7

65.9K 996 6
                                    

Setelah kelas mereka selesai, Clarissa mengajak Natcha, Tasya dan Dion untuk menonton pertandingan futsal nanti malam.

Pertandingan futsal ini diadakan oleh BEM Fakultas Ekonomi itu sendiri. Dari angkatan 16 sampai angakatan 21 ikut meramaikan pertandingan ini.

Namun Athar tidak mengikuti pertandingan. Karna Athar merupakan tim penyelenggara dari pertandingan futsal tersebut.

Para jurinya dipilih sesuai hasil perundingan para dosen Fakultas Ekonomi yang ditunjuk sebanyak 4 orang. Yang terdiri dari Bapak Ilman, Dayat, Wibowo dan Gangga.

"Nanti malam nonton futsal yuk guys.." ajak Clarissa

"Boleh deh.. Daripada malming dirumah aja ye kan wkwk" jawab Tasya

"Gue sih pasti.. Ga sabar gue liat pisang-pisang gemoy main futsal nanti.. Keringat nya itu loh" ucap Dion sambil membayangkan apa yang Ia katakan kepada teman-temannya.

"Emang pisang lo ga gemoy hah?" tanya Clarissa

"Dahlah Clare ga usah dibahas lagi..udah pasti pisang gue yang paling gemoy diantara lelaki disana.."

"Pisang kok makan pisang.." sindir Tasya

"Yee.. Suka suka gue lah.. Pisang pisang gue.."

"Ini apaan sih pisang mulu yg diomongin. Lo Nat pergi ga? Diam bae dari tadi.." ucap Clarissa kepada Natcha yang sejak tadi hanya menyimak pembicaraan mereka.

"Itu.. Gue udah diajak duluan sama kak Jef.. Jadi kayaknya gue ga bareng sama kalian.."

"Oalah pantesan diam bae.." jawab Clarissa

"Kak Jef ga ikut tanding futsal Nat?"

"Katanya sih iya.."

Pucuk dicinta ulam pun tiba. Jefri, orang yang dibicarakan mereka pun menghampiri mereka.

"Eh.. Ngomong apaan nih.. Seru banget.."

"Engga ko kak.." jawab Natcha

"Tentang nonton futsal nanti malam kak.." ceplos Dion

"Oo.. Kalian juga ikut nonton?"

"Iya kak" jawab mereka serempak

"Kalau gitu kakak pinjam Natcha dulu yaa.."

"Nat.. Yukk.." ucap Jefri sambil merangkul Natcha

"Ehem.. Iya kak bawa aja kak.. Asalkan dianterin sampai selamat kak.. " ucap Clarissa

"Aman itu.. Kami pamit ya.." ucap Jefri sambil merangkul Natcha sepanjang jalan.

***

Sesuai dengan janjinya, Jefri menjemput Natcha di depan rumah. Ia sudah memakai baju futsal angkatannya. Sedangkan Natcha memakai baju pendek yang berwarna hitam dipadukan dengan celana panjang jeans nya.

Jefri menelan air liurnya melihat pemandangan di depannya. Pasalnya pakaian Natcha menampakkan belahan dadanya dan pusatnya yang bertindik.

Sesampainya disana, Natcha melihat teman-temannya di bangku penonton. Natcha menghampiri mereka dan duduk di samping Clarissa.

Pertandingan futsal pun dimulai. Bp 18 akan melawan Bp 21.

Awalnya Natcha memperhatikan Jefri yang sedang bertanding. Natcha pun bersorak menyemangati Jefri.

Namun pikiran Natcha teralihkan kepada Athar yang tengah sibuk mondar mandir demi lancarnya acara pertandingan futsal tersebut. Athar terlihat lelah.

Natcha berinisiatif untuk membelikan Athar minuman dingin. Ia pergi ke kantin dan membeli minuman dingin 2 buah. Satu untuknya dan satunya lagi untuk Athar. Minuman untuknya Ia masukkan ke dalam tas nya.

Ternyata pertandingan dimenangkan oleh Bp 18, tim nya Jefri.

"Kak Athar..." panggil Natcha

Ketika hendak memanggil Athar, Jefri lebih dulu mengambil minuman dingin yang berada di tangan Natcha.

"Buat gue kan? Thanks yaa.." ucap Jefri sambil meminum minuman dingin

"Mm.. Iya kak.." bohong Natcha

Athar berbalik pergi menuju toilet.

Natcha meninggalkan Jefri dan mengejar Athar. Natcha melihat Athar memasuki toilet.

"Kak.. Gue mau.."

Athar mendengar suara beberapa orang yang ingin memasuki toilet juga. Spontan Athar menarik tangan Natcha ke dalam bilik toilet yang paling ujung.

Karna toiletnya sempit, tubuh Natcha menempel dengan tubuh Athar. Athar menelan air ludahnya merasakan kedua buah dada Natcha yang menempel di dadanya.

Mereka pun bersitatap. Detak jantung Athar semakin tidak beraturan. Apalagi setelah Ia melihat ke bawah ada belahan Natcha yang tergambar jelas disana.

Athar pun memilih menatap mata Natcha.

Jefri dan Kevin memasuki toilet lalu membasuh muka mereka.

"Jef.. Gimana soal taruhan itu..masih lanjut kan?"

"Masih dong.."

"Gue lihat Natcha makin nempel aja sama lo.."

"Yaiyalah.. Gue gitu lo.."

"Udah ngapain aja? Kok fotonya belum ada yang gue terima.."

"Belum semuanya sih.. Tapi nanti malam pas nganterin dia balik, gue bakal peluk dan cium dia.. Pokoknya lo siapin aja uang lo 15 juta malam ini.. Hehe"

Natcha yang berada di dalam bilik toilet disana langsung menitikkan air matanya. Lelaki yang Ia harap tidak akan menyakitinya, ternyata hanya menjadikan hubungannya taruhan dengan teman-temannya.

Natcha sudah tidak tahan dengan sifat busuk Jefri, Ia ingin keluar dan menampar pipi Jefri. Namun Athar menahan tangan Natcha dan memeluknya.

Athar mengelus punggung Natcha lalu menghapus air mata Natcha.

Natcha menghirup nafasnya dengan dalam untuk menormalkan kondisinya.

"Nih kak.. minuman buat lo.. Gue liat lo capek banget tadi.. And thanks ya karna kemaren udah bantuin gue.."

"Sama-sama.. Btw thanks juga buat minumannya.."

"Gue pamit dulu ya kak.." ucap Natcha sambil mengelus pipi Athar setelah mengetahui kepergian Jefri dan Kevin.

Athar terdiam mematung. Jantungnya seakan ingin meloncat keluar. Athar tersenyum melihat minuman dingin yang diberi Natcha tadi.

Biasanya pesona Athar yang membuat para gadis berdebar. Yang terjadi malah sebaliknya. Pesona Natcha yang membuat Athar berdebar.

"Apa gue jatuh cinta sama tuh cewek?"

"Ga.. Ga.. Ga gue ga gampang jatuh cinta.." ucap Athar bermonolog meyakinkan dirinya.

.
.
.

To be Continued

My Sexy Queen is TIKTOKERS (18+)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang