Ternyata memang benar, dunia itu sangat sempit, hal yang tak terduga banyak terjadi disini. Bahkan kini mereka percaya, bahwa sang pencipta mudah membolak-balikkan hati makhluknya.
Jangan terlalu serius, kami banyak membawa tawa, jadi tertawalah sel...
"Susah banget asli" gumamnya sambil memainkan ponselnya diputar-putar
Tok... Tok... Tok..
Mahesa menoleh ke arah pintu kamarnya, lalu menyuruh orang tersebut masuk
"Masuk aja"
Terlihat mamanya memasuki kamarnya dengan membawa segelas susu putih hangat lalu menaruhnya di nakas
"Di minum dulu itu" suruh mamanya mama Alivia
"Iya mah" jawab Mahesa mengambil segelas susunya lalu meneguknya sampai habis
"Kenapa mukanya di tekuk gitu" tanya mama Aliv sembari duduk di sisi ranjang mengusap rambut putranya
"mah, masa ada cewe yang nolak akuu" rengek Mahesa mengadu kepada mamanya
Entah bagaimana Mahesa bisa menjadi seperti bayi dikala bersama mamanya
"Emang kenapa dia nolak kamu?" Mamahnya terkekeh geli melihat tingkah laku anaknya ini yang sedang manja
"Tapi aku ga bakal nyerah" jawab Mahesa berdiri dari duduknya dan melompat di kasurnya
"Kamu itu, masih kaya dulu, waktu kecil pas di tolak si dedek, terus kamu nangis ngadu ke mamah, padahal umur kamu baru enam tahun waktu itu" mamahnya bercerita sedikit tentang masa kecilnya lalu terkekeh
"Si dedek? Siapa?" Tanya Mahesa sembari duduk kembali
"Anaknya temen mamah sama papa dulu, dia sering main kesini, kadang renang bareng sama kamu di belakang rumah itu, inget ga?"
Mahesa berpikir sejenak, mengingat-ingat kembali tentang masa kecilnya.
"engga inget deh mah, coba cerita lagi" ucap Mahesa mendekat ke mamahnya
"Mamah lupa namanya siapa tapi kamu suka manggil dia dedek"
"Dia cewe kan?"
"Iya cewe, mamah ga tau sekarang dia dimana, mama sama temen mama lost contacts setelah dia pindah dari sini"
"Yah ko gitu, eh tunggu bentar" Mahesa turun dari ranjangnya mendekat ke arah laci nakas mejanya lalu ia terlihat mencari sesuatu di dalamnya dan mengambil amplop coklat yang sudah usang.
"Apa itu" tanya mamanya pemasaran
Mahesa membuka amplop tersebut dan diambilnya foto dua anak perempuan dan laki-laki, tangan anak laki-laki itu merangkul pundak anak perempuan kecil itu yang tersenyum manis.
"Ini foto siapa mah?" Mahesa memberikan foto tersebut kepada mamanya
"HM.. coba mana liat" mama mengamati foto tersebut "ini kan kamu, nah ini si dedek, mama lupa kalo masih ada fotonya"
"Jadi ini si dedek?"
"Iya ini si dedek"
"Kaya pernah liat anak perempuan ini tapi dimana?" Gumam Mahesa berfikir
— ·o· 🍭·o· —
Waktu telah menunjukkan pukul delapan malam, mas Gerald baru pulang dari kampusnya, tidak sebenarnya dia nongkrong dulu bersama teman-temannya lalu pulang ke rumah.
Mas Gerald hendak mengerjakan tugasnya yang diberikan oleh dosennya itu, tapi dia lupa menaruh bolpoin nya dimana, karena ia hanya membawa satu bolpoin di tasnya saja, jadi kalau hilang tidak ada gantinya.
Mas Gerald keluar dari kamarnya berniat untuk meminjam bolpoin adiknya di kamar sebelah, ia tau lalu adiknya itu pasti memiliki banyak bolpoin berbagai macam jenis.
Tok..tok..tok
"Dek, mas masuk ya?" Ucap mas Gerald setelah mengetuk pintu kamar adiknya, di rasa tidak ada jawaban akhirnya ia langsung masuk ke kamar adiknya.
"Dek... Lhah udah molor ni anak" mas Gerald membenarkan posisi tidur adiknya yang hampir jatuh ke lantai, salah satu kakinya sudah mengayun di sisi ranjang, mas Gerald lalu menyelimuti adiknya dan mematikan ponsel Nae yang masih menyala menampilkan Vidio yang ia tau itu adalah idol K-Pop entah siapa namanya.
Setelah selesai ia mengecup kening adiknya sekilas lalu menuju meja belajar adiknya dan mengambil satu bolpoin, setelahnya ia keluar dan menutup pintu kamar adiknya pelan.
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
"Nae lagi ngapain?" Tanya bunda tea hendak masuk ke kamar putrinya
"Ha.. eh bunda, udah tidur itu" Jawab mas Gerald berbalik badan lalu pergi kembali ke kamarnya
"Oh yaudah deh" bunda tea masuk ke dalam kamar Nae menggantung baju seragam di gantungan baju putrinya
Sebelum keluar, bunda mencium kening putrinya dan mengusap surai lembut putrinya dan keluar dari kamar Nae