21 | Sang Penggoda

Start from the beginning
                                    

Tetapi kalau masalah menggoda, Taufik yang sering menggoda Darius apalagi dengan panggilan kesayangan yang benci sahabatnya.

"Namanya juga pengantin baru, Bos. Wajar kali Bos Darius jadi nggak dibetah di kantor, maunya kelonin istri terus," timpal Dika kemudian.

"Ah, sial!" umpat Taufik lagi. "Gue jadi mau kelonin Bebeb Eneng Sinar bagai mentari pagi." Dengan memasang wajah mesum.

"Gelo!"

***

"Frans udah nunggu di luar," ujar Tiana dari belakang.

Bella tersenyum dari balik cermin sambil mengoleskan lipcream merah menyala pada bibir tebalnya. Penampilannya malam ini sangat mempesona dengan dress ketat berwarna hitam melekat di tubuhnya yang langsing, dengan potongan dada rendah yang memperlihatkan belahannya, panjang dress-nya hanya sebatas lutut, kaki jenjang dihiasi Jimmy Choo blink-blink berwarna hitam.

Cantik dan seksi.

Ketika bergaya di depan kamera, Bella berpenampilan mempesona, di depan Darius akan menjadi perempuan baik dan anggun, serta ketika bersama lelaki menjadi targetnya Bella akan menjadi perempuan yang seksi.

Tergetnya malam ini adalah Frans Tambuan, lelaki paruh baya berusia lima puluh tahun ini pemilik rumah produksi Sinemas yang sudah memproduksi ratusan film dan FTV di Indonesia. Tentu saja Bella punya tujuan mendekatinya, apalagi kalau bukan mendapatkan satu peran utama, film yang diadaptasi dari novel best seller penulis terkenal. Yang sebentar lagi akan melakukan syuting.

"Hai, Om," sapa Bella tersenyum manis.

"Hai, Manis," balas Frans mengecup pipinya. "Jalan sekarang." Bella mengangguk.

Frans menggadeng tangannya, melangkah keluar kamar hotel bintang lima tempatnya selama ini bersembunyi.

Ya, Bella bersembunyi dari Darius. Bahkan rela bohong mengatakan jika dia ada kerjaan di Singapura padahal kontrak dengan agensinya sudah berakhir lima bulan lalu artinya sudah tidak ada kerjaan untuk beberapa bulan belakangan ini melalui agensinya. Kontraknya juga diputus akibat istri dari sang pemilik agensi memergokinya bersama Brata di sebuah hotel bintang lima di kota Malang.

Sudah beberapa bulan ini Bella mencari targetnya lagi, sampai akhirnya dia bertemu Frans di sebuah acara sosial di buat oleh rumah produksi lelaki paruh baya itu yang diadakan di kota Padang. Sebenarnya dia sudah merencakan semuanya dengan matang, sehingga targetnya kini berada di dalam genggamannya sekarang.

Sangat mudah menggoda Frans Tambuan, sebab lelaki paruh baya itu terkenal mata keranjang yang tak bisa melihat perempuan cantik yang menganggur di depannya dan kelemahan itu dimanfaatkan oleh Bella.

"Kita mau ke mana, Om?" tanya Bella begitu Jaguar hitam milik Frans keluar dari area parkiran hotel.

Frans tersenyum kecil, matanya fokus pada jalanan di depannya. Sebelah tangannya memegang setir dan sebelah lagi mengelus paha mulus Bella. "Dinner dong, Sayang. Kamu jangan panggil Om dong."

Bella melirik tangan Frans yang terus mengelus pahanya bahkan tangan tua itu sudah berani meremasnya pelan. "Terus Bella harus panggil apa?" Suaranya sengaja dia buat manja.

"Panggil Mas Frans aja." Bella menyeringai.

"Oke, Mas Frans."

"Kamu cantik pakai dress itu, tapi...." Frans terus saja mengelus paha mulus Bella. "Tapi lebih cantik kalau nggak pakai apa-apa."

Bella tersenyum menggoda. "Kalau gitu gimana kalau habis dinner kita lanjut di hotel, Mas."

"Kamar aku ya?" Bella mengangguk mantap, kemudian membuang pandang ke jendela di mana jalanan tampak licin akibat derasnya hujan malam ini. Malam yang dingin. Namun, Bella akan merasa panas karena ditemani oleh Frans dan menghabiskan waktu berdua sebelum kembali ke Jakarta.

Seperti teringat sesuatu, Bella mengambil ponselnya lalu mengetikkan pesan singkat pada Tiana.

Bella :
Malam ini gue nginap di kamar Om Frans, lo boleh tidur duluan.

Balasan cepat datang dari Tiana.

Tiana :
Jangan lupa pakai kondom, gue nggak mau lo kena masalah nanti.

Bella : Oke:)

***

BERSAMBUNG...

Busuknya Bella mulai kelihatan ya, kasihan Mas Us 😢

Huaaa akhirnya bisa up lagi deh hehe masih pake target tapi aku gak akan tentuin berapa angkanya, jadi, kalo menurut aku udah cukup aku langsung up, oke?

Btw, di draft udah numpuk mau di up cepat2 rasanya tapi aku tahan, hitung2 strategis aku wkwk

Gak bakal bosan mengingatkan untuk vote dan komennya banyak2 🙏

Selalu jaga kesehatan ya teman2 😚

See you next part.

Loveable Ties (TAMAT) Where stories live. Discover now