14. Proses Kejadian

Start from the beginning
                                    

"Anak anak kita di sini rencananya 3hari 2malam, jadi malam kemungkinan kita pulang hari selasa pagi atau siang. Semoga kita pulang dengan selamat dan sampai di rumah masing masing dengan sehat walafiat," informasi dari bu Dewi.

"Aminn, baik bu," perkataan dari bu Dewi serempak di jawab oleh semua murid yang ada.

Tiba tiba saja kepala Nala sakit dan mendengarkan bisikan, "Kamu harus tahu dan kamu harus ingat jebakan, perangkap, atau terror pasti akan ada, dan mungkin saat ini sudah waktunya," lalu setelah Nala mendengar suara itu diabberteriak dengan histeris membuat semua orang yang ada di sana bergidik ketakutan, "Tidak tidak mungkin" hanya kata itu yang di ucapkan Nala, lalu dia tidak sadarkan diri. Setelah itu Nala di bawa ke ruang istrirahat dan di temani oleh Jesi dan Daniel. Karena Vito dan Varel mereka sedang di suruh membantu persiapan yang lainnya.

"Jess, aku takut perasaan aku tidak enak hatiku sakit seperti di iris aku takut terjadi hal yang tidak di inginkan,"

"Kamu tenang ya Nal, kamu di sini aman ada aku sama Daniel,"

"Aku tahu kok, kamu Nala bisa melihat dan merasakan jika ada hal mistis kamu sengajakan merahasiakan hal ini dari aku dan yang lainnya, hal ini yang tahu hanya Jesi,"

"K-kamu tahu dari mana Daniel?"

"Waktu kamu pulang berdua sama Jesi, dan waktu itu kamu menolak ajakan aku sebenarnya aku membuntutimu karena aku takut jika hal yang tidak di inginkan terjadi kepadamu,"

"Aduh Daniel, sampe segitunya sakut aku," kata Jesi.

"Ya udah kalo kamu udah tahu, tolong rahasiakan ini dari mereka yang belum tahu,"

"Kamu terlambat, Vito sudah mengetahuinya aku yang bilang kepadanya,"

Tiba tiba saja obrolan mereka terpotong karena Varel dan Santy datang untuk menjenguk Nala, hari mulai gelap dan pasakan sudah matang Wulan pun datang dan menyuruh mereka untuk makan malam. Setelah mereka makan malam pihak sekolah memutuskan untuk mengadakan nobar (nonton bareng) mereka menonton film yang berjudul perjuangan seorang ibu.

Ditengah tengah adegan Aditya tiba tiba saja menangis hati dia merasa sedih dan dia merasakan ada sosok ibunya yang memperhatikannya dari jauh ternyata itu hanya perasaannya saja, dia sangat merindukan ibunya itu.

Teman temannya yang mengetahui sahabatnya menangis dengan cepat mereka menenangkannya dan memberikan semangat untuk nya. Alhasil Adit tetap saja menangis dan bersedih sampai sampai dia meminta maaf dengan tiba tiba.

"Maaf kan aku ya, jika aku punya salah sama kalian maaf kan bila perkataan sikap ku ada yang tidak baik,"

"Kamu jangan bilang gitu, kita sahabat"

Setelah itu, guru pembimbing datang karena nonton film sudah selesai akhirnya mereka semua di suruh untuk tidur.

|||

Ke esokan harinya mereka bangun.

suasana pagi begitu cerah dan indah awan yang berwarna putih dan langit yang berwarna biru muda itu nampak menenangkan hati, angin yang berhembusan nampak sejuk saat di rasakan, suara burung burung yang berkicau an seperti molodi yang di lantunkan, aroma makanan pun sudah di siapkan tinggal hap saja, sungguh pen deskripsian surga duniawi.

suasana pagi begitu cerah dan indah awan yang berwarna putih dan langit yang berwarna biru muda itu nampak menenangkan hati, angin yang berhembusan nampak sejuk saat di rasakan, suara burung burung yang berkicau an seperti molodi yang di lantunkan...

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Pantai yang menyatu dengan hutan nampak begitu menantang bagi mereka yang melihatnya, seperti ada saja aura yang ingin mengunjungi hutan itu. Bagaimana tidak hutan yang hijau bersih dan terawat itu nampak menyejukan bila di rasakan oleh siapa saja yang melihatnya, tapi!! Hutan yang mereka bayangkan tidak akan sesuai dengan penglihatan mereka saat di pandang dari luar.

Saat Jesi memandang Hutan seperti ada yang mengajaknya, dia terus saja memandang hutan itu tanpa berkedip. Lalu Vito yang melihat itu dia betkata "kedip woi," dia tertawa saat melihat ekspresi Jesi yang sedang bengong. Jesi yang terkejut langsung saja memasang wajah yang bad mood, "kamu ini bikin kaget aja, kalo jantung aku lepas gimana hah," ucapan Jesi sangat terlihat lucu, lalu Vito pun menjawab "kalo jantung kamu lepas sambung aja, asal jangan hati kamu yang lepas," dia menjawab dengan enteng.

Setelah itu tiba tiba saja wajah Jesi nampak berbeda

"Kalo hati aku lepas sambung aja, kamu mau menjadi penyambung hati aku?"

"Aduh Jes aku mau banget," wajah Vito nampak begitu mempesona dan hatinya begitu senang.

Jesi pun membalas "masa sih?"

"Iya aku mau jadi penyambung hati kamu,"

"Ehh Vito kamu jangan salah paham ya, kalo kamu menjadi penyambung hati aku kemungkinan hidup kamu gak akan lama, kamu sudah siap died?"

"Eh Jesi kirain apa:'( aku tetep mau ko meski sedikit kecewa," (sedikit yang di ucapin banyak yang di pendam)

Aditya yang mendengar itu dia terbahak bahak menertawakan jawaban dari Vito.

"Adit! Lu mau balas dendam ya soal waktu itu,"

"Gak juga sih aku hanya terhibur aja jika kamu salah sangka,"

"Sumpah dit, lu gaada akhlak:'( sama temen sendiri,"

"Yah apa bedanya dengan lu,"

{Kasihan sekaligus ngakak juga, melihat Vito yang sedang melayang di angkasa  langsung di jatuhkan ke inti bumi. Yang sabar ya, hidup penuh dengan cobaan jika penuh dengan saweran itu sedang dangdutan, engga canda hmm}

Usahakan jangan sekedar membaca:')
Vote nya juga okey:')
(⭐)
Saya, Cindy rd update kalo sedang good mood:')

[Note: jika ada kesalahan atau typo harap beri tahu saya, dan maafkan bila ada kesalahan, sebelumnya saya berterimakasih kepada kalian yang sudah baca! ILY]

bye bye, see you!

Kutukan [Tamat]Where stories live. Discover now