vii. tidur

1.3K 161 7
                                    

"nana! ayo main dengan jeno!" jeno kecil waktu itu sangat hiperaktif, bahkan hampir setiap hari mengajak jaemin bermain, tak jarang jaemin ikut menginap di rumah jung- itu juga jika diperbolehkan mama winwin tentunya.

nana keluar dengan mata sebam, air matanya menetes tak karuan sontak jeno berlari memeluk tubuh ringkih jaemin. jeno tebak, ayahnya membuat ulah lagi.

"mama..." suara serak jaemin membuat bulu kuduk jeno berdiri. entahlah, mungkin terdengar creepy?

"ada apa dengan mama?"

jangan bingung, jeno telah lama memanggil winwin dengan sebutan mama, itu juga keinginan winwin.

"tadi mama.. 'tidur' lagi."

"MAMA!"

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"MAMA!"

jaemin terbangun dari tidurnya, ia bermimpi buruk lagi tentang ayahnya, sial sekali.

tubuhnya menghirup nafas dalam dalam, terlihat bergetar.

tapi, tunggu sebentar. ini rasanya bukan ranjang miliknya di apart, terkesan lebih keras dari biasanya. pandangan jaemin mulai bergulir, desain ruangan didominasi warna putih membuat keningnya berkerut.

"akh!"

jaemin memekik pelan, memegang kepalanya, rasa sakit di kepalanya belum berangsur angsur menghilang. namun anehnya, jantungnya juga berdetak dua kali lebih cepat dari biasanya, layaknya orang sehabis maraton.

"na?"

wajah tampan jeno terlihat di ambang pintu, berjalan lebih cepat ke arah jaemin yg terbaring di ranjang pasien.

"apa masih sakit?" raut wajahnya terlihat panik, namun apa peduli jaemin?

jaemin memalingkan wajahnya acuh.

jeno menghela nafas berat, dari penampilannya yg berantakan jaemin tahu betul jika jeno merasa frustasi. namun nyatanya, ego jaemin lebih berkuasa.

"na jaemin." sial, jaemin lupa jika jeno mempunyai alpha tone sekarang!

jaemin berusaha mati matian agar kepalanya tak menatap ke arah sang dominan. "katakan padaku, apa masih sakit?"

jeno bukan tanpa alasan melakukan semua ini, ia begitu menyayangi jaeminnya.

"i - iya." jaemin menganggukan kepalanya kecil, memejamkan mata saat dirasa jantungnya kini kembali berdetak lebih kencang, tepat dengan jeno yg bangkit dari kursinya lalu berjalan mendekati pintu.

"jeno ... "

jeno sontak menghentikan langkahnya dan niatan untuk menutup kembali pintu. matanya menangkap sosok jaemin kecil yg tengah menangis karena mama winwin demam, kini telah menjadi seorang pria manis yg menangis karena sakit di ranjang pasien. tentunya dalam imajinasinya.

monochrome | nomin [✓]Where stories live. Discover now