Teman, hukuman, jadian

14 10 7
                                    

Happy Reading :)

Seorang Guru masuk, membuat kelas yang tadinya bising kini terdiam. Beliau membenarkan letak kacamatanya, menyimpan buku serta berkas di meja Guru. Kemudian berdiri tegak di depan.

"Katanya ada murid baru, coba kedepan dan perkenal 'kan diri." Ujarnya.

Hanza menarik nafas dalam, berjalan kedepan dan tersenyum tipis pada sang Guru, sepertinya beliau masih muda, cantik pula.

"Hai, gue Hanzania Putri, pindahan dari Surabaya."

"Selamat datang Hanza, semoga betah disini. Oh ya, nama ibu Rosa. Silahkan duduk kembali."

Dalam hati ia merasa gembira, respon teman sekelasnya begitu beda dengan bayangan nya kemarin, buktinya mereka tersenyum padanya dan menyapa dalam gestur gerakan.
Hanza kembali pada bangkunya, dia senang bisa sekelas dengan teman-teman nya. IX IPA 3.

"Oh iya, pr kemarin udah pada selesai? silahkan kumpulkan kedepan, sekarang!"

Rahda menegang, memandang Deila yang mulai mengambil buku di tas nya. Kemudian menatap ke belakang, ada Hanza yang duduk sendiri disana, memandang jendela.

"Han, Dei, gue lupa ngerjain! gimana dong!" Rahda kelimpungan.

Deila mengerjap, "kenap---"

"Siapa yang tidak mengerjakan?" Ucapan itu terpotong oleh suara yang mengintimidasi, membuat Rahda menegak ludah kasar. Cantik cantik gitu killer juga ternyata.

Pasrah, Rahda mengangkat tangan. "Saya lupa mengerjakan, Bu."

Bu Rosa menggeleng pelan, "silahkan kelu---"

"Bu, saya juga lupa ngerjain!" Suara itu mengalihkan pandangan sang Guru, teman sebangku nya juga?

Rahda menatap tajam Deila, mengapa malah bicara tak mengerjakan sedangkan buku itu kini di hadapannya.

"Mengapa demikian?"

"A-ah itu, eum...," Rahda bergerak gelisah. Alasan apa yang pas? dia lupa karena semalaman nonton drakor.

"Kemarin mereka nemenin saya, Bu. Seharian." Hanza berujar, lagi lagi membuat Rahda melotot. Deila juga.

Bu Rosa berdecak, kelakuan murid nya ada ada saja, setiap harinya pasti ada saja sesuatu yang membuatnya jengkel.

"Ada lagi yang lupa mengerjakan?"

"Saya, Bu!"

Bu Rosa mengalihkan pandangannya ke bangku pojok dekat tembok, lagi lagi dia bergeleng pelan. Dia itu Lera, cewek tomboy, selalu dihukum karena sering tidur dikelas, tidak mengerjakan pr dan kelakuan kelakuan yang membuatnya naik darah.

"Kamu lagi, kamu lagi. Lera! dan kalian bertiga! hormat pada bendera sampai istirahat pertama, sekarang!"

---

Dipojok bangku sana, Klefa senyum-senyum sendiri tanpa memperhatikan guru yang sedang mengajar. Di layar hp nya menampilkan sebuah pesan chat, dari sang kekasih. Dengan nama kontak 'Pacar29' ditambah emoticon love.

Sesaat, dia melirik kedua temannya. Kemudian mengangkat tangan.

"Bu!"

"Kenapa, Klefa?"

"Izin toilet, Bu!"

"Alah, alesan aja kamu! pasti mau bolos, 'kan?"

Klefa mendesah, "ah, Ibumah husnudzon mulu."

"Salah Kle, yang bener kacangdzon!" Irfan berujar. Membuat Koko yang ada di sebelah nya, menabok lengan Irfan keras.

"Lo juga salah, yang bener suudzon!"

SIRIUSWhere stories live. Discover now