Part 13. Kembali hidup.

55 12 36
                                    

█ ▄ █ ▄ ▄ █ ▄ █ ▄ █ ▄ █ ▄ █
M i n ──────────● M α x
► P l α y    ▌▌  P α u s e  ↻ ⇄

[Untukmu aku bertahan - Afgan]

0:01⎯●⎯⎯⎯⎯⎯⎯⎯⎯⎯⎯⎯⎯ -4:03

Vote terlebih dahulu sebelum membaca

Happy Readingᥫ᭡🙂

*┈┈┈┈*┈┈┈┈*┈┈┈┈

“Demi kamu aku memutuskan untuk kembali."


🍃🍃🍃🍃🍃

Nginggggggggg

Tiba - tiba monitor itu menunjukkan garis lurus membuat Bintang panik dan mematung,   segera  saja ia tersadar dan buru - buru menekan tombol darurat. Dr.Luis pun segera memasuki ruangan tersebut.

"Mohon maaf anda keluar terlebih dahulu  agar saya bisa fokus menangani pasien" Pinta Dr.Luis.

"Saya tidak akan keluar Dok, saya janji tidak akan menganggu konsentrasi Anda, tapi Saya mohon izinkan saya di sini. " Ujar Bintang dengan sorot matanya penuh harap, membuat Dr. Luis  tidak tega.

"Baiklah. " Jawab Dr.Luis pasrah.

Dr.Luis  segera mengambil alat Defibrillator untuk memulihkan dan menstabilkan agar ritme jantung Vannia kembali berdetak.
Satu kali dua kali Ritme jantung itu tak kunjung berdetak membuat Bintang sangat panik.

"Saya sudah melakukan yang terbaik tapi Tuhan berkehendak lain, Mohon maa... "Ucap Dr.Luis itu terpotong

"TIDAKKKKKK Dok tidak MUNGKINNNNNN!!!!" Histeris Bintang tidak percaya.


Bintang menarik jazz Dr.Luis tersebut.

"Coba sekali lagi Dokkkkkk!"

"Saya mohonnnn!"

"Baik saya akan mencoba sekali lagi"

Setelah mendengar Dr. Luis menyetujui nya. Ia melepaskan tangannya dari jazz Dr. Luis.  Dr. Luis berusaha  mencoba sekali lagi tapi hasilnya tetap sama ritme jantungnya tidak lagi berdetak.

"Mohon maaf saya sudah berusaha semaksimal mungkin namun hasilnya tetap sama detak jantung pasien tak lagi berdetak." Ujar Dr. Luis menyesal.

"Tidak Dok ini tidak mungkin."Lirih Bintang tidak percaya di penuhi air mata yang kian bercucuran. Hati nya seperti diremas dan tersayat sebilah pisau sangat sakit.

Bintang merebut paksa alat defibrillator itu. Ia memacu jantung Vannia berkali - kali  berharap ritme jantung tersebut kembali berdetak, air matanya berjatuhan hingga mengenai kedua  mata Vannia.

"Please, buka mata kamu Vann, aku di sini menunggumu. " Bisik Bintang di dekat telinga Vannia."

Dannnnn ajaibnya...

Jantung Vannia kembali berdetak, serta
Jari - jarinya Vanniaa bergerak, namun kedua matanya masih setia terpejam.

"Dok lihat jari - jari nya  dia bergerak! " SeruBintang.

Bintang segera mundur agar Dr. Luis  dengan bebas memeriksa keadaan Vannia.

"Alhamdulillah jantungnya kembali normal dan pasien berhasil melewati masa kritisnya.  Ini mukjizat dan anda banyaklah bersyukur kepada Sang Pencipta. Dan di mohon jangan mengganggu pasien terlebih dahulu karena pasien sedang dalam masa pemulihan dan membutuhkan istirahat yang cukup. " Jelas Dr. Luis.

"Terimakasih banyak Dok." ujar Bintang.

