"kenapa Mas ajak aku ke kamar? Kan aku masih ingin ngobrol dengan Umi juga yang lain"ucapku menatapnya.

"kamu kelelahan sayang, Mas tau itu dan Mas gak kamu drop sekarang kita istirahat dulu. Mas udah bilang kok ke abah dan Umi mereka juga bilang gitu lumayan sayang ada waktu 2 jam buat kita tidur karna sehabis Ashar nanti ada acara walimahtul Arsy untuk kita yang akan di hadiri oleh kerabat Abah dan Umi juga kawan-kawan Abah dan Yangkung yang berada di Jogja"jawab Mas membuatku menatapnya terkejut.

"kok gak ada yang bilang sama aku kalau ada Walimahtul Arsy, kan aku sudah bilang Aku gak mau ada Walimah atau resepsi"tanyaku menatap Mas.

"sayang itu sudah keputusan Abah dan Yangkung, kita tidak bisa menolak sudah tak apa kita jalani ajh ya sudah yuk kita istirahat"ucap Mas yang langsung mengajakku ke ranjang dan memelukku erat.

Tapi sebelum itu aku membuka Cadar juga Khimarku, aku memejamkan mata bersamaan dengan Mas yang sudah memasuki alam mimpi dan sepertinya mas juga kelelahan dalam perjalanan.

..

Seperti yang diucapkan oleh Mas bahwa abis ashar ada acara Walimahtul Arsy pernikhan ku dengan Mas di aula gedung utama pondok pesantren, tamu yang hadir sudah berdatangan dari jam 3 nyatanya aku dan Mas tadi tidur hanya 1 jam karna Mbak Aini mengetuk pintu kamar.

Aku yang terbangun dan langsung menyingkirkan tangan suamiku yang berada di punggungku, setelah aku memakai khimarku dan aku membuka pintu Mbak Ini bilang bahwa MUA sudah bersiap merias diriku membuatku terkejut dan disini lah aku diruangan yang berada di aula.

Badanku sudah melekat pakaian pengantin dan saat ini MUA sedang merias wajahku,
"kamu cantik banget dek, aku gak tau gimana reaksi Ali lihat kamu secantik ini"ucap Mbak Ning Aini yang selalu di sampingku.

"apa si mbak nih, oh ya Mas Ali sudah dibangunkan Mbak?"tanyaku, karna tadi aku langsung di bawa kesini tanpa membangunkan suamiku dulu.

"sudah, dia sedang bersiap juga"jawab Mbak Ning membuatku tenang.

Tiba-tiba pintu terbuka dan masuk lah Umi, Yangti Ibu dan Kak Azizah. Aku tersenyum ke mereka lalu Aku menatap Umi yang menatapku lekat.
"Masyaallah cantik bangat menantu Umi ya Mbak"ucap Umi meminta persetujuan Mbak ning.

"iya mik"

"Ibu pangling lihatnya, adek cantik banget"ucap Ibu kepadaku.

"bener kata ibu dek, kakak sampai tidak ngenali kamu lh"lanjut kak Azizah membuatku menunduk malu.

"apa si Ibu sama kakak nih, aku kan jadi malu"jawabku membuat semua tertawa.

"Yangti kenapa gak bicara dulu sama Adek kalau ada walimah?"tanyaku menatap Yangti.

"ini semua rencana mertuamu cantik, Yangti dan Yangkung hanya setuju saja"jawab Yangti mengusap kepalaku.

"Ibu dan Ayah sudah tau? "tanyaku menatap Ibu yang trus menatapku.

"tidak sayang, ibu taunya saat kamu masuk kamar tadi untuk istirahat mertuamu bicara pada Ibu dan Ayah"jawab Ibu membuatku diam.

"gapapalah dek, lagian merasa tak seimbang jika waktu kakak di resepsi kan dan bang Arya nanti juga di resepsikan masa kamu nggak. Nanti juga apa kata orang diluar sana walaupun kita tidak memikirkan ucapan orang lain tapi tetap ajh dek, terkadang ucapan orang lain itu buat kita sadar dari kesalahan kita ya kan karna yang bisa menilai kita ya orang lain"ucap kak Azizah membuatku tersenyum dan menganggukan kepalaku.

Setelah selesai acara pun di mulai dan Aku masih belum bertemu dengan mas, katanya si nanti akan di pertemukan di gedung utamanya membuat aku gugup.
'kalau ada Hani dan Aisyah mungkin aku lebih santai gak nervous gini'ucapku dalam hati seraya memainkan tanganku.

Tiba-tiba pintu terbuka dan muncullah dua orang yang ku sebut dalam hatiku, mereka menyebut namaku dan langsung berlari ke arahku dan memeluk tubuhku sedangkan aku masih dalam keterkejutan diriku.

"Masyallah kamu cantik banget An, aku sampai gak kenal sama kamu"ucap Aisyah menatapku dan aku hanya tersenyum.

Hani masih memeluk tubuhku dan aku mendengar isakan tangis darinya membuat aku melepaskan pelukan itu.
"lh kamu nangis? Kenapa? "tanyaku.

"akhirnya kebahagiaan itu tiba An, aku ikut bahagia melihatmu yang penuh dengan kebahagiaan"jawab Hani membuatku terharu bahkan Aisyah sudah berkaca-kaca.

"makasih Han, atas semuanya tanpa kamu mungkin aku sudah sangat menyakiti diriku dan mungkin aku gak bisa berada disini jika tanpa kamu yang selalu ada buat aku"ucapku menggenggam tangannya.

"kita sama-sama beruntung karna dipertemukan An"ujar Hani membuatku menganggukan kepalaku dan Tiba-tiba Mbak Aini  dan kak Azizah masuk kedalam ruangan ini terkejut melihat Hani dan aku menangis.

"lh kok menangis si? Ada apa? "tanya Mbak Aini padaku.

"ada apa dek? "tanya kak Azizah menatap ku.

"gak ada apa-apa kok kak, Mbak hanya terharu ajh karna disaat acar ini sahabat ku juga kumpul"jawabku menatap Hani dan Aisyah.

"oh gitu, Yaudah udah siap dek untuk ketemu suamimu? Dia sudah heboh ingin bertemu kamu katanya kangen banget"ucap Mbak Aini membuat ku mlu sedangkan sahabat ku tertawa.

"kalian kedepan duluan ajh, Andini Kakak dan Mbak Aini yang bawa"ucap Kak Azizah membuat Aisyah dan Hani keluar setelah itu aku mengambil tisu menghapus jejak air mata.

"yuk kita keluar, semuanya sudah ingin melihat mempelai wanitanya dan mempelai lelakinya sudah tak sabar memeluk Istrinya"ucap Mbak Aini yang trus menggoda diriku.

"Mbak nih trus menggoda aku"jawabku membuat Mbak dan Kakak tertawa.

Aku di gandeng oleh Mbak dan Kakak membuat ku trus nervous, kakak yang merasakan kehidupanku hanya mengusap lenganku. Jarak dari ruangan tadi menuju gedung aula lumayan, membuat aku ingin cepet acara ini selesai bahkan aku melupakan kelelahan ku.

"Gimana kandungan kakak?"tanyaku mengalihkan nervous ku.

"Alhamdulillah semakin baik, doakan lancar sampai persalinan nanti ya"jawab kak Azizah membuatku menganggukan kepalaku dan Mbak Aini menatap Kak Azizah.

"Azizah sedang hamil? "tanya Mbak Aini membuat Kak Azizah menganggukan kepalanya.

"Masyaallah, Barakallah ya semoga lancar sampai melahirkan nanti"

"Aamiin"

Aku sudah mendengar suara MC yang trus menggoda suamimu, saat menuruni tangga pandanganku trus tertunduk sampai MC berucap.

"Nah itu dia pengantin wanitanya sudah datang, Masyaallah Istigfar Gus ingat banyak orang disini"ucap MC yang lagi-lagi menggoda Mas Ali.

Aku hanya tersenyum dibalik Niqob yang ku gunakan setelah diriku berada di hadapan Mas membuatku menatap wajah suamiku yang tersenyum kepadaku lalu dia mendekat sedikit dan berbisik,
"Cantik banget si sayang, Masyaallah istri Mas"ucapku nya membuatku menunduk malu.

Pembaca acara memintaku mencium tangan suamiku dan setelah itu Mas berdoa untukku lalu mencium keningku sangat lama, membuat pembawa acara berucap,
"sudah Gus tahan, nanti lagi di dalam kamar sekarang banyak orang yang ingin memberikan selamat ke pada kalian"ucap pembawa acara setelah itu dia mengucapkan undur dirinya.

Suara Hadroh terdengar dipenjuru aula gedung ini, acara berjalan seperti walimahtul Arsy lainnya dan dalam tamu undangan pun ada ustadzah yang terang-terangan patah hati melihatku bersanding dengan lelaki yang dicintainya membuatku menatapnya polos.

'terimakasih Yarabb atas kebahagiaan ini, ingatkan Aku teris untuk selalu bersyukur atas apa yang engkau berikan kepadaku'ucapku dalam hati.

❤❤❤

Jangan Tinggalkan Aku, Ibu! ( ON GOING )Where stories live. Discover now