THE MOON - 1
Kim jongin dan kim jeno adalah pasangan ibu dan juga anak yang paling kompak. Jeno begitu mencintai sang ibu dan jongin yang begitu mengasihi anak satu-satunya, jeno.
Jeno begitu ingin membanggakan sang ibu hingga mengusahakan segalanya untuk membuat ibunya bahagia. Jeno belajar dengan sangat keras hingga akhirnya diterima di sebuah sma terbaik dikotanya dengan jalur beasiswa.
Jeno menyadari jika sang ibu tidak mungkin bisa membiayai sekolahnya jadi Jeno putuskan untuk bersekolah di tempat terbaik dengan usahanya sendiri. Jeno tahu ibunya bekerja sangat keras untuk mencukupi kehidupan mereka jadi Jeno melakukan apa yang bisa dia lakukan.
Jeno membanggakan jongin dengan caranya sendiri. Setelah diterima Jeno harus pindah ke asrama yang disediakan oleh sekolah. Dan perpisahan pun harus jongin dan jeno hadapi. Jongin tentu saja sedih, tapi demi mimpi jeno jongin harus rela melepaskan harta berharganya.
Satu bulan, dua bulan hingga akhirnya 6 bulan berlalu dan berita mengejutkan terjadi. Sekolah menelfon jongin dan bilang terjadi kecelakaan hingga jeno terjatuh di tangga dan dilarikan kerumah sakit.
Yang jongin lakukan saat mendengar berita itu adalah berlari sekuat tenaganya menuju kerumah sakit dimana jeno dilarikan. Jongin kesakitan, jongin terluka bahkan hanya untuk bernafas saja rasanya sangat sulit.
Jeno, putranya, putra satu-satunya yang menjadi alasannya untuk tetap kuat berjalan dikerasnya dunia ini terluka. Jongin tidak tahu bagaimana keadaannya dan apa yang terjadi.
Jongin terus berlari tanpa peduli jika kakinya kesakitan, jongin tidak peduli dengan peluh yang membasahi bajunya atau teriknya matahari. Yang jongin tahu hanyalah dia harus segera bertemu dengan putranya.
Jongin sampai di rumah sakit dan langsung menuju ke ruang UGD dan disambut oleh guru jeno yang terlihat panik. Jongin berjalan mendekat.
"Apa yang terjadi??! Kenapa kalian tidak menjaga anakku dengan baik!!!" Teriak jongin memenuhi ruangan sebelum menangis, menunduk dalam dan merasa begitu kesakitan.
"Dia terpeleset hingga jatuh dari tangga. Kami tidak bisa memprediksi itu" Ucap guru itu dengan nada yang terkesan tidak ingin disalahkan tapi malah menyalahkan.
"Tidak mungkin. Jeno tidak seceroboh itu" Gumam jongin disela tangisnya. "Apa yang terjadi. Katakan apa yang terjadi pada jenoku katakan"
"Ka-kami..." Ucap salah seorang siswa yang ada di sana juga tapi sebelum kalimatnya selesai terpotong oleh si guru.
"Kami juga tidak mengetahuinya. Ini hanya sebuah kecelakaan ibu. Kecelakaan yang tidak kami duga" Ucap guru itu membuat jongin tersenyum kemudian.
"Hmm kecelakaan. Yah kecelakaan" Kata jongin kemudian sebelum tertawa.
Dokter keluar dari ruang UGD dan langsung mengatakan jeno harus dioperasi karena benturan pada kepalanya. Tapi sebelum operasi jeno akan mendapatkan tranfusi darah terlebih dahulu karena jeno kehilangan banyak darah juga sambil menunggu kondisinya memungkinkan.
"Kami menemukan beberapa sayatan di tangan pasien dan jelas luka itu bukan disebabkan oleh kecelakaan atau terjatuh dari tangga. Haruskah kami memanggil polisi untuk melakukan investigasi?" Tanya dokter yang membuat jongin terkejut.
