Rumahmu sudah tidak kau kenali lagi.

Kenangan rumahmu pun tidak tersisa di kepalamu.

Ingatan masa lalumu kabur sejak kejadian orang tuamu di bunuh villian.

"Oh, Natsuo! Lihat siapa yang kutemui di jalan?"

"[Y/n]!?"

"Natchan sudah besar ya, sedari kecil sih badanmu besar", komenmu.

"Naze...bukan, dari mana saja kau selama ini?!"

"Natsuo, tenanglah, ayo makan siang! Nanti bisa sambil cerita"

Fuyumi mendorong dirimu dan Natsuo yang tadi masih saling pandang.

Di dapur, ketika memasak kau menceritakan semuanya.

Kecuali bagian Touya masih hidup dan dikenal sebagai villian bernama Dabi.

Kau tidak mau merusak suasana, apalagi Fuyumi yang sangat ingin keluarganya kembali utuh.

"[Y/n]nee..."

"Haha, tidak perlu pasang muka begitu! Lihat aku baik-baik saja! Oh, ya Shochan kapan pulang?"

"Ah, dia di asrama, sekaeang sih magang, aku sudah mengajaknya kalau senggang"

"Sokka...eh!? Itu artinya--"

"Daijoubu, daijoubu!"

"[Y/n] kau masih takut dengan ayah?"

"Yah, ahaha"

Makanan pun siap.

Kau membantu menatanya di meja makan setelah membantu Fuyumi memasak.

Fuyumi menarik tanganmu fan katanya biar Natsuo yang menata mejanya.

"Mereka datang!", seru Fuyumi.

Kau hanya bisa menelan ludahmu dengan perasaan gugup.

Pintu bergeser, menampakkan pria dewasa dan 3 anak SMA.

Mata hero nomor satu itu membesar ketika melihatmu.

"Ayah, masih ingat [y/n]nee?"

"Do-doumo", keringat dingin turun dari pelipismu.

Takut akan sosok hero yang dikagumi banyak orang ini.

"Todoroki-kun, no ane desu ka?", celetuk Midoriya Izuku.

"Bukan, dia tetangga kami dulu, yah teman masa kecil kakak-kakakku"

Tangan besar terulur, reflek kau menutuo rapat matamu.

Takut jika akan dilempar keluar.

Namun sebuah elusan lembut kau dapatkan.

"Aku ingat, teman baik Touya, apa kabarmu?"

"Ba-baik kok paman!"

"Oh iya, ini teman-teman Shoto"

"Do-doumo"

Kau tidak menyangka ayah teman masa kecilmu yang kau kenal garang itu bersikap lembut.

Perubahan yang membuatmu shock.

Tapi kau lebih memilih merahasiakn pertemuanmu dengan keluarga Todoroki ini dari Dabi dan yang lain di LOV.

Selama mereka bersama hingga sore tiba, banyak hal yang diceritakan.

UntouchableWhere stories live. Discover now