🍯Honeymoon🍯

Começar do início
                                    

Selamat bersenang-senang nyonya

Bahkan ucapannya masih saja terngiang-ngiang di pikiran nya. Dengan tidak ada rasa bersalahnya, Roy malah membawa Skala yang masih dalam pengaruh obat perangsang padanya. Tanpa memikirkan nasibnya yang diterjang Skala.

"Apa" ketus Sayna, saat Roy malah diam di tempat.

"Ti-tidak Nyonya" Roy menggaruk tengkuk lehernya yang tidak gatal. Ia ingin tertawa melihat wajah Sayna yang malah kelihatan menggemaskan.

"Ku hajar kau Roy, jika berpikir yang macam-macam tentang istri ku!" Rancau Skala yang masih menutup matanya, membuat Sayna dan Roy refleks melihat kearah pria yang masih tertidur itu.

Roy meneguk salivanya. Bagaimana tuannya ini bisa tahu? Dengan jantung yang memompa lebih cepat, Roy akhirnya keluar dari sana. "Ba,,ik lah Nyonya, jika begitu saya pamit" ucapnya dengan suara bergetar.

"Bangun dulu ka, udah mau jam makan siang"

"Aku masih mengantuk,,"

"Makan dulu, Sayna suapin"

Dengan gerakan malas Skala mulai duduk di atas sofa. Pria itu menggaruk rambutnya dengan mulut yang menguap.

"Aaaa,,,,," seru Sayna, menyodorkan sendok di hadapannya.

Skala menerima suapan itu dengan mata yang masih terpejam. Ia mengunyah makanannya seperti anak kecil, sangat lama. Kadang mulutnya itu terdiam sebentar, lalu mengunyah lagi dengan lambat, membuat Sayna geregetan sendiri.

"Di kunyah ka makanannya" geram Sayna saat Skala malah mendiamkan makanannya didalam mulut. Mendengar itu, Skala kembali mengunyah dengan tempo cepat namun pelan diakhir.

"Aaa,,,!!" titah Sayna kesal. Skala malah membuang wajahnya ke arah lain, saat ia menyodorkan sendok itu.

"Minum" pintanya seperti anak kecil.

Sayna menyodorkan botol minum air mineral, yang langsung diterima oleh pria itu. Setelah meneguk minuman itu, Skala lantas memberikan nya lagi pada Sayna.

"Sayna, aku ingin mengajak mu Honeymoon" ucap Skala tiba-tiba, membuat Sayna menghentikan aktifitasnya yang tengah menyendok nasi.

Gadis itu langsung menoleh kearah suaminya cepat. "Apa! Kapan?"

"Minggu depan" ujar Skala santai "aaa,," pintanya membuka mulut.

"Kaka jangan bercanda yah" peringat gadis itu, menatap suaminya tajam.

Skala terkekeh melihat tatapan Sayna. "Siapa yang bercanda hm?" Pandangan pria itu jatuh pada perut rata Sayna, tangannya mengusap lembut disana.

"Aku ingin segera memiliki Skala junior sayang. Apa kau tidak mau melakukannya hm?" Tanya Skala dengan wajah memelas.

Refleks Sayna menggeleng cepat saat mengingat kejadian itu. Ia masih ingat jelas Skala yang tak henti-hentinya melakukan itu tanpa memberinya jeda. Betapa buasnya pria yang kini berada dihadapannya.

Skala terkejut melihat respon istrinya, jangan bilang Sayna trauma dan tidak mau melakukannya lagi. "Kau tidak mau Sayna?" Tanya Skala cemas. "Kenapa sayang?,,, Sayna lihat aku, kenapa kau tidak mau melakukannya lagi?"

Kenapa? Pria itu masih bisa bilang kenapa

Sayna meneguk salivanya gugup. Jujur saja ia takut, takut harus merasakan sakit yang membuatnya tak bisa berjalan. Takut melihat Skala yang bermain kasar saat melakukannya, ia bahkan tak menikmati apapun.

"Sayna aku tidak akan melakukannya dengan kasar, kau tau saat itu aku melakukannya karna pengaruh obat. Jadi kau tidak usah takut sayang" jelas Skala seakan mengerti apa yang ada dipikiran gadisnya.

Not Perfect Husband || END  Onde histórias criam vida. Descubra agora