"Terimakasih lah kepada Tuhan yang Maha Esa,  saya hanya menjalankan tugas saya semaxsimal mungkin." Jawab Dr. Luis menepuk  bahunya dan beranjak keluar.

Seketika hati Bintang pun lega karena detak jantung  Vannia kembali berdetak.  Ia tak henti - henti nya berterima kasih kepada Tuhan.

Bintang menatap Vannia yang masih dengan setia kedua matanya terpejam.

Bintang berbisik di dekat telinga Vannia. "Aku yakin kamu bisa mendengar suara ku Vann, terima kasih  telah memutuskan buat kembali. Itu tandanya kamu memberikanku kesempatan kedua kan?"

Kei yang sedari tadi setia berada di samping Bintang pun reflek menoleh ke arah Bintang. Ia tak suka Bintang mengatakan hal tersebut.  Ia tak suka berbagi. Ia mempunyai ide untuk mengalihkan perhatian Bintang.

"Tang." Ucap Kei.

"Hmmm." Jawab Bintang.

"Gue pengen ice cream, temenin ya?" Pinta Kei, kedua bola mata itu penuh harap

"Kei maaf gue gak bisa,  gue harus menjaga  Vannia, gue takut terjadi sesuatu dengan dia." Tolak Bintang.

"Ayolah masa lo nggk mau sih." Ujar Kei dengan memelas dan matanya berkaca - kaca.

"He'em yaudah ayok, udah jangan nangis ya." Ujar Bintang tak tega menolak permintaan sahabatnya.

"Yess akting gue ternyata bagus juga. " Batin Kei senang.

•┈┈┈••✦ ♡ ✦••┈┈┈•

"Kei mau ice cream rasa apaa?" Tanya Bintang.

"Rasa Strawberry" Jawab Kei.

"Oke gue pesenin, lo tunggu sini" Ucap Bintang.

Tidak menunggu lama Bintang pun datang membawa 2 ice cream di tangannya.

"Wah thank you" Ucap Kei senang.

"Yayaya apapun buat lo. " Kata Bintang

Mendengar ucapan Bintang membuat Kei tersenyum tertahan.

"Kei mau nyoba ice cream punya gue gak?" Tanya Bintang.

"Mau donggg!" Jawab Kei

"Buka mulut lo" Pinta Bintang

"Gimana enak kan?" Tanya Bintang memastikan

"Iya enakkk, cobain juga punya gue nih" Ucap Kei

"Suapin," pinta Bintang dengan manja nya.

"Aaaaaaaaaaaaa, enak ajaaaa enggak bolehhh,"kata Kei dengan menjulurkan lidahnya.

"Untung gue cowo penyabar, kalau enggak udah gue buang lo ke laut,"greged Bintang

"Emang lo bisa tanpa gue?" Tantang Kei.

"Sayang sekali gue gak bisa tanpa lo, kalau gak ada lo hidup gue monoton." Ujar Bintang dengan menatap Kedua bola matanya secara dalam.

Sedangkan Kei yang mendengar ucapan Bintang penuh kesungguhan membuat hati nya menghangat. Ia senang, ia berharap bisa menghentikan waktu, ia ingin seperti ini,  ingin selalu bersama Bintang tanpa adanya penghalang.

Mereka bercanda gurau hingga Bintang lupa dengan keberadaan Vannia. Bahwa Vannia lebih membutuhkan Bintang, jika Bintang  lupa Vannia lah yang mengorbankan nyawa nya. Vannia masih terbaring lemah tak berdaya namun Bintang tertawa lepas bersama Kei. Seakan Bintang melupakan apa yang ia ucapkan sebelumnya.

🍃🍃🍃🍃

Siapa di sini yang kesal sama Bintang dan Kei? Author pun ikut kesal:v.

Cowo emang kebanyakn omong kosong aja 🙂

            Between Me You And Her Where stories live. Discover now