⚠️ Maafkan masih banyak typonya.
.
.
.
.💛💙 Happy Reading 💛💙
08.20 KST
"Enghh..." -Renjun
Ia menggeliat kecilRenjun mengedipkan matanya beberapa kali untuk menyesuaikan cahaya
Renjun merasakan beban diperutnya, ia menunduk dan melihat tangan kekar Jeno memeluknya posesif.
Renjun memiringkan badannya menatap wajah Jeno yang masih tertidur, lalu pipi Renjun memerah mengingat bagaimana seksinya Jeno yang sedang berkeringat diatasnya.
Perlahan Renjun menyingkirkan tangan Jeno dari pinggangnya, ia hendak mandi karna tubuhnya yang sangat lengket.
"AKHhh!!" -Renjun
Yang membuat Renjun sedikit menjerit, bukan hanya karna hole nya sakit, tapi karna pergelangan tangannya dicekal oleh tangan kekar Jeno.
"Hmm sayang~ mau kemana?" -Jeno
Suara serak khas bangun tidur Jeno terdengar seksi ditelinga Renjun, kemudian Renjun menggelengkan kepalanya kecil untuk menghilangkan pikiran kotornya.
"Aku ingin mandi..." -Renjun
Cicitnya pelan"Aku antar" -Jeno
Ia berkata tapi matanya masih terpejam dan tangannya masih memegang erat pergelangan tangan RenjunRenjun melepaskan genggaman Jeno
"Tidak perlu Jen, aku bisa sendiri" -Renjun
Ia berusaha turun dari ranjang
"Akhh! ishh sa-kitt..." -Renjun
Ia berkata pelanRenjun terkejut, tiba-tiba saja Jeno memeluknya dari belakang
"Maafkan aku yang membuatmu kesakitan seperti ini" -Jeno
Ia berkata tepat ditelinga Renjun dan menciumi bahu Renjun yang terbuka."Aku lupa bilang kalau Renjun tidak mengenakan sehelai benang sekalipun✌️" -Bya
Renjun bergerak gelisah dipelukan Jeno
"Jen, aku ingin mandi" -Renjun"Baiklah-baiklah" -Jeno
Jeno menggendong Renjun ala bridal style, ia juga ikut mandi. Tenang mereka hanya mandi kok, Jeno tidak setega itu untuk kembali menggempur bagian selatan Renjun yang masih sakit itu, meskipun ia sangat ingin melakukannya.
Jeno dan Renjun selesai mandi, Jeno mengenakan stelan pakaian jas kantor seperti biasanya, sedangkan tubuh Renjun masih terlilit handuk sampai ke bagian dadanya. Renjun sengaja melakukan itu, karna ia malu, melihat tubuhnya sendiri yang dipenuhi oleh bercak merah yang dibuat oleh Jung Mesum Jeno."Jen, bajuku bagaimana?" -Renjun
"Pakai saja baju ku" -Jeno
"Tidak bisa Jen, bajumu kebesaran di aku." -Renjun
Ia mencebik kesal"Pakai saja sayang~, tunggu disini aku ambil sarapan dan perlengkapan untukmu" -Jeno
Renjun bingung 'perlengkapan?'
"Aku ikut?" -Renjun
"Tidak! Mulai hari ini kamu tidak ku izinkan kemanapun, bahkan keluar kamar ini juga tidak boleh!" -Jeno
"Tapi Jen?" -Renjun
"Tidak boleh, jika ku biarkan, nanti kamu akan pergi meninggalkanku." -Jeno
"Aku tidak ak--" -Renjun
"Harusnya kamu membunuhku kemarin, jika kamu tak ingin ini terjadi" -Jeno
Ia tersenyum dan mengecup kening RenjunRenjun masih takut membayangkan jika ia membunuh Jeno kemarin. tapi sekarang, ia juga tak menyukai ini. Kenapa rasanya Jeno sangat mengekang dirinya?, Apa Renjun melakukan pilihan yang salah? Apa seharusnya ia bunuh saja pria mesum ini kemarin?.
YOU ARE READING
[✓] The Duality; Noren [REVISI]
Fanfiction"Kamu bisu?" -Jeno Sarkas Jeno lalu melipat tangannya didepan dada Perkataan Jeno sukses menarik perhatian Renjun, Renjunpun berdiri dari tempat duduknya dan mengambil tasnya "Anda buta?" -Renjun Jeno mengerutkan keningnya dengan makna 'maksudmu?' ...