ix. garis

1.2K 118 2
                                    

"terlambat."

jaehyun meneguk salivanya susah payah, begitupun dengan taeyong.

"apa maksudmu terlambat?"

wajah taeyong memucat sekarang, segera ia tertatih dari duduknya, menghampiri sang dominan dengan tatapan menyalang.

"jeno -"

"apa yang - ah!" jeno kehilangan kendali, kepalanya serasa diputar beberapa ratus kali

ओह! यह छवि हमारे सामग्री दिशानिर्देशों का पालन नहीं करती है। प्रकाशन जारी रखने के लिए, कृपया इसे हटा दें या कोई भिन्न छवि अपलोड करें।

"apa yang - ah!" jeno kehilangan kendali, kepalanya serasa diputar beberapa ratus kali. lengan kekarnya mengacak rambutnya sendiri frustasi.

renjun tersenyum manis sekilas. "eh, ini bukan tempat yg bagus untuk melakukan penyatuan, ayo."

tak mempedulikan keadaan jeno sekarang yg bersusah payah agar tak menghirup bau memabukan dari feromonnya, renjun menggandeng tangan jeno mengajaknya berlari sambil sesekali bersenandung melewati trotoar.

tak sedikit orang orang yg menatap heran, maksudnya, bagaimana bisa renjun dengan raut wajah tak khawatir saat melihat jeno dengan wajah memerah pucat pasi.

"akhirnya, aku menemukanmu!" serunya.

"kau ini, pintar sekali ya bermain petak umpet! kau tak tau berapa lama aku menahan heat? aku sangat terkejut, maksudku dari beberapa lelaki dominan di dunia ini, alphaku kau! jung jeno!" renjun menubrukan wajahnya pada dada bidang jeno kemudian kembali berjalan kecil.

"apa maksudmu?" sebenarnya, jeno masih sedikit ling lung. bagaimana tidak? bayangkan jika kalian secara tiba tiba digiring untuk hiking dalam keadaan demam, gila.

"eh?" renjun memutar balikan badannya, menatap jeno kecewa.

"kau belum menyadarinya jen?" atmosfer yg beterbangan di udara menjadi diam, seolah olah waktu terhenti begitu saja.

"kita mate! kau masih ingin menyangkal setelah ini?! setelah kau yg dengan susah payah tak menghirup feromonku karena hampir mabuk?!"

detik itu, beban berton ton membebani jeno lebih dari yg ia bayangkan.

"ren -"

"dan jangan lupakan pil sialan mu itu! aku tak pernah mengira jika jadinya akan seperti ini!"

renjun berteriak, meluapkan kekesalannya yg tiba tiba saja membuncah di dadanya tanpa ampun, tak peduli seberapa banyak orang diluar sana yg bisa saja mendengar teriakannya. untungnya mereka berdua tengah di gang sempit hampir mendekati rumah renjun.

"aku begitu tau rasa cintamu pada jaemin! ya, aku tau! tapi setelah ini, tidak ada kata menolak untuk garis takdir queen omega dengan elder. maupun itu jaemin yg memaksa."

"

ओह! यह छवि हमारे सामग्री दिशानिर्देशों का पालन नहीं करती है। प्रकाशन जारी रखने के लिए, कृपया इसे हटा दें या कोई भिन्न छवि अपलोड करें।
monochrome | nomin [✓]जहाँ कहानियाँ रहती हैं। अभी खोजें