S A T U [kantin]

76 42 22
                                    


Happy reading>3


Lenguhan keluar dari mulut gadis yang sedang terbaring di kasur empuknya, mengucek matanya seraya mengumpulkan nyawa kembali.

Dia ELLENA QUEENZA MAHENDRA, Gadis cantik dengan surai hitam yang menutupi wajah cantiknya.

Ellen baru saja terbangun dari tidurnya."arrgh, Gue gak pengen ninggalin kasur empuk ini." gumamnya sendiri.

Tanpa berniat untuk bangkit, gadis itu kembali menarik selimut hingga menutupi seluruh tubuhnya sampai kepala.

tokk
tokk
tokk

Suara ketukan pintu mengagetkannya dan refleks langsung duduk dari posisi terlentang."Kakak, buruan bangun terus siap-siap nanti terlambat loh kesekolah."

Terdengar suara dibalik pintu tersebut yang tak lain adalah Ayya ibunda dari Ellen.

"Oke Bunda, Ellen siap siap dulu." Sahut Ellen yang langsung ngacir ke kamar mandi.

15 menit bergelayut di kamarnya, akhirnya ia keluar dengan seragam lengkap menuruni tangga menuju ruang makan. sampai di meja makan ia langsung mendudukkan dirinya ditempat biasa.

Hening

Mereka makan dalam keadaan diam hanya terdengar suara sendok dan garpu yang saling beradu. Sampai Ellen membuka suara memecah keheningan.

"Yah, bun. Ellen berangkat ya, assalamualaikum." Ucapnya seraya mencium tangan kedua orang tuanya.

"Waalaikumsalam."ucap ayah dan bundanya bersamaan.

Gadis yang mengendarai mobil sport hitam itu membelah jalanan. Deruh suara kendaraan lain saling bersahut sahutan di sepanjang jalan kota Jakarta.


Ellen memasuki gerbang SMA ANGKASA, memarkirkan mobilnya ketempat biasanya dan mulai berjalan menuju kelas. Selama dikoridor banyak siswa siswi yang menyapanya dan hanya dibalas dengan senyuman oleh Ellen. Sampai dikelas ia langsung menuju tempat duduknya menaruh ransel di atas mejanya.

Diam beberapa detik hingga suara nyaring memecah kesunyian.

"Pagi Ellena Queenza Mahendra, Amanda datang yuhuuu!!."Sukses mendapatkan pelototan dari teman sekelasnya tak terkecuali Ellen yang langsung menoyor kepala sahabatnya.

"Bisa gak sih suara lo kecilin dikit, liat tuh yang lain jadi ke ganggu." Ucap Ellen seraya menatap tajam Amanda, yang di tatap pun hanya cengengesan.

"Ya ampun gitu amat sama bestie sendiri" Balas Amanda sambil memanyunkan bibirnya.

Brakk

Gebrakan meja mengagetkan Manda yang menatap bingung Ellen.
"Eh, kenapa Len? Lo marah sama gue atau kenapa, Lo punya masalah banyak pikiran yah yaudah si bukan urusan gue BWAHAHAH" Manda tertawa keras memegang perutnya.

Ellen menyipitkan matanya seperti sedang mengintimidasi, ingin rasanya memukul kepala Manda sampai bocor.

"Lo mau berdiri sampe jam istirahat?" Tanya Ellen ketus sambil memutar bola matanya malas yang ditanya hanya tertawa renyah dan langsung duduk disamping Ellen.

Dia ELLENTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang