Noren [REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang