13 ⚡ Rencana Lucas

6K 164 0
                                    

Mata Marie mengikuti sosok Lucas berjalan keluar dari kamarnya. Seketika embusan napas lega keluar dari bibirnya. Ia pun lekas memakaikan bajunya.

"Jika dibiarkan terus-terusan seperti ini akan gawat," gumam Marie mengelus dadanya.

Sebuah ketukan menghentakan pemikiran Marie. Pelayan bisu, Luna membawa nampan yang dipenuhi oleh sepiring spagheti, susu cokelat dan beberapa cemilan.

"Terima kasih, Luna."

Di sisi lain, Lucas menjumpai sang ibu yang tengah duduk dengan kaki bersilangan. Terlihat aura yang sangat anggun dan wibawa.

"Kenapa kemari?" tanya Lucas sembari duduk di sofa, merentangkan kedua tangannya.

"Aku ibumu, Lucas. Gimana kau berbicara seperti ini pada aku!" tukas Maggie.

"So?"

"Aku sudah mengantikanmu menentukan tanggal pernikahanmu dan Angel. Kalian dijodohkan dari kecil, tak mungkin aku ingkari. Mau taruh di mana mukaku nanti hah."

"Aku tak akan menikah. Itu semua urusan Ibu, jangan membuat hal bodoh yang nantinya akan semakin mempermalukan diri Ibu," balas Lucas kemudian bangkit dari sofa.

Namun nama seseoranglah yang membatalkan niat Lucas. Ya, tidak ada orang lain selain nama Marie.

"Aku tahu Marie di sini," kata Maggie tenang.

Lucas mengepalkan tangannya. "Don't touch her."

"Well, aku tidak menjamin jika kamu masih tetap menolak pernikahan ini."

Lucas terdiam sejenak. Memikirkan sesuatu di dalam kepalanya. "As your wish."

Sehabis berkata, Lucas pun menuju kamar Marie.

🌺🌺🌺

Marie yang baru saja menyudahi makanan, terlonjak saat Lucas membuka kasar pintu kamarnya. Dielus dadanya berkali-kali sampai degup jantungnya berjalan normal.

Kenapa lagi ini orang? batin Marie.

Tanpa basa-basi, langkah Lucas begitu yakin ke arah Marie lalu memeluknya erat. Membuat wanita tersebut semakin kebingungan dengan apa yang terjadi.

"Lepaskan, Lucas!"

Dekapan Lucas malah kian mengerat dengan mata terpejam. "Sebentar saja."

Marie tak lagi mendorong tubuh Lucas menjauh darinya. Ia membiarkannya. Mungkin lelaki itu butuh seseorang untuk bersandar, begitu pikirnya.

Tangan Lucas mencuri kesempatan ini menyelipkan tangannya ke balik busana Marie.

Tidak! Marie menarik kembali kata-katanya. Pria itu hanya ingin mesumin dirinya.

"Lucas!"

"Iya, iya," tutur Lucas mengecup bibir Marie cepat-cepat kemudian berdiri. Sebelum Marie menceramahi Lucas, ia lanjut berkata. "Siap-siaplah, aku akan membawamu ke suatu tempat."

Sejenak Marie mengerutkan keningnya. "Ke mana?"

"Nanti kamu tahu kok, ayo." Lucas memberantakin rambut Marie dan melenggang pergi.

"Mau ngapain lagi lelaki mesum itu," gerutu Marie seraya masuk ke kamar mandi untuk membasuh dirinya.

Sejujurnya saja benak Lucas telah merencanakan sesuatu. Dia tidak akan membiarkan siapa pun melukai wanitanya. Sekali pun itu ibunya sendiri.

Filthy Side of Mr. White (END)Tahanan ng mga kuwento. Tumuklas ngayon