Day 3

2.1K 265 12
                                    

Rabu, 16 Mei 2021

Jimin bangun dari tidurnya. Matanya mengerjap beberapa kali untuk menetralisir cahaya yang masuk ke dalam retinanya.

Setelah separuh jiwanya terkumpul, ia pun mencoba bangkit untuk mengambil segelas air sebab tenggorokan nya yang terasa kering. Namun saat tak sengaja tangannya menyentuh seprei kasurnya, ia langsung merasakan sensasi basah. Sepertinya semalaman penuh, keringatnya telah membanjiri sekujur tubuh dan tertembus hingga ke seprei kasurnya, lagi.

Jimin tak terlalu memperdulikan seprei kasur nya yang basah, karna ia sudah terbiasa dengan itu semua.

Ia kemudian duduk di pinggiran ranjang kasur, mengambil segelas air yang selalu mama nya siapkan di atas nakas barangkali anaknya itu akan merasa haus di tengah malam.

Lantas di teguknya lah air tersebut hingga tandas. Lalu matanya melirik ke arah jam dinding yang tergantung di atas sana.

Pukul 09.58

"Apaa?!!"

Segera ia memelototkan matanya. Pikirannya pun menjadi kosong saat ini. Jimin terlambat. Tidak, bukan terlambat lagi, tapi dirinya sudah dihitung membolos. Ini sudah sangat siang untuk menyebutnya terlambat.

"MAMA..." Jimin berteriak memanggil Eujin. Ingin protes kepadanya, kenapa wanita paruh baya itu tak membangunkannya untuk pergi berangkat ke sekolah.

"Apa? kenapa?" Risau Eujin saat mendengar teriakan putranya. Takut jika terjadi sesuatu padanya.

"Mama kenapa ga bangunin Jimin??" Tanya Jimin. Alisnya sudah menukik marah dan bibirnya yang semakin mengerucut maju, cemberut.

"Kamu sakit Jimin. Makanya ga mama bangunin sekolah. Nanti kalo kamu pingsan di sekolah gimana?" Tanya Eujin.

"Tapi Jimin gapapa ma"

"Shhhtt, gapapa darimananya? Badan kamu itu panas banget, muka kamu juga makin pucet. Mama ga mau ya kalo kamu sampe kenapa-kenapa nanti" geram Eujin. Anaknya ini memang sangat keras kepala. Ia selalu saja mengatakan jika dirinya baik-baik saja. Padahal yang terjadi adalah kebalikannya. Makanya karna itulah Eujin selalu khawatir kepadanya.

"Tapi nanti Jimin di anggap Alfa maaaa" Ucap Jimin kesal karna sebelumnya, jimin sudah sering izin. Dan mungkin jika ditotalkan, sudah sekitar semingguan lebih Jimin tak masuk sekolah. Masa iya sekarang harus di tambah Alfa juga??

"Engga, tenang aja. Tadi mama udah nitip surat sakit ke Jungkook yang dateng buat jemput kamu" ucap Eujin menenangkan kecemasan sang anak.

Ia lalu mengelus punggung Jimin dengan sayang.
"Sekarang kamu istirahat, makan, trus jangan lupa diminum obatnya. Biar kamu cepet sembuh"

Jimin menggelengkan kepalanya kuat. Ia tak ingin meminum obat-obatan pahit itu. Ia mual.
"Gausah minum obat lah ma, Jimin gapapa kok demam doang"

"Oh yaudah, kalo kamu ga mau minum obat, nanti mama masukin rumah sakit aja gimana? Biar kamu di rawat di sana" ancam Eujin.

Rumah sakit? Tidakkk. Jangan sampai Jimin masuk kedalam kurungan penuh obat-obatan itu. Ia saja sudah sangat anti dengan obat. Apalagi dengan rumah sakit yang sangat bau obat itu? Bukannya sembuh, yang ada Jimin malah tambah sakit.

13 : Day by Day | Kookmin [✓]Where stories live. Discover now