It's you part. 16

248 19 5
                                    

Suasana hening melanda ruangan yang berisikan sebuah ranjang desain minimalis dengan beberapa furniture bergaya serupa. Kedua anak manusia yang berada disana masih terdiam dari posisinya. Dalmi, yang barusan berhasil menghadapi putri kecil Seonho, entah kenapa memutuskan menyusul ayah dari Roeun ke kamar. Mungkin karena dorongan dari Haesuk yang memintanya menyusul, atau kemungkinan lain, karena rasa penasarannya akan bagaimana selama ini pria tersebut menghabiskan waktu berharganya.

Seonho sendiri tidak terlihat siap menghadapi kedatangannya. Tampak sekali kalau dia kaget akan kehadiran gadis muda ini. Namun karena sadar, tak boleh mengabaikan, senyuman indah kini diberikan pada Dalmi, dengan tangan tersembunyi dibalik punggung, dan sesuatu itu menghadirkan keingintahuan seorang Seo Dalmi. Tanpa ragu dia mendekati Seonho dan bertanya,
"Apa yang sedang kau sembunyikan?" Berusaha mencari tahu sesuatu yang ada dibalik tangan kokoh Seonho.

He~he~
Kim Seon-ho mengeleng. "Bukan apa -apa."

"Eoh? apa itu sesuatu yang tak boleh ku ketahui." Rona wajahnya berubah canggung. "Maaf karena tiba-tiba memasuki ruang pribadimu." Dilangkahkannya tungkai membelakangi Seonho.

"Tunggu. Jangan pergi."

Dalmi berbalik. Malu-malu Seon-ho menunjukkan sesuatu yang berusaha ia sembunyikan. Dia bahkan kembali melemparkan senyum yang sedikit terkesan memaksa, kala gadisnya terlihat kaget. Netra Dalmi membulat karena tak percaya pada apa yang dia lihat.

Tampak dari tangan Seonho, sebuah foto dirinya, seukuran pasfoto. Foto usang yang pernah diambil saat akan membuat kartu identitas. Tunggu dulu. Kenapa bisa ada padanya? Ah~mungkinkah ini ulah Nam yoonsu? Atau.. ?
Konsentrasi pandangan yang sempat beralih karena pemikiran, kini kembali pada pria yang berad tak jauh dari keberadaannya.

Masih dengan lengkungan pada bibir, kali ini Kim Seon-ho tersenyum lebih lebar. Kedua tangan dia ulurkan setelah meletak benda diatas nakas. Mata keduanya berbinar dengan lengkung bibir yang kini turut menghias wajah Dalmi. Perlahan, Dalmi mengayun langkah, menghampiri. Mereka saling berpelukan dengan rasa haru.

Sayang, momen indah yang teramat berharga ini hanya bertahan sepersekian detik.

"Ayah.."

Dikejutkan dengan asal suara, keduanya dengan cepat melepas diri. Mengusap wajah yang sedikit basah. Berpaling pada asal suara, kini tampak wajah Haesuk dan Roeun. Gadis kecil itu berusaha menyingkirkan tangan nenek yang menutup wajah juga mulutnya. Wanita paruh baya itu tersenyum canggung. Harusnya dia bertahan sedikit lebih lama dengan Roeun agar kemesraan yang terlihat saat ini bisa berjalan lebih lama. 

"Kenapa tidak mengunci pintu?"

"Ah~ ibu.." tersipu malu ia memandang pada wanita yang telah melahirkannya ke dunia. Haesuk masih berdiri ditempat dengan Roeun. Tatapan cinta kini kembali beralih pada Dalmi yang sedang tertunduk merona.

Cepat saja Rouen berlari menghampiri sang ayah. "Ayah. Mana bagian ku?" Bibirnya manyun, mengekspresikan kalau seorang Kim Roeun ingin mendapatkan perlakuan sama. Dia tak mau ketinggalan mendapatkan pelukan hangat dari ayah tercintanya. Usai menerimanya, dia beralih pada Dalmi. Dipeluknya calon ibu barunya dengan memberi tambahan kecupan di pipi kanan, kiri.

"Hari ini aku sangat-sangat bahagia."
Senyuman manis menghiasi pipi gadis kecil yang sedikit Chuby ini.

Tak mau hanya berdiam diri, Haesuk juga turut melangkah memasuki ruangan putranya. "Terima kasih telah kembali ke rumah kami. Kau sungguh pembawa kebahagiaan bagi putra, cucu, dan juga bagiku. Semoga secepatnya kita bisa menjadi satu keluarga."

Tersenyum merona, Seonho memperhatikan wajah Dalmi yang kian memerah.

"Haruskah kami keluar? Kalian bisa kembali melanjutkan apa yang sempat tertunda."

it's you [Completed]Where stories live. Discover now