3

1 1 8
                                    

Eyyo, happy reading kawan-kawan📖 semoga jatuh cintong😗
____________________________________________________________________________

Bagian 3. Bertumbuk

Kelas X IPS 5 kini tengah bersantai menikmati waktu luang yang diberikan oleh Ibu Wali Kelas mereka setelah tadi diadakan pemilihan perangkat kelas.

Dubrakk

"Uhukk uhukk, ketelen! Ket-

"Apanya yang ketelen? Apa?!" Rendra bertanya heboh sembari menepuk-nepuk punggung Quill dengan keras.

Bukannya berhenti, Quill malah semakin terbatuk.

Menampol keras lengan Rendra, Quill berhasil menetralkan batuknya yang disebabkan oleh permen greentea yang meluncur bebas menuju tenggorokannya lalu tersangkut.

"Mukul lu kelewatan dodol!!" Kesal Quill menatap tajam Rendra yang malah cengar-cengir.

Quill menolehkan kepalanya ke samping dan mendapati sang tersangka utama orang yang menyebabkan dirinya tersedak permen.

Di depannya, berdiri 6 orang cewek dengan ekspresi yang berbeda-beda. Yang paling depan dengan cengiran lebarnya, di samping kanannya dengan senyum malu-malu, di sebelah kirinya dengan ekspresi datar, yang di sebelah kanan belakang dengan ekspresi cuek sembari memainkan kukunya yang dihiasi kuteks warna-warni, yang di tengah menampakkan wajah keponya, dan yang berdiri di belakang sebelah kiri dengan ekspresi yang paling normal dari yang lain.

Quill mengangkat sebelah alisnya bertanya.

"Apa?" Tanya Quill dengan raut wajah sebal.

"Kenalin gue Syakila Aunanda, panggil aja-"

"Udah tau gue, lu monyet delima ga usah ngadi-ngadi." Sahut Quill cepat.

Masih dengan wajah sebalnya Quill bersidekap dada memandangi satu persatu teman-temannya yang berdiri di depannya itu dengan meja Quill yang menjadi penghalang di tengah-tengah.

"Hehe, sorry Uill sayangg, gue ga sengaja." Ujar Syakila menaikkan kedua jarinya peace.

Quill menatap Syakila menyelidik lalu menoleh ke samping dan tak menemukan Rendra di sebelahnya. Cowok itu sudah berada di gerombolan murid laki-laki yang sedang ngerumpi di pojok kelas.

"Hahh.." Quill menghela nafas sebentar lalu beralih menatap keenam orang yang masih setia berdiri di depan mejanya.

"Lu pada ga capek berdiri kek patung Pancoran gitu?"

Pertanyaan Quill langsung disambut dengan adegan kelima cewek yang langsung menarik kursi di dekat tempat mereka berdiri. Sedangkan Syakila dengan santainya langsung mengambil tempat duduk di kursi Rendra atau tepatnya di samping Quill.

Setelah rapi membentuk gerombolan ciwi-ciwi rumpi, Quill berinisiatif untuk mengeluarkan suara bertanya.

"Jadi?" Pertanyaan tidak jelas itu terlontar dari bibir mungil Quill yang sukses dihadiahi tatapan bertanya dari kelima cewek selain Syakila yang tengah meminum susu kotaknya.

"Gue Maurin."

"Gue Agustina."

"Gue Kiana."

"Gue Tamara."

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Jul 31, 2021 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

QuilLWhere stories live. Discover now