For

69 9 0
                                    

Cuek dan Tidak peka
Segelintir makna dalam pencarian rasa
...
.
.

Yoongi terbangun dari tidurnya melihat kesekeliling kamarnya dan menangkap kesan "berantakan" disini.
Berjalan santai tanpa busana ke arah kamar mandi dan memulai ritual membersihkan diri.
Selang 30 menit Yoongi muncul dengan penampilan yang lebih rapi dengan pakaian rumahan santai didominasi hitam tersebut.

Membereskan kamar tidur nya, merapikannya segala sesuatu yang berserak di lantai dan mengganti sprei penuh sperma dan noda dengan sprei wangi dan harum mengambil ponsel dan melihat jam menunjukkan pukul 8:27 pagi.
"Ah dimana Jimin? Apa dia tidak pulang semalam"monolog Yoongi yang baru tersadar dengan suaminya.

Yoongi berjalan menuju lantai bawah, tenggorokannya ingin segera menyapa americano paginya dan bravo dia menemukan sosok sang suami yang tertidur di meja bar dalam keadaan mabuk?

"Jimin-ah kau tidak apa-apa?"ucap Yoongi khawatir
Sedang yang dipanggil tetap diam tak bergerak
"Jim..?"
"Jimin..??"
Ucap Yoongi terus untuk membangunkan suaminya

"Aigoo berapa banyak Soju yang dia minum, sudah tau lemah tapi selalu sok kuat"Yoongi perlahan memunguti beberapa botol Soju yang tergeletak sukses di lantai itu. Setelah selesai kembali menghampiri Jimin.
Yoongi duduk disamping kursi pada mini bar dan menyentuh pundak Jimin
"Jim ayo bangun?
........ Tak ada jawaban
"Jimin apa kau sudah mati?"
........
"Aah ya sepertinya aku sudah menjadi duda sekarang, bahkan jiwa mu saja lupa kembali"Yoongi terkekeh sendiri dengan perkataannya

"Karena aku telah menjadi duda maka aku bebas dan tempat pertama yang aku kunjungi adalah club untuk menggenjot para gadis pera..."
"Tutup mulutmu Yoon, itu menjijikan untuk didengar saat kau membuka mata"ucap Jimin dan berjalan membentuk jarak meninggalkan Yoongi dan menuju ke lantai atas.

"Aku membangunkan dengan baik tapi kau bebal, dasar fuck Jimin"jengah Yoongi dan mulai menyiapkan sarapan pagi.
.
.
Sepasang anak Adam dengan status resmi itu makan dengan tenang sebelum Yoongi mencoba memulai pembicaraan
"Aku hari ini cuti Jim"
"Terus?" Datar Jimin
"Tak ada"
"Baiklah"
Suara pertemuan piring dan sendok menjadi musik latar pada suasana hening ini.

"Aku ingin pindah"tiba tiba Jimin berpendapat.
Yoongi tersentak kaget dengan ucapan Jimin
"Pindah?"
"Iya. Aku tidak suka, pokoknya aku mau pindah"final Jimin
"Tapi kenapa jimin-ah? Tiba tiba begini? Ada apa?"Yoongi mesih dengan perasaan herannya.
"Apa CEO kita tidak memiliki uang untuk membeli apartemen baru?"datar Jimin
"Jika kau tidak mau Yoon! Aku bisa sendiri!"
"Baiklah Jim, kau pilih tempatnya"mesih dengan perasaan heran dan bingung tapi Yoongi tetap menuruti permintaan Jimin
.
.
Pukul menunjukkan jam 9 pagi dan berbeda dari hari biasanya apartemen itu mesih lengkap dengan penghuninya.
Jimin menikmati hari libur terakhirnya dengan menikmati serial Netflix sambil bermesraan dengan camilan sebelum Yoongi menginterupsi nya dari belakang.

"Jim kau belum siap juga?"tanya Yoongi
"Untuk?"
"Aku bilang hari ini aku libur Jim"
"Terus?"
"Jimin!!" Ayolah Yoongi mulai kesal
"Apa!!!"Jimin balas dengan bernada sedikit tinggi
"Baiklah lupakan"Yoongi mengalah dan kembali ke lantai atas untuk mengganti pakaiannya
"Dasar keparat Min Yoongi"teriak Jimin
.
Yoongi membanting pintu kamar setelah mendengar teriakan Jimin dari lantai bawah
"Dasar fuck Jimin kau bodo tidak peka!"kesal Yoongi perlahan mengganti baju sebelumnya dengan baju santai
"Aku sudah bilang kalo aku ini libur! Libur!! Suaminya libur!!! Dan dia juga libur! Tapi apa? Dia tidak peka dengan ajakan ku!! Aku hanya ingin sedikit kencan untuk kami, Dasar keparaa..."

Ceklek

Suara pintu kamar terbuka membuat makian itu terhenti. Yoongi memperhatikan Jimin yang perlahan mengganti baju santainya dengan outfit casual. Kegiatan Jimin menimbulkan sedikit harap akan keinginan kencan untuk mereka

"Mau kemana?"datar Yoongi, tapi yakinlah dia sedang berharap
"Keluar"
"Keluar ada acara apa Jim?"
"Bukan urusan mu"
"Apa sekarang kau paham maksudku?" Yoongi Semakin berharap
"Apa?"ucap Jimin kelewat Santai

Pupus sudah harapan Yoongi, dan dengan nada datar menahan kesal dia kembali berucap
"Mau kemana?"dua kata penuh penekanan
"Kencan"
"Dengan?"
"Bukan urusan mu Yoon"
Jimin selesai dan keluar dari kamar dengan membanting pintu

Yoongi menatap nanar kepergian Jimin, jujur dia kesal dan kecewa tapi sifat cueknya membuatnya tidak memikirkan suatu kondisi secara berlebihan, Yoongi juga kembali bersiap untuk pergi ke suatu tempat
.
.
.
Jimin sebenarnya tidak tau ingin kemana, tentu dia berbohong kepada Yoongi. Entah lah Jimin tidak tau maksudnya apa tapi dia hanya ingin melakukannya saja, perasaannya dalam tegangan tinggi sejak semalam mendapati Yoongi bercinta dikamar pribadi mereka
"Baiklah, aku akan melihat apartemen baru saja"putus Jimin mengarahkan mobilnya ke kawasan elit Seol

Sesampainya disana Jimin menghampiri kantor pelayanan dan mulai bertanya tentang unit yang sesuai dengan keinginannya.
25 menit berlalu dan Jimin mesih betah mengobral dengan kepala pemasaran unit apartemen mewah ini.

"Hai Jimin"
Jimin tersentak karena sapaan bernada dalam itu, dia menoleh kebelakang dan mendapati pemuda tinggi dan sialnya sangat tampan
"Maaf apa aku mengenalmu?"ucap Jimin ramah dan berdiri menghadap pria tinggi itu

"Ah maaf, perkenalkan saya Kim Taehyung. Kolega bisnis tuan Min"ucapnya sambil tersenyum ramah
"Ooh iya maaf aku tidak mengenalmu, saya Jimin. Suami Min Yoongi"Jimin turut tersenyum

"Apa anda ingin pindah ke apartemen ini tuan Jimin? Saya melihat anda bertanya antusias sebelumnya"
"Mungkin, saya mesih mempertimbangkan"
"Aah baiklah pasti akan menyangkan jika kita menjadi tetangga"pemuda Kim tersenyum kotak diiringi dengan senyuman halus Jimin
"Baiklah saya permisi, sampai jumpa tuan Jimin"
"Aah nee"mereka saling memberi sedikit bungkukan tubuh tanda hormat
.
.
.
Disini Yoongi terduduk nyaman, diantara dua makam dengan segelas cup plastik Soju dan beberapa makanan yang dipersembahkan untuk penghuni makam.

"Apa eomma dan appa bahagia diatas sana?"ucapnya lirih menatap langit
"Aku juga akan berusaha bahagia, kalian jangan khawatir"Yoongi sedikit tertawa sekarang

"Aku tidak tau eomma appa! Apa aku mencintai Jimin atau tidak, aku merasa terlalu sulit untuk menggapainya padahal dia resmi milikku dan aku a-aku terlalu takut menyakitinya hingga menutupi dengan sikap cuek ku melihatnya bebas berhubungan dengan orang yang dicintainya membuat ku merasa sakit"lirih Yoongi dan menundukkan kepala. Rasa tidak ikhlas dan tak berdaya menciptakan sikap cuek untuk menjadi benteng dirinya melindungi diri sendiri dan orang yang dicintai.
.
.
Slruuuuuup

Suara Jajangmyeon yang berlomba menyapa lidah Jimin.
Setelah selesai memilih apartemen dia kembali pulang dan mendapati rumah kosong, Jimin tidak peduli dan langsung melakukan layanan makanan siap antar

"Aah aku akan segera pindah dari apartemen ini"ucap Jimin pelan
"Padahal disini sangat nyaman, aku menyukainya"
"Menyukainya sebelum kau membawa jalang ke kamar kita bangsat"emosi Jimin kembali memuncak dan menancapkan garpu langsung kedalam mie hitam tersebut.

"Aku suka apartemen ini Yoon, tapi aku tidak suka milikku disentuh sembarangan, dan kamar kita? Kau membuat kesalahan besar"Jimin terus mengoceh sendiri meluapkan uneg-uneg nya yang ditahan sedari kemarin malam

"Kau mengotori kamar kita!! Bangsat keparat sialan kau binatang Yoon!!!!"teriak Jimin
"Kenapa? Kenapa kau begitu cuek dan acuh Yoon? Kau begitu dingin dan membuat ku beku, kau k-kau tidak peduli perasaan ku Yoon, aku lelah selalu mencari perhatianmu dan kau? Hahahaha"Jimin tertawa sarkas padahal sebelumnya dia berbicara lirih dan penuh harap
"Kau seolah membebaskan ku untuk segala hal dan menunjukkan jika aku tidak berarti untukmu"Jimin kembali melirih dan menundukkan kepalanya
.
.
.
.

"Tae aku akan membawa yeonjun kedalam duluan ya.. dia sudah sangat lelah"
"Baiklah kookie sayang, aku akan menyusul mu nanti"
Jungkook berjalan santai melewati kantor pelayanan diikuti Taehyung berjalan dibelakangnya
"Park Jimin?"batin Taehyung.
Memastikan bahwa Jungkook dan anak mereka sudah jauh Taehyung perlahan menghampiri Jimin.
"Dia sangat manis, kau sangat tampan tapi juga manis Jimin"batin Taehyung dan dia tersenyum menatap punggung pemuda Park sebelumnya menyapanya

STUPID COUPLEWhere stories live. Discover